Mencintai Fahmi seperti bernafas yang jika berhenti akan mati.Teramat sakit yang Alira rasakan sekang ini karena cinta sepihak.Melihat kebelakang membuat Alira semakin tersadar jika disini hanya ia yang mencintai seorang Fahmi aldrik kusumo.
Siapa yang harus disalahkan atas kehancuran hatinya kalau bukan dirinya sendiri?jelas-jelas dari awal terjadinya pernikahan ini sudah tidak sehat,ia dan Fahmi menikah bukan karena keinginan mereka melainkan ia hanya seorang pengganti.
Ya yang selamanya kata pengganti itu tidak pudar dari ingatan akan tetapi Alira seakan buta dan tak mampu melihat semuanya.Alira seharusnya tak seharusnya menyenangkan dirinya karena pernyataan cinta Fahmi kepadanya yang didasari atas kebohongan yang kini membuatnya merasa begitu hancur.
Pernikahan yang mereka jalani terasa seperti dongeng didunia nyata.
Yang awalnya indah dan sekarang hanya sebuah harapan yang hanya menjadi impian semata.Melihat apa yang dilakukan pria itu dibelakangnya membuat Alira sangat takut.Bagaimana jika pria itu ingin berpisah demi bisa bersama dengan wanita yang cintai.Bagaimana jika nanti ia dibuang begitu saja.
Memikirkan itu semua air mata Alira kembali mengalir.Diusapnya kasar air mata yang jatuh menetes dikedua pipinya.Alira tampak terdiam seraya memandangi dinding kamar Dirumah Alex.Tiba-tiba saja pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya.Wanita itu langsung berlari memeluk Alira dengan sangat erat.
Alira yang mendapatkan pelukan yang secara tiba-tiba hampir jatuh dari duduknya."ra kamu gak kenapa-kenapa nak"tanya wanita itu.
"Alira tak apa Ma,"ucap Alira dengan sangat pelan.
"maafkan kesalahan Fahmi ya nak,mama juga tidak menyangka Fahmi setega itu dengan kamu"ucap Wanita itu yang tak lain adalah mertua Alira.
Alira hanya terdiam,rasanya hatinya masih terasa sangat menyakitkan.
Mama mertuanya seperti mengerti apa yang Alira rasakan dibelainya wajah Alira yang terlihat sangat menyedihkan.Wanita paruh baya itu memeluk Alira kembali.
"menanggislah ra jika menanggis itu bisa sedikit meredakan sesak didada kamu"ucap mama Fahmi seraya mengelus halus punggung Alira.Alira masih terdiam,Andai saja yang memeluknya sekarang adalah mommynya sungguh Alira sangat bahagia,Rasanya sudah lama sekali ia tak merasakan pelukan seorang ibu yang sehangat ini.Tak terasa air mata Alira menetes kembali.
*****
Mobil Fahmi baru saja tiba dikediaman rumah Alex.Fahmi melirik kekanan kekiri keadaan sudah tak sekacau yang ia bayangkan.Mungkin,Para wartawan tak ada yang berani datang kerumah Alex karena terlalu ketatnya pengawasan dirumah Alex terbukti banyaknya para bodyguard yang berdori didepan gerbang rumah Alex.
Fahmi melihat mobil orang tuanya berada dihalaman Alex.Fahmi langsung memasuki rumah Alex.Sebenarnya Fahmi sudah ingin pulang ketika mendapatkan telpon dari Bimo tentang rumahnya yang dikepung para wartawan tapi ditengah perjalanan Bimo menelponnya kembali dan memerintah Fahmi untuk kembali kekantor karena wartawan sedang menuju kerumah Alex,Bimo takut jika nanti Fahmi bertemu dengan para wartawan yang akan berpotensi keadaan akan semakin runyam tapi untunglah para bodyguard Alex berhasil mengusir para wartawan.
Fahmi melihat papanya dan kedua sahabatnya sedang berada diruang tamu Alex .tampak mereka sedang serius membicarakan sesuatu.
"Fahmi akhirnya lo sampai juga"ucap Bimo
"lo baik-baik ajakan?gak ada wartawan yang datang kekantorkan?"tanya Alex yang tampak cemas diwajah pria bertubuh tinggi itu.
"gue baik kok,makasih banyak ya buat kalian udah mau nyelamati Alira"ucap Fahmi.
Fahmi melangkahkan kakinya kehadapan papanya.
"berhenti disina anak tak tahu diri,"ucap Papa Fahmi dengan lantang tampak ia mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya."pa"
"aku merasa malu mempunyai anak sepertimu?didalam keluarga kusumo tidak laki-laki yang sebejat dirimu,kamu sudah mencoreng nama baik Kusumo"ucap Papa Kusumo.
Fahmi terdiam mendengar perkataan papanya.
Plak..
Satu tamparan mendarat diwajah Fahmi.
Namun Fahmi tak ada niat untuk membalas tamparan papanya,ia tahu ia salah.Mendengar kegaduhan dilantai bawah membuat Alira dan Mama Fahmi keluar menuju lantai bawah.
"tampar lagi Fahmi pa, jika hal itu dapat mengurangi rasa marah papa terhadap Fahmi,Fahmi akui Fahmi salah pa"ucap Fahmi seraya tertunduk.
Tangan papa Fahmi sudah akan terangkat akan menampar kembali Fahmi tapi hal itu dicegah oleh Alira.
Alira berlari kehadapan Papa Fahmi."Pa,Alira mohon jangan sakiti kak Fahmi lagi"ucap Alira.
"minggir kamu Alira,lelaki seperti dia ini harus dihukum,seorang laki-laki yang berselingkuh dari istrinya itu adalah laki-laki yang tak mempunyai martabat ia pantas untuk mendapatkan imbalannya"ucap Papa Fahmi dengan penuh penekanan.
Alira bersujud dibawah kaki papa Fahmi.
"Alira mohon pa,jangan sakiti kak Fahmi"ucap Alira."pergilah Alira"ucap Papa Fahmi dengan mata penuh kemarahan.
"pa Alira mohon jangan"ucap Alira sesegukan air matanya sudah tak terbendung lagi.
Melihat Alira memohon dikakinya papa Fahmi mengurungkan niatnya untuk menampar Fahmi kembali.
"semua ini karena Alira jika saja bukan karena istrimu tanganku ini sudah menghancurkan wajahmu"ucap Papa Fahmi.
"sudahlah pa,ayo kita duduk kita dengarkan semua penjelasan Fahmi"ucap Mama Fahmi menenangkan suaminya.
"ma tolong bawa Alira kekamar"ucap Papa Fahmi.
"ayo Alira"ucap Mama Fahmi
Setelah kepergian mama Fahmi dan Alira .
Mereka akhirnya duduk disofa ruang tamu Alex.
Fahmi tampak masih belum bersuara.pria itu diam seakan sedang bergelut dengan pikirannya sendiri.
Ada pun Bimo dan Alex yang tampak bungkam seribu bahasa tampak suasana terasa tegang dan menyeramkan."aku ingin menjelaskan disini bahwa aku dengan Meisya tidak ada hubungan sama sekali,tadi siang aku bertemu dengan Meisya depan restoran tempat dimana aku melangsungkan meeting bersama klienku,ketika aku keluar dari restoran aku gak sengaja melihat wanita dan pria paruh baya sedang cecok awalnya aku menganggapnya biasa tapi akhirnya aku melihat pria paruh baya itu akan melakukan kekerasan terhadap wanita itu jadi aku menolongnya yang tanpa aku sadari wanita itu adalah Meisya,karena ingin membalas budi kepadaku ia mengajakku makan bersama tapi aku menolaknya ia terus saja merayuku karena aku merasa segan terhadap Meisya aku menerima ajakan Meisya untuk makan bersama disaat inilah aku merasa lenggah Meisya menyuapi aku makanan aku sudah menolaknya katanya itu sebagai tanda terimakasihnya kepadaku dengan bodohnya aku menerima suapan itu."ucap Fahmi menjelaskan cerita yang terjadi.
"tunggu sepertinya aku mengerti sekarang,ada seseorang yang ingin menjebakmu disini"ucap Bimo
"jadi maksudmu ada orang yang sengaja ingin membocorkan kehidupan pribadiku kepublik"ucap Fahmi.
"ya,aku yakin seperti itu"ucap Bimo.
"apa tujuannya orang itu dibalik semua ini"ucap Papa Fahmi.
"mungkin saja orang itu ingin menghancurkanmu Fahmi dengan cara menghancurkan rumah tanggamu ,dengan rumah tanggamu hancur kamu akan setres yang berakibat perusahaanmu bisa saja bangkrut"ucap Bimo
"jadi maksudmu orang ini ingin keluarga kusumo hancur?"ucap Papa Fahmi.
"bisa saja begitu,jika aku pahami yang dikatakan Bimo ada benarnya,jadi kesimpulannya mereka ini ingin menghancurkan keluarga kusumo dengan menyerangmu terlebih dahulu,mereka itu berpikir dengan adanya berita ini orang-orang akan menganggap kalau keluarga kusumo sedang tidak baik-baik saja hal itu adalah keuntungan mereka untuk membuat Berita-berita yang tidak benar."ucap Alex
Alex mempunyai suatu rencana yang bagus ia membisikan rencana itu telinga Fahmi.
Lalu Fahmi memberitahu Bimo dan papanya."baiklah kita setuju dengan rencana itu"ucap Mereka bareng.
Bersambung...
Para pembaca setia Autor kira-kira ada tau gak apa yang direncanai oleh Fahmi ,papa dan kedua sahabatnya?
Jangan vote dan koment.
Salam
Dhinichaniago
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?