Alira terbangun menatap sekeliling.
Alira mendapati sebuah tangan yang melingkar diperutnya.
Sudah dipastikan itu adalah tangan Suaminya.Alira mengamati Fahmi yang masih terlelap disampingnya.Biasanya Fahmi akan bangun terlebih dahulu darinya.
Hari ini Alira terbangun karena cacing- cacing diperutnya terus berbunyi menuntut untuk diisi.
Alira menyingkirkan tangan Fahmi yang berada diatas perutnya pelan-pelan takut membangunkan sang empunya.Alira merangkak pelan kepinggir ranjang.Setelah berhasil turun dari ranjang Alira berjalan menuju pintu dan membukanya sangat pelan.
Alira melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari makanan.
Tapi diatas meja tak ada makanan ia lupa kalau kemarin bik ima pamit pulang kekampung.Alira membuka kulkas tapi tak ada makanan didalamnya hanya buah-buahan yang ia temukan.Ia lupa untuk berbelanja bulanan.Alira meraup buah-buahan itu dan membawanya kemeja makan dan memakan buah itu satu persatu.Setidaknya buah itu dapat mengganjal perutnya yang lapar.
Suara langka kaki menuruni tangga satu persatu.Fahmi mendekat kearah Alira.
Saat dikamar tadi Fahmi terbangun meraba-raba kasurnya yang kosong.Membuatnya sontak saja terduduk.Menatap nyalang kesekeliling kamar mencari keberadaan istrinya."Lira"panggil Fahmi mengagetkan Alira.
"eh kak sudah bangun?"
Fahmi hanya menganggukan kepalanya."apa yang kau lakukan disini?"tanya Fahmi
"ehmm,aku lapar tapi tak ada makanan,aku lupa jika bik Ima pulang kampung dan aku lupa berbelanja bulan,aku hanya menemukan buah ini dikulkas"ucap Alira sambil menunjukan buah yang ia makan kepada Fahmi.
"akh baiklah,bersiaplah mandi kita akan sarapan diluar"ucap Fahmi.
"benarkah?"ucap Alira girang
Fahmi menganggukan kepalanya.Dengan senyum sumeringahnya Alira berlari menuju kamarnya untuk mandi.
*********
Alira dan Fahmi sedang berada sebuah restauran untuk sarapan bersama."Lira saya boleh meminta cincin nikah kamu?"ucap Fahmi
Alira memberikan ekpresi bingung namun tetap melepaskan cincin tersebut dan memberikannya pada Fahmi.
Fahmi meletakan cincin yang diberikan Alira diatas meja.
Lalu ia mengambil sebuah kotak berwarna merah bludru dari kantongnya."Mulai sekarang ini adalah cincin pernikahan kita.kamu gak boleh lepasin atau kasih keorang lain.Paham Lira?"ucap Fahmi sambil melingkarkan cincin dengan permata indah itu dijari Alira.
Alira terpaku melihat cincin pernikahannya yang baru,Fahmi juga memakai cincin dengan bentuk dan model yang sama.
Fahmi memandang cincin nikah Alira yang lama.
"saya heran mengapa ukuran jari kamu dengan Meisya bisa sama"Ucap Fahmi seraya memasukan tersebut kedalam kotak kosong.Alira tak menjawab pertanyaan Fahmi ia masih fokus kepada cincinnya setelah diteliti lagi ternyata didalam cincin tersebut terdapat ukiran bertulikan.
"Mrs Fahmi""apa aku boleh lihat cincin kak Fahmi?"pinta Alira malu-malu.
Fahmi memperlihatkan cincin miliknya kepada Alira.Ternyata disana tertulis "Mr Fahmi".Alira pikir cincin milik Fahmi akan tertulis namanya.
Melihat wajah Alira yang tidak terlalu antusias setelah melihat cincin yang dipakainya Fahmi dibuat terheran dengan tingkah laku istrinya."Alira apa kamu tidak suka dengan model cincinnya"ucap Fahmi
"akh,aku suka kok kak"ucap Alira
Tentu saja wanita itu tidak enak hati jika ia mengatakan ia merajuk karena tidak ada ukiran namanya dicicin Fahmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?