Sudah sebulan sejak kejadian itu.
Fahmi benar-benar tidak menghubunginya atau sekedar menanyakan kabarnya.
Alira sudah berulang kali mengirim pesan kepada Fahmi tapi pria itu hanya membacanya tanpa membalas pesan yang Alira kirimkan.Alira turun dari tangga kamarnya dengan sangat terburu-buru ,ia sudah sangat terlambat untuk berangkat kerja apalagi hari ini akan diadakan meeting bersama petinggi perusahaan sungguh ia akan sangat malu jika terlambat meeting apalagi disana ia akan bertemu dengan mertuanya selaku pemilik perusahaan.
"non gak sarapan "teriak bik Ima yang baru saja keluar dari dapur dan melihat Alira terburu-buru mengendari mobil.
"gak bik,Alira udah terlambat."ucap Alira lalu berlalu meninggalkan pekarangan rumah.
*****
Dengan sangat tergesah-gesah Alira berlari menuju lift untuk menuju ruangan meeting yang berada dilantai 9 Namun sayang lift saat ini penuh.
Mau tidak mau Alira harus menaiki tangga darurat."Ah sial"gerutu Alira
Alira berlari menaiki satu persatu anak tangga.
"akh,satu tangga lagi"ucapnya sambil menarik nafas.
Ketika sampai didepan pintu ruang meeting Alira berhenti sejenak ia menarik nafas panjang dan menyiapkan mental agar jika dimarahi atasannya ia tetap bisa tenang dan tak memasang raut wajah salah tingkah.
Bayangkan saja ada banyak orang didalam mereka akan menonton kesalahan Alira yang telat datang diacara rapat penting perusahaan.Dengan rasa cemas Alira memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan meeting.
Krek...
Semua orang yang berada didalam ruangan menoleh kearah Alira ,ia hanya bisa tertunduk bahkan untuk mengangkat kepala saja ia tak sanggup.
Terdengar suara bu Teri selaku atasannya divisi Keuangan memanggil namaku menggunakan pengeras suara.
"oh,Alira baru datang?masuklah dan tutup kembali pintunya"ucapnya
Alira membalikan badan dan langsung menutup pintu.Alira masih tertunduk dan sama sekali tak berani melihat kearah mana pun ia hanya bisa terdiam menatap kelantai.
"Ibu Alira yang terhormat saya minta kesini dulu,kami semua disini ingin mengetahui alasan apa yang membuat Ibu Alira sampai terlambat diacara rapat penting perusahaan selama lebih dari 30 menit kalau terlambat kurang dari 15 menit masih bisa ditoleransi ini terlalu lama seharusnya ibu Alira bisa bersikap disiplin bukannya terlambat seperti ini. "ucap Ibu Teri meminta Alira berdiri menghampirinya.
Alira berjalan menghampiri tempat Ibu Teri berdiri hatinya sudah tidak karuan ia sudah deg-degan sekali melihat kemarahan bu Teri.
"ibu Alira coba jelaskan mengapa anda datang terlambat diacara rapat penting ini?dimana sikap disiplin anda"ucapa bu Teri tegas.
Ketika Alira ingin menjawab perkataan Bu Teri ia dikejutkan dengan suara seorang pria yang tak asing baginya.
"Tolong bu Teri berikan Pengeras suaranya kepada Alira agar semua mendengar penjelasan ibu Alira"
Spontan Alira menaikkan kepalanya.
"kak Fahmi"ucap Alira didalam hati.
Alira sangat terkejut melihat Fahmi sudah pulang dari Perancis.
Alira melihat Fahmi duduk disamping mertuanya.
Mata Aliara bertemu dengan mata Fahmi dengan secara bersamaan Namun dengan cepat ia memutuskan pandangannya dan mengatur ekpresi biasa datarnya."ibu Alira kenapa diam?Tolong jelaskan kenapa anda datang terlambat?"ucap bu Teri tegas.
"Selamat pagi Bapak Kusumo dan Bapak Fahmi serta rekan-rekan kerja semuanya saya yang bernama Alira stevani Mahardika dari devisi keuangan meminta maaf sebesar-besarnya kepada semuanya saya mengakui kesalahan saya karena tidak disiplin sampai terlambat diacara meeting pagi ini karena saya terlambat bangun,dikarenakan saya harus mengerjakan berkas yang diberikan oleh bu Teri semalaman saya berjanji kedepannya saya tidak akan mengulanginya kembali,maaf intuk ketidak disimplinan saya"ucap Alira
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?