24

19.5K 535 6
                                    

Semuanya terjadi begitu saja,setelah pergi dari kantor tadi disinilah Alira duduk diam sambil menikmati es krim yang semoga saja dapat mengembalikan moodnya kembali.

Masih tampak jelas mata wanita itu sembab karena baru saja menanggis,tapi mau bagaimanapun ia tak mungkin menyesali keputusan untuk menunda kehamilannya.

Hatinya begitu teriris saat mengingat bahwa ia hanya seorang mempelai wanita pengganti.
Alira tersenyum pahit mengingat begitu menyedihkan dirinya.

Jujur saja jika ia bisa memilih ia tidak akan mau menikah dengan cara seperti ini,sangat ini yang ia takutkan Kakaknya itu akan merebut suaminya dari sisinya sungguh Alira tak rela jika hal itu sampai terjadi membayangkan saja hatinya sakit bagaimana jika hal itu terjadi?.

"Alira apa yang kau lakukan disini?"ucap seorang pria yang mengagetkan Alira.

"Doni?"ucap Alira terkaget melihat pria yang pernah singgah dihatinya.

"bagaimana kabarmu Alira?"ucap Doni lalu duduk dikursi yang berada dihadapan Alira.

"baik"sahut Alira ketus seraya memakan es krimnya.

"aku senang akhirnya kita bertemu kembali"ucap Doni menatap Alira lekat.
Alira tahu Doni terus memperhatikannya,namun ia tak perduli dan tetap fokus memakan es krimnya.

"hem"ucap Alira dengan berdehem.

"kau habis menanggis?"tanya Doni.

"tidak!"ucap Alira masih dengan nada ketusnya.

"aku tahu Alira,aku sangat memahami seperti apa dirimu,kau tak bisa berbohong kepadaku Alira"ucap Doni

"kau terlalu banyak tahu Don"ucap Alira.

"apakah pria itu menyakitimu?"tanya Doni serius.

Alira hanya terdiam tanpa menjawab perkataan pria yang berada dihadapannya saat ini.

"apa kau bahagia Alira?jika kau tak bahagia dengan pria itu aku siap jika menerimamu kembali Alira,"ucap Doni lagi.

"aku cukup bahagia Don,Terimakasih untuk tawarannya tapi aku tidak berminat,permisi Don"ucap Alira lalu melangkah pergi meninggal restoran.

Doni mengikuti langkah Alira keluar dari restoran.

"Alira?"panggil Doni cukup keras,dan
Ia sambil menarik tangan Alira hingga Alira berhenti dan menatapnya.

"Biarkan aku mengantarkanmu Alira"ucap Doni.

"Tidak perlu Don,aku bisa naik taxi"ucap Alira.

Setelah kejadian dikantor tadi Alira buru-buru pergi dari kantor sampai lupa membawa mobil.

"aku bilang aku akan tetap mengantarkanmu Alira,aku tak mau jika pria itu menyakitimu lagi Alira,aku siap jika kamu ingin kembali Alira,untuk apa kamu mempertahankan rumah tangga yang tidak sehat seperti ini,Dulu kamu menikah dengan Fahmi karena permintaan Daddymu karena perusahaan Daddymu diambang kehancurankan sekarang Meisya sudah kembali biarkan Fahmi kembali bersama Meisya,terus apalagi yang kau takutkan Alira?"ucap Doni yang masih keras kepala.

Tidak tahan dengan Doni yang masih bersikukuh Alira langsung menepis tangannya dari genggaman tangan Doni.

"cukup Don!aku bilang aku bisa sendiri?apa yang ingin kamu lakukan lagi?kamu kira dengan kamu baik seperti ini aku bisa membuka hatiku kembali untukmu?tidak Don,kalau pun aku berpisah dengan kak Fahmi aku tidak akan pernah kembali kepada kamu apa lagi dengan pria yang pernah menyakitiku seperti kamu?kamu kira aku menerima pernikahan ini karena hanya ingin mempertahankan perusahaan Daddyku yang diambang kehancuran,kamu salah Don,semua ini aku lakukan karena aku ingin membahagiakan keluargaku"ucap Alira penuh penekanan.

Aku istri penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang