Fahmi dan Alira tiba dirumah hampir tengah malam.Fahmi langsung menyuruh Alira agar segera tidur dikamar mereka.
Tapi sepertinya Alira memiliki agenda lain dan meminta waktu untuk berbicara kepada suaminya itu.Karena hal penting yang harus Alira sampaikan,akhirnya Fahmi setuju untuk berbicara terlebih dulu sebelum mereka tidur.
"Ada apa?"tanya Fahmi seraya duduk dipinggiran kasur sementara Alira berdiri didekat ranjang tempat tidur mereka.
Alira terlihat sangat gugup membuat Fahmi memicingkan matanya curiga."ehm,ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepada kak Fahmi hanya saja aku merasa ragu"ucap Alira dengan kegugupannya.
"ragu?"ucap Fahmi.
"akh gak jadi deh kak"ucap Alira dengan segala kegundahannya.
"Alira,jadi bicara atau tidak?kalau memang tidak ada hal yang penting sebaiknya kita tidur sekarang"ujar Fahmi dengan nada memperingatkan.
Alira sedikit terlonjak kaget mendengar perkataan Fahmi.
"kak,aku...aku takut"ucap Alira
Fahmi menaikan alisnya heran melihat tingkah laku istrinya yang semakin membuatnya hilang kesabaran.Fahmi menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.
"apa yang kamu takutkan?hantu?"tanya Fahmi.
"tidak bukan hantu,hanya saja aku takut kak Fahmi marah"ucap Alira seraya menundukan kepalanya.
"kalau kamu takut saya marah sebaiknya tidak usah dibicarakan,ayo kita tidur"ucap Fahmi seraya membaringkan tubuhnya diatas ranjang.
"sebentar,iya aku bicara sekarang,kakak duduk dulu"ucap Alira menahan Fahmi.
Fahmi menatap Alira sebelum akhirnya ia duduk kembali dipinggiran ranjang.Alira membuang nafas pelan dan memberanikan dirinya berbicara.
"aku ingin kak Fahmi jujur sama aku,sebenarnya kak Fahmi masih mencintai kak Meisya kan dan masalah rekaman dan foto-foto yang tersebar itu semua benarkan?aku tahu rekaman dan foto itu bukanlah rekaman dimasa lalu tapi rekaman itu diambil secara langsung."ucap Alira.
"sayang aku bisa jelasin rekaman dan foto itu..."ucap Fahmi.
Ucapan Fahmi yang ingin menjelaskan terhenti ketika Alira menggangkat sebelah tangannya menandakan kalau wanita itu tak ingin mendengar apapun penjelasan dari suaminya.
"tidak perlu menjelaskan kak,aku tidak mau mendengar apapun penjelasan dari mulutmu itu"ucap Alira.
Fahmi terbelalak mendengar perkataan istrinya,emosinya memuncak dan ingin tertumpahkan saat itu juga.Namun lelaki berjambang tipis itu berusaha menahannya ia mencoba mengerti kalau istrinya itu saat ini sedang terguncang karena baru saja mendapatkan kabar yang kurang mengenakan tentang dirinya.
"aku tidak akan meminta kak Fahmi untuk melupakan kak Meisya karena aku tahu kalian sudah menjalin hubungan yang sangat lama tidak akan mudah melupakan semua hal yang telah kalian lewati bersama begitu saja"
Fahmi baru saja ingin memotong ucapan Alira ,tapi wanita itu terlebih dahulu menggangkat tangannya kembali Membuat kata-kata yang ingin Fahmi ucapkan tertelan kembali.
Fahmi menghela nafasnya dalam,menetralkan emosinya agar tak meledak dan membuat istrinya itu semakin terluka.
"kak aku memang tidak akan memintamu melupakan kak Meisya hanya saja tolong buka hatimu untukku.aku memberi kak Fahmi satu kesempatan lagi.aku siap menunggu kak Fahmi untuk mencintaiku,mulai sekarang aku ingin kita memulainya dari awal."ucap Alira
"kamu serius Alira?kamu memberikan kesempatan untukku?"tanya Fahmi kegirangan.
Alira menganggukan kepalanya.Fahmi berdiri menghampiri Alira lalu memeluk wanita itu dengan sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?