10

32.6K 627 5
                                    

Alira baru saja selesai dengan urusan mandinya setelah pulang dari kantor.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi ia belum memasak makan malam untuknya dan Fahmi.

Jangan tanyakan kemana perginya suaminya itu.
Ya Fahmi pergi kebar bersama kedua sahabatnya.

Alira berlangkahkan kakinya kedapur tapi suara bel rumahnya mengurungkan langkahnya.
Ia berpikir mungkin saja itu suaminya.

Ia berjalan menuju pintu dan membukanya.
"ya"ucap Alira setelah membuka pintu.

Ia benar-benar terkejut melihat wanita paruh baya yang tak lain adalah mama mertuanya datang mengunjunginya.

"Tan..tante,silahkan masuk tante"ucap Alira mempersilahkan mama mertuanya memasuki rumah.

Wanita paruh baya itu langsung memasuki rumah lalu duduk disofa.
Sungguh saat ini Alira sangat canggung duduk berhadapan dengan mama mertuanya menginggat ini adalah pertama kalinya ia duduk berdua dengan mama mertuanya.

Dengan rasa takut Alira mencoba mencairkan suasana.
"tante apa kabar"ucap Alira

"saya baik Lira,kamu bagaimana? "tanya mama mertuanya

Alira mengangguk
"seperti yang tante lihat,Lira baik tan,ehmm....sepertinya tante lelah Lira pergi buatin teh ya tan"ucap Alira dengan rasa gugupnya.

"gak usah Lira,Lira kamu tidak perlu sungkan dengan mama,panggil saya Mama Desi,anggap saja mama ini seperti mamamu sendiri karena mama telah menganggapmu anakku sendiri"ucap mama

"Ehmm,maaf ma"ucap Alira.

"Dimana Fahmi?mama tak melihatnya?"ucap mama Desi

"kak Fahmi akhir-akhir ini sibuk ma"ucap Alira berbohong.

Desi tahu kalau menantunya ini sedang berbohong karena ia sudah mengetahui kemana perginya Fahmi jika bukan kebar bersama kedua sahabatnya itu.

"bagaimana perlakuannya kepadamu nak?"tanya mama Desi

"kak Fahmi baik kok ma"ucap Alira

"boleh mama meminta tolong nak"ucap Desi

Alira mengganguk ragu.
"apapun itu selagi Lira bisa ma,Lira pasti akan melakukannya"ucap Alira

Desi tersenyum,ia menatap fokus pada menantunya itu,lalu mengengam tangan Alira.
"tolong jaga Fahmi ya Nak,Hanya pada kamu mama mempercayakan dia sepenuhnya,Fahmi terkadang bertingkah semaunya,Dia pun terkadang seakan menjadi pria tak mengenal perasaan seperti sifat papanya,Tapi dibalik itu semua sejujurnya Fahmi memiliki hati yang lembut Mama mohon jangan pernah menyerah menghadapi Fahmi ya sayang , Cintai dia sayangi dia  berikan segala yang terbaik untuknya sebagai seorang istri tolong bantulah Fahmi untuk melupakan Meisya."  ucap mama Desi

Alira terdiam.Bibirnya seakan kaku ia merasa kesulitan untuk membuka suara .Hatinya bergetar ,Perasaannya pun sedikit merasa kacau.

"kamu mau melakukannya untuk mama kan nak?"tanya mama Desi meminta ketegasan

Alira mengangguk tak ada alasan untuknya menolak pemintaan mama mertunya.

"Lira akan melakukan yang mama inginkan semampu Alira"ucap Alira

Desi tersenyum lalu memeluk Alira dengan begitu eratnya.
"terimakasih sayang"ucapnya lalu melepaskan pelukannya.

*****
Suara canda tawa sayup-sayup terdengar terdengar dari arah dapur.
Seorang pria dewasa melangkahkan kakinya menuju arah suara itu.
Sampai dipintu dapur ia melihat dua orang wanita sedang berkutat dengan alat memasaknya.

Tatapan pria itu jatuh pada wanita  paruh baya yang berambut pendeknya.

"mama?"panggilnya

Kedua wanita itu membalikan badannya.
"tumben mama datang tanpa mengasih kabar ke Fahmi?ada apa ma?"tanya Fahmi

Aku istri penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang