"Welcome to home baby Zelina Aurora Kusumo"
Seluruh anggota keluarga bersorak atas kepulangan Alira dan juga bayinya dengan sehat.
Tampak wajah yang berseri diantara Fahmi dan Alira karena hadirnya seorang anak perempuan yang sangat mengemaskan diantara mereka.
Seluruh keluarga tampak hadir dikediaman Fahmi dan Alira untuk menyambut kehadiran keluarga baru dikehidupan mereka termasuk Meisya dan Doni bersama anak mereka yang bernama Erlangga Dermawan.
Dan tak kalah heboh adalah para nenek dan kakek yang begitu antusias menyambut kedatangan cucu perempuannya membuat suasana semakin ramai.
"Mana keponakanku"ucap Meisya ingin segera menggendong bayi perempuan yang masih berada didalam dekapan Alira.
Alira menyerahkan bayinya kepada Meisya,tampak Meisya langsung mencubit gemas bayi yang berada didekapannya.
"Astaga wajahnya sangat mirip dengan mas Fahmi"ucap Meisya
"Enak saja wajahnya mirip dengankulah aku ibunya"ucap Alira merasa tak terima.Semua tampak tertawa mendengar ucapan Alira.
Fahmi datang langsung memeluk pinggang Alira.
"Tapi hidung dan matanya milikku sayang"ucap Fahmi lalu nengecup kening Alira."Kalian ini lucu sekali,bayi ini mirip dengan aku karena aku adalah kakeknya"ucap Kusumo seraya mengambil alih Bayi perempuan itu dari gendongan Meisya.
"Sudah-sudah biarkan ibu dan bayinya istirahat sebentar dikamar mereka pasti lelah"ucap Desi menimpali.
*****
Sudah satu jam berlalu Fahmi masih setia memandangi bayi perempuan yang tertidur di boxnya."Kak kau sudah menatapnya begitu lama!biarkan ia tidur nyenyak."seru Alira yang sedang memompa Asinya.
Ternyata perjuangan seorang wanita
Itu bahkan baru saja dimulai setelah melahirkan dari mulai mengurus bayi,menyusui,dan masih banyak masalah yang lainnyaAsi Alira juga tidak langsung keluar setelah melahirkan hingga ia harus bersusah payah untuk memompa asinya .Alira tampak cukup setress masalah asi namun,seluruh anggota keluarga memberi dukunganyang luar biasa termasuk Fahmi yang menjadi suami sekaligus menjadi papa yang siaga,mau bergantian mengurus bayi mereka bahkan Fahmi begitu telaten.
"Ia sangat mengemaskan sayang ,Kenapa apa kamu butuh bantuan sayang?"ucap Fahmi seraya menghampiri Alira.
"Ya aku butuh air hangat untuk mengompres payudaraku yang terasa sakit karena Zalina mengemut terlalu kasar sedangkan asi ku tidak keluar dengan deras"ucap Alira.
"Baiklah aku akan kebawah untuk mengambilkannya."ucap Alira.
"Kak!"seru Alira.
"Kamu butuh bantuan lagi?"
Alira tampak menggelengkan kepalanya.
"Baiklah,tunggu sebentar aku akan mengambil air hangat kebawah"ucap Fahmi lalu berlalu keluar dari kamar.Cukup lama Alira menunggu Fahmi mengambilkan air hangat untuk Alira.
Oek...oek...oek...
Baby Zelina terbangun dari tidurnya ALira segera mengendong bayinya dan menyusuinya.
Bayi itu tampak menggenggam jari telunjuk Alira seraya menyusu kepada ibunya.
"Mama berjanji nak kamu akan mendapatkan kasih sayang dari mama seutuhnya,tidak akan mama biarkan nasibmu seperti nasib mama dulu"ucap Alira seraya mengecup kening putri kecilnya yang masih menyusu padanya.Mommy Berta yang mendengar ucapan anaknya pun tidak jadi masuk kedalam kamar Alira ia mengurungkan niat untuk masuk kedalam dan memilih untuk keluar sejenak.
"Maafkan mommy Alira"
Fahmi yang baru saja tiba sambil membawa sebaskom air hangat melihat mama mertuanya tidak jadi masuk kekamar mereka.
"Kenapa tidak jadi masuk kekamar mom?"tanya Fahmi.
"Akh...ti..tidak nak Fahmi,Istrimu sedang berbicara serius dengan putrimu jadi sebaiknya mommy turun saja kebawah"ucap wanita paruh baya itu yang tampak gugup saat ia berbicara seperti ada hal yang disembunyikan.
"Mommy kebawah dulu nak Fahmi"ucap wanita itu lalu segera Turun menuju tangga kamar itu.
"Aneh"ucap Fahmi lalu segera masuk kedalam kamar mereka.Meski masih tampak jelas diwajah Fahmi jika ia merasa ada yang tidak beres.
Fahmi melihat istrinya sedang bersenandung sembari mengelus puncak kepala baby Zelina.
"Apa tadi ia terbangun sayang?"ucap Fahmi.
Suttttt.....
"Kecilkan suaramu kak,ia baru saja tertidur"ucap Alira dengan suara pelan takut membuat sang putri kecilnya terbangun.
Fahmi menganggukan kepalanya pertanda paham yang istrinya katakan lalu ia berjalan menuju nakas disebelah ranjang untuk meletakan baskom berisi air yang ia bawa tadi.
"Sayang tadi aku bertemu dengan mommy didepan kamar,ia tampak mengamatimu dari depan pintu kamar kita,ketika aku menegurnya dan ingin bertanya mengapa ia tak masuk saja kedalam kamar tapi mommy bilang kamu sedang berbicara serius dengan bayi kita.Aneh bukan?"ucap Fahmi
"Benarkah kak,kok aku gak tahu ya?"tanya Alira merasa penasaran.
"Entahlah,mungkin saja Mommy ingin melihat cucunya tertidur atau bangun"ucap Fahmi.
"Mungkin kak"ucap Alira
Dengan sangat pelan Fahmi menaiki ranjang disebelah sisi Alira.
"Bayi kita tampak sangat mengemaskan ya,apa dulu kamu gemaskan seperti ini juga sayang"ucap FahmiSedetik kemudian Alira teringat masa kecilnya yang sangat mengiris hatinya.
Dimana ia selalu mengalah kepada Meisya,Selalu saja Meisya mendapat kasih sayang lebih dari semua orang,bukan Alira merasa tak dianggap tapi itu lah ia rasakan sejak kecil,saat ia menginginkan sesuatu mamanya selalu bilang"punya kak Meisya masih bagus,pinjam punya kak Meisya saja"Alira selalu mengingat semuanya ia selalu dapat barang bekas dari kakaknya tapi sekarang ia tersadar bahwa semua itu menjadikan ia lebih kuat. Maka dari itu Alira bertekad akan menjadi ibu yang adil untuk anak-anaknya nanti.
"Alira!"panggil Fahmi yang melihat istrinya itu tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Ha iya kak"jawab Alira.
"Ada sesuatu yang mengganggumu Sayang?"tanya Fahmi sambil memicingkan matanya sebelah.
"Akh,tidak kak aku hanya sedang memikirkan bahagianya aku mempunyai suami seperti kamu dan kita dikaruniai bayi perempuan yang lucu"ucap Alira sengaja berbohong dan mengarang agar suaminya itu berpikir yang aneh-aneh.
"Aku berjanji akan selalu menjaga kalian berdua sampai sisa hidupku,aku ingin kita membesarkan Zelina bersama sampai kita menua bersama"ucap Fahmi.
"Mungkin jika aku tidak menjadi pengantin penggantimu waktu itu,tidak tahu aku akan bahagia atau tidak jika tidak bersamamu kak,Namun satu yang pasti kamu takdirku dan takdir terindahku."ucap Alira lalu Fahmi mengecup kening Alira dan juga mengecup tangan mungil bayi mereka.
"Sayang terimakasih untuk cinta sayang
Yang begitu sangat luar biasa untukku dan untuk anak kita.Kalian adalah cintaku,kekuatanku dan hidupku sayang"ucap Fahmi sangat lembut.Tamat.
Hai para pembaca yang budiman gak terasa sekian lama hengkang cerita Aku istri pengganti telah tamat.
Terimakasih untuk kalian yang selalu setia menunggu setiap update cerita ini.
Terimakasih untuk semua vote dan komentar kalian semua.
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidup aku.tanpa kalian aku bukan siapa-siapa.
Kalian semuanya hebat.
Thanks.Selamat berjumpa dicerita-cerita aku yang selanjutnya.
Salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?