Alira sedang memasak makan malam untuk dirinya dan Fahmi.
Jangan tanyakan mengapa Alira yang memasak bukan bik Ima,wanita paruh baya itu mendadak pamit pulang kekampung karena kerabatnya ada yang menikah.Karena bingung harus memasak disaat waktu sudah menunjukan jam makan malam dan sebentar lagi suaminya itu akan pulang dari kantor akhirnya Alira memilih memasak nasi goreng yang menurutnya itu sangat simple.
Saat sedang asik memotong bahan-bahan yang akan ia gunakan untuk membuat nasi goreng sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dari belakang.Alira benar-benar dibuat terkejut.
"hei...!"ucap Alira kaget.
"kamu masak apa"ucap Fahmi seraya menempelkan dagunya dibahu Alira.
"kak Fahmi ngagetin aku tahu,jantung aku copot gimana?"ucap Alira sambil menetralkan nafasnya .
"ehm...aku mau masak nasi goreng"ucap Alira.
"kok kamu yang masak?emangnya bik Ima kemana?"ucap Fahmi.
"bik Ima pamit pulang kampung katanya ada keluarganya yang menikah"ucap Alira.
"eumm,biar aku bantu"ucap Fahmi mengambil alih pisau yang dipegang Alira lalu memakai apron kelehernya dan mengikat talinya kepinggangnya.
"kak Fahmi bisa memasak?"ucap Alira seakan ragu dengan suaminya.
"aku sudah biasa masak semenjak kuliah diAmsterdam,kau meragukan suamimu ini Alira."ucap Fahmi.
Fahmi mulai memotong bahan-bahan dan lalu menumis bumbu-bumbu nasi goreng yang akan dibuatnya sementara Alira hanya terdiam melihat kelihaian Fahmi memegang spatula.
"kamu mau coba?"ucap Fahmi kepada Alira yang berdiri disamping Alira.
Alira mendekat kearah Fahmi.Fahmi menyendokan nasi goreng buatannya kepada Alira tak lupa meniupnya terlebih dahulu.
"ini enak"ucap Alira.
"aku sudah tahu itu,masakanku tidak ada tandingannya"ucap Fahmi menyombongkan dirinya.
Alira hanya tersenyum smirk.
"tapi masakkan kamu gak kalah enaknya"ucap Fahmi.
Wajah Alira memerah mendengar ucapan dari bibir Fahmi.Fahmi mengelus pipi Alira dengan sangat lembut.
"ehm,kak aku mau menata nasi gorengnya.kak Fahmi mandi dulu sana setelah itu kita makan bersama"ucap Alira dengan kegugupannya..
"Nanti"ucap Fahmi singkat.
"kenapa harus nanti kak Fahmi belum mandi loh,setelah itu kita makan bersama"bujuk Alira.
Fahmi mendekatkan dirinya pada Alira yang masih berdiri ditempatnya
Dengan keryitan heran didahinya."kak..kak Fahmi mau apa?"ucap Alira
"aku mau memberikanmu hukuman terlebih dahulu"ucap Fahmi.
"hu...hukuman?emangnya aku salah apa?"tanya Alira dengan gugup.
"hukuman karena kamu menolakku dikantor tadi,kamu tahu aku tidak bisa fokus berkerja karena ulahmu yang membuat adikku menegang"ucap Fahmi.
"tapi...itu dikan...."ucapan Alira terpotong karena Fahmi mencium bibir Alira.
Fahmi semakin memperdalam ciumannya dibibir Alira.
"eumm kak...eumm....henti....kan"desah Alira berusaha menghentikan Fahmi saat Fahmi mulai memilin payudaranya.
Fahmi melepaskan tautan bibirnya."ehm,aku sedang datang bulan kak"ucap Alira berbohong.
Fahmi menatap Alira penuh arti.ia mengingat jika jadwal datang bulan Alira belum waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?