"Untuk apa lo masih disini?ini udah malam sebaiknya kamu pulang"ucap Meisya seraya menenangkan Erlangga dibox bayinya.
"Tidak,aku ingin berada didekat anakku Erlangga.Aku ayahnya"ucap Doni mata mereka saling memandang.
"Kenapa kau tampak percaya diri sekali jika kau adalah ayah dari Erlangga?"ucap Meisya tajam.
"Karena...."
"Karena apa?"tanya Meisya semakin kesal.
"Karena aku sudah melakukan tes DNA antara aku dan Erlangga"ucap Doni lantang.
Cih...
Meisya berdecih menandakan tak suka.
"Siapa yang mengijinkan lo untuk melakukan itu kepada putraku."Meisya menatap marah kepada Doni."Andai kamu mau menerima aku kita akan menbesarkan Erlangga bersama dan hidup bahagia bersama aku tidak akan melakukan tes DNA itu"ucap Doni
"Jadi menurut kamu disini aku yang salah?apa kamu ingat dulu aku sudah meminta pertanggung jawabanmu tapi kamu menolaknya bahkan kamu mencaci maki aku,hingga hal itu didengar oleh daddy dan akhirnya daddy meninggal hari itu juga,sekarang dengan seenaknya kamu mengklaim Erlangga putramu?kamu masih beruntung aku masih memberimu ijin untuk bertemu dengan Erlangga tapi maaf sakit yang kamu goreskan masih terasa disini,sekarang lebih baik kamu pulang"ucap Meisya dengan air mata ya ng mulai menetes dipipinya.
"Meisya aku..."
"KELUAR..."
"Meisya..."
"KELUAR....!"
*******
Pagi-pagi sekali Alira sudah mengeluh kram pada perutnya.Hal itu membuat seluruh orang yang berada dirumah panik dan menyarankan Fahmi membawa Alira kerumah sakit.Dengan persiapan apa adanya Fahmi membawa Alira kerumah sakit untuk
Menjalankan perawatan sebelum melahirkan.Pria itu benar-benar sangat panik sekarang,bahkan sebotol air meneral habis teguknya sangking gugupnya."Sakit sayang?tahan sebentar ya"ucapnya seraya mengelus perut sang istri.
"Pak lebih cepat"
Alira tampak meringis,wajahnya tampak pucat menahan sakit yang sengaja dipendam agar sang suami tak semakin panik.
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai dirumah sakit dengan segera para perawat membawakan brankar untuk Alira dan membawa Alira menuju ruangan bersalin.
"Sebentar ya pak,saya akan memeriksa keadaan istri bapak"ucap salah satu dokter yang menanggani Alira.
"Apa istriku akan melahirkan sekarang dokter?"ucap Fahmi sangat panik dengan tangan gemetar ia masih mengenggam tangan Alira kuat.ia sangat kasihan kepada istrinya yang terus meringis kesakitan.
"Belum pak,masih bukaan 1"
"Hah?apa itu dok?
"Akh...diamlah kak,pertanyaan kamu semakin membuatku pusing"Fahmi langsung terdiam.
"Maaf sebelumnya pak buk ini mau persalinan normal atau sesar?tanya sang dokter.
"Sesar saja dok"ucap Fahmi lantang.
"Tidak!aku mau normal kak"ucap Alira keras.
"Sayang melihatmu kesakitan saja sudah membuatku merasa takut apalagi normal aku tidak ingin melihatmu tambah kesakitan,aku bisa pingsan nanti."ucap Fahmi
*****
Seperti yang diinginkan oleh Alira akhirnya Fahmi menyetujui Alira melahirkan secara normal.Sekarang Alira sudah ditangani oleh dokter dan juga perawat yang sudah berpengalaman pada bidangnya.Semua sudah disiapkan dengan sangat matang."Sayang aku yakin kamu pasti kuat,rasanya aku mau pingsan"ucap Fahmi yang berada disamping Alira yang sedang mengatur nafasnya sesuai
Arahan sang dokter sembari sekali-sekali melirik kearah sang suami."Iya bagus,tarik nafasnya lalu buang"Terdengar suara Dokter yang mengarahkan Alira sedangkan Fahmi tampak melamun bukannya menguatkan sang istri pria itu malah
Terlihat lebih lemah dari sang istri."Ayo terus buk,kepalanya sudah terlihat"
Fahmi tampak pusing melihat darah yang keluar.
Oek...oek ...
Bayi mereka lahir dengan selamat tapi setelah itu Fahmi terjatuh kelantai Pria itu tampak tak sadarkan diri.Setelah memendam rasa cemas dan juga gelisah yang begitu dalam akhirnya kesadaran pria itu hilang juga.
Jangan kira hanya didalam ruangan saja yang terjadi kepanikan.Diluar juga terjadi kepanikan antar keluarga dua pasutri itu.Bahkan,Berta sang ibu sampai terduduk lemas dikursi tunggu sembari meneguk botol berisi air hingga tiga botol banyaknya.
Berta sangat panik ia takut terjadi sesuatu antara putri dan cucunya.Saat Meisya melahirkan ia tak sepanil ini.Tapi saat Alira melahirkan entah mengapa ia sangat panik sampai seperti ini badannya bergetar,keringat dingin mulai mengusai dirinya.
"Jeng baik-baik saja?kalau merasa lemah saya bisa membawa jeng keruangan periksa?"tanya Desi yang duduk disamping Berta,Berta pun menggelengkan kepalanya karena ia tak ingin melewatkan moment berharga ini
Ia ingin cepat- cepat melihat keadaan anak dan cucunya."Mau air lagi?"tawar Desi.
Berta mengambil botol minum itu dengan sangat gemetar ia meneguk botol berisi air itu.Pintu ruang bersalin pun terbuka Berta dan Desi langsung berdiri.Bola mata kedua calon nenek itu pun membesar
Saat melihat yang keluar dari ruangan bersalin bukan ibu dan bayinya melainkan malah sang bapak yang tampak tak sadarkan diri."Apa yang terjadi pada anak saya sus?"tanya Desi yang mendorong brankar.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan buk,Pak Fahmi hanya syok saja semuanya baik-baik saja."Mendengar itu Desi tampak menghela nafasnya lega.
"Bagaimana keadaan anak dan cucu saya sus?"tanya Berta.
"Semuanya baik-baik saja buk,buk Alira telah melahirkan seorang anak perempuan,sekarang ibu dan bayinya masih dibersihkan,Selamat atas kelahiran cucunya buk,kalau gitu saya permisi membawa pak Fahmi keruang rawat"ucap sang suster.
Setelah Fahmi beberapa menit kemudian barulah Alira dengan diikuti seorang bayi cantik yang baru saja lahir dan dibersihkan.
Desi dan Berta begitu sangat bahagia ,sesekali kedua nenek itu memanjatkan rasa syukur karena semuanya berjalan lancar.
*****
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dari pagi kini telah menjelang siang.Fahmi juga sudah tersadar dari pingsannya."Kecilnya"Gumam Fahmi sedari tadi terus menatap bayi perempuannya ia terlihat sangat gemas dengan ukuran bayinya.
"Bukan bayinya yang terlihat kecil kamunya yang telalu besar"sahut Desi yang tak terima cucunya dibilang kecil.
"Apaan sih ma"ucap Fahmi tak terima.
"Oh ya apa kamu sudah menyiapkan nama untuk bayi kalian?"tanya Berta sembari menyuapi Alira makan.
Fahmi berjalan kearah tempat tidur Alira dan duduk disamping pinggiran kasur.
"Sudah mom,namanya Zelina Aurora kusumo nama yang sangat indah kelak ia akan menjadi wanita yang cantik yang dipuja-puja kaum adam"ucap Fahmi."Ikh kamu ngelantur deh kak,aku gak mau ya ntar anak aku sifatnya nurun kayak papanya"ucap Alira tak terima
"Memang kenapa?toh aku ganteng,banyak cewek yang ngejar- ngejar aku sampai kamu pun tergoda akan kegantenganku"Fahmi percaya diri.
"Ih apaan sih kak,geli tahu"ucap Alira.
Bahagia rasanya karena bertambahnya satu anggota keluarga yang selalu dinanti-nanti.Apalagi saat moment seperti ini,sang mommy dan sang mama ikut menemani meski sang daddy sudah bahagi dialam sana sedangkan sang papa sedang dinas diluar kota.Alira merasa sangat bahagia.Bahagia yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?