Chapter 37

266 21 12
                                    







Kemudian, Siegfried menemani Welt dalam perjalanannya ke Bulan. Tugasnya adalah mengumpulkan sampel Soulium dari reruntuhan bulan sementara Welt mengalihkan perhatian Sirin dan kemudian membawanya kembali ke Bumi untuk dianalisis. Dia kemudian dihadapkan dengan pilihan apakah akan meninggalkan Welt atau tidak.

Dalam kilas balik ke adegan sebelumnya, Siegfried bertanya-tanya apakah mereka berdua akan mampu mengalahkan Sirin dengan Arahato sedang bermain; Welt malah mendesak Siegfried untuk melarikan diri dari Bulan menggunakan Arahato saat tugasnya selesai. Ini berarti mengabaikan Welt dalam prosesnya.

Welt beralasan bahwa pilihannya adalah antara seluruh dunia dan satu kehidupan yang tidak dapat diselamatkan. Dengan berat hati, Siegfried memutuskan untuk mendengarkan Welt, secara metaforis membuang dirinya yang idealis sebagai "ninja" dalam prosesnya.

Keduanya mendarat di bulan, dan Welt berjalan sendiri. Bella menyapa Welt, dan membawanya menuju Sirin. Sirin menjanjikan pengampunan kepada Welt jika dia membungkuk di depannya. Dia menolak. Untuk membawa Sirin dan Bella menjauh dari Istana Selene, Welt terbang ke luar angkasa dengan mereka membuntutinya.

Ketika Welt terjebak oleh tangan kosong Sirin, Welt mengaktifkan lubang hitam kuasi dari Star of Eden. Distorsi waktu lubang hitam memberi Siegfried banyak waktu untuk mengumpulkan Soulium dan meluncurkan kembali ke bumi.

Ketika Sirin menentang kata-katanya dan meluncurkan lebih banyak meteor bulan ke bumi, Welt terpaksa menghentikannya dengan menciptakan lebih banyak mekanisme dan serangan. Ketika dia menghancurkan mereka semua, dia jatuh, membiarkan Sirin mendekat.

Ketika dia mencoba untuk menghabisinya, Welt meraihnya dan mencoba meledakkan kedua Core mereka. Sirin dengan cepat merobek Core darinya, menghentikan upaya ini. Mengetahui dia harus menggunakan rencana B, Welt memalsukan kematiannya dengan mendekonstruksi tubuhnya dan menyembunyikan jiwanya di dalam Core of Reason, yang dikonsumsi Sirin.

Menara Babylon.

12 Februari 2000

Sirin kembali ke bumi bersama Benares/Bella dan 13.000 Honkai dengan kapal besar dari kekuatan Herrscher pertama,Welt. Sirin meminta Bella untuk membersihkan menara tersebut,dan menjadikannya tempat yang nyaman untuk kepulangannya nanti.

Bella melakukan perintah tersebut bersama honkai lainnya. Kemudian Bella menyadari bahwa beberapa pasukan Schicksal mencoba kabur darinya. Bella langsung memberikan serangan kuat pada mereka.

14 Februari 2000

Sirin juga mengirim 3 Seraphim Prince ke 3 kota masing-masing dan nama masing-masing,diantaranya Avrora,Prince of Desire/Wind di Oulu,Finland,Agata,Prince of Haste/Flame di Astana,Kazakhstan,dan Galina,Prince of Serenity/Death di Novosibirsk,Rusia.

....

....

Y/n:"begitu yah,terima kasih informasinya,tetaplah disana Pavlo sebentar lagi aku akan turun tangan"

Pavlo:"dimengerti"

Y/n kemudian memakan onigirinya dari ruang Ryoma,dia melihat Siegfried sudah kembali dengan membawa batu solium dari bulan. Y/n mengetahui bahwa Welt telah mengorbankan dirinya untuknya.

Namun,Y/n memiliki keraguan dalam dirinya. Dia tidak yakin bahwa Welt benar-benar tewas dibulan saat melawan Sirin. Y/n bergabung dengan Einstein dan Siegfried untuk membantunya.

[TAMAT]The Unknown Mantis (Honkai X Male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang