chapter 38

772 53 8
                                    

End Of Everything.

Jungkook menatap iris mata Jiyeon dalam-dalam, seolah tak mau melewatkan kesempatan yang sudah hilang selama tiga hari, sedangkan Jiyeon masih dengan keterdiamannya memikirkan pertanyaan Jungkook barusan.

"Kenapa lama menjawabnya, hm?'' tanya Jungkook dengan satu alis terangkat menunggu jawaban dari pembelaan Jiyeon.

Jiyeon menggigit bibir bawahnya dengan gugup.

"Aku tidak pernah menyukainya. Eum, mungkin dulu iya saat kita masih kecil, tapi sekarang aku sudah bertemu seorang pria yang super galak dan suka membunuh, tapi anehnya aku sangat menyukainya."

Jungkook tertawa kecil, lalu mengacak rambut Jiyeon dengan sayang.

"Tiga hari ditinggal sudah pintar menggombal." ucap Jungkook gemas.

Jiyeon menyilangkan kedua tangannya di depan dada, memasang wajah angkuh lalu berkata." Pacar siapa dulu hm!."

Jungkook menyerngit,'' Bukankah aku sudah melepaskanmu?" Balas Jungkook sambil menahan tawanya yang akan meledak saat melihat wajah Jiyeon yang berubah sendu.

''Ah iya aku lupa.'' Lirih Jiyeon dengan wajah lesu.

"Hm, yasudah kita pacaran lagi saja bagaimana." lanjut Jiyeon dengan nada semangat membuat Jungkook lagi-lagi yang tak bisa menahan tawanya akhirnya tertawa berbahak-bahak mendengar ucapan Jiyeon yang terdengar polos ditelinganya.

''Dengarkan aku. Aku tidak akan pernah melepaskan apapun yang sudah menyangkut didalam hidupku. Maafkan aku untuk yang kemarin.''

Jiyeon tersenyum bahagia, detik kemudian gadis itu langsung menerjang tubuh Jungkook dan memeluknya erat. Suasana mulai berubah, kisah pedih mereka berakhir, dan kini mereka akan memulai kembali dengan kisah cerita yang indah.

Jungkook menjauhkan sedikit tubuh Jiyeon, menatap lekat-lekat wajah sang kekasih, semakin lama wajah Jungkook mendekat membuat Jiyeon terdiam menunggu apa yang akan terjadi.

Mata Jiyeon terpejam, saat merasakan bibir lembut yang mulai melumatnya dalam, semakin dalam hingga Jiyeon harus bisa mengimbangi permainan Jungkook, tangan Jungkook terulur untuk menekan tengkuk Jiyeon agar memperdalam ciumannya, dan Jiyeon pun membalas lumatan Jungkook tak kalah liar.

Selang berapa menit dan dirasa Jiyeon sudah kehabisan nafas, Jungkook melepaskan ciumannya, dan menyatukan keningnya pada kening Jiyeon. Mereka berdua terengah-engah, Jungkook mengusap bibir cerry Jiyeon dan detik kemudian mereka tersenyum.

''Kalau tidak berhenti, kita pasti akan berakhir di atas ranjang." Ujar Jungkook sambil terkekeh pelan membuat Jiyeon sedikit salah tingkah atas kejadian tadi.

"Yak! Jeon Jungkook, kau membuatku malu." Jiyeon merapatkan wajahnya untuk bersembunyi diceruk leher Jungkook. Sedangkan Jungkook terkekeh sambil mengelus rambut Jiyeon dengan sayang.

"Aku ingin mempunyai 10 anak darimu.'' Ucap Jungkook membuat Jiyeon menatapnya.

"What 10?!!."

Jungkook menarik tengkuk Jiyeon agar semakin dekat dengan wajahnya, hingga Jiyeon sendiri bisa merasakan hembusan nafas berat milik Jungkook." Jika tidak keberatan , lebih dari 10 juga tidak apa-ap. Lagipula aku sangat menyukai proses pembuatannya."

Jiyeon mendengus kesal, kemudian beranjak meninggalkan Jungkook di balkon sendirian, dan Jiyeon berpindah duduk di tepi ranjang dengan guling sebagai penutup wajahnya yang sudah merah merona.

Jungkook tertawa terbahak-bahak melihat betapa gemasnya sang kekasih, dan akhirnya Jungkook pun mengikuti Jiyeon dan duduk di samping gadis itu.

"Tidak perlu malu, sayang. Tadi kau membalas ciumanku begitu liarnya, you know? i love wild women like you." bisik Jungkook tepat samping telinga Jiyeon.

Sedangkan Jiyeon semakin malu dibuatnya, gadis akhirnya memutuskan untuk berjalan keluar kamar untuk nenghindari pertanyaan-pertanyaan Jungkook yang menjerumus ke arah dewasa.

Jungkook tak mau kalah pun, mengekori Jiyeon dari belakang seperti anak ayam.

Jiyeon berjalan ke dapur mengambil segelas air putih lalu menenguknya hingga tandas, sedangkan Jungkook memilih untuk duduk dikursi.

"Bagaimana kalau kita melakukan disini pun aku mau.''canda Jungkook membuat Jiyeon kembali salah tingkah.

"Hm. Kalian sedang apa malam-malam seperti?" Tanya Taehee saat melihat suara berisik dari arah dapur.

"Tadi Jungkook sama aku ci....." ucapan Jungkook terpotong.

" Cicak Eomma! tadi habis lihat cicak.'' Timpal Jiyeon cepat.

"Ohh cicak.'' Taehee mengangguk saja, padahal dia tahu pasti ada sesuatu yang membuat putrinya gugup.

obsessisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang