Chapter 12

3K 248 41
                                    

     Your leaving had a big impact
                    on my life.






               Selamat membaca!






"Bagaimana kau sudah siap??" Jungkook menatap Jiyeon yang sedang memakai high heels-nya.



Jiyeon mengangguk menggandeng tangan Jungkook layaknya kekasih yang tengah kasmaran.

Jungkook tersenyum dan Jiyeon pun membalas senyuman kekasihnya,,senyuman yang ia rindukan.


Jungkook membukan pintu mobil untuk wanitanya. Disepanjang perjalanan tida ada yang membuka pembicaraan,,semuanya hening dalam pikiran masing-masing.

Hingga mereka tiba disebuah mansion yang sangat besar dan mewah,,dikelilingi oleh penjaga.



"Silakan princess."Jungkook membukakan pintu mobil wanitanya, sedangkan Jiyeon yang diperlakukan seperti itu malu dan pipinya memerah.


Jungkook terkekeh," Menggemaskan."

Jungkook dan Jiyeon melangkah menuju mansion yang Jiyeon tak tahu rumah siapa.

"Ini rumah siapa??" tanya Jiyeon pada Jungkook.


Jungkook mengelus puncak kepala Jiyeon " Nanti juga kau akan tahu."


"Selamat datang tuan, nona."ujar salah satu pelayan didepan pintu membungkuk hormat.


"Mom....dad."Jungkook memanggil seseorang yang kini tengah duduk disofa.


"Kesini."Jungkook menuntun Jiyeon untuk mengikuti dibelakangnya..


"Lihatlah putri kecil kalian."ujar Jungkook menggeser tubuhnya agar dua paruh baya didepannya menatap gadis kecilnya.



"D....dia Jiyeon??" tanya wanita paruh baya, Jungkook mengangkuk dengan senyuman manisnya.


"Jiyeon kemari sayang peluk mom." ujar wanita paruh baya itu. Jiyeon menatap Jungkook dan pria itu hanya mengangukan kepalanya.



Jiyeon berjalan mendekat hingga ia merasakan tubuhnya dipeluk oleh 2 orang didepannya,,nyaman.



"Mom sungguh merindukanmu sayang." ujar Sora


"Dad menyayangimu dear." ujar Jungsoo.


"Dad? Mom?" Jiyeon menatap kedua orang tuanya,,dan mereka mengangguk..



"Momm....dad." Jiyeon memeluk kedua orang tuanya kian erat.




Rindu..satu kata yang menggambarkan isi hati Jiyeon saat ini,,ia merindukan semuanya,,rasanya masa kecilnya telah hilang,,dan tergantikan oleh sosok Jungkook yang berpengaruh dalam hidupnya.


"kamsahamida Jungkook." ujar Jiyeon dalam hatinya saat matanya bertemu dengan mata Jungkook yang kini tengah tersenyum.

Jiyeon tersenyum menatap Jungkook lalu detik kemudian ia memejamkan matanya menikmati pelukan kedua orang tuanya.








Kini Jungkook dan Jiyeon tengah berada dibangku taman belakang rumah,,Jiyeon terus tertawa dengan candaan Jungkook yang menurutnya tidak lucu,,bagaimana tidak? pria itu mencoba untuk menghibur Jiyeon tetapi dengan memasang wajah datarnya.



"Kenapa kau tidak seperti ini saja saat bertemu dengamku dulu?"ujar Jiyeon.

"Kepergianmu memberikan dampak begitu besar untuk hidupku."


"A...aku minta maaf,,seharusnya aku menunggumu saat itu,,seharusnya aku tidak terlalu tergesa-gesa dan langsung menyetujui untuk pindah rumah. mianhe. Disini aku yang salah dan aku minta maaf."Jiyeon menundukan wajahnya,,kakinya bergelantungan dibangku taman.


Jungkook menangkup wajah Jiyeon agar menatapnya," Kau tidak perlu minta maaf karena ini sudah menjadi tugasku untuk menjagamu."



Jiyeon menatap Jungkook,,apa yang pria itu katakan adalah tulus karena ia bisa melihat itu.



"Jungkook!! Jiyeon." teriak Sora.

"Kenapa mom." balas Jiyeon.


"Makan dulu sayang, ajak Jungkook."

Jiyeon menatap Jungkook, jungkook mengangguk.


"Aku tahu kau pasti lapar."Jungkook terkekeh.



Jiyeon mengerucutkan bibirnya.

"Aishh menyebalkan, ya sudah ayo." Jiyeon mengandeng tangan Jungkook.




"Selamat makan."ujar Jungsoo.






Ring.... Ring... Ring



Ponsel Jungkook berdering memecahkan keheningan, Jiyeon menatap Jungkook seolah menanyakan ' siapa '



Jungkook menatap Jiyeon lalu pria itu mengalihkan pandangannya menatap kedua orang tua Jiyeon.

"Mom, dad. Aku angkat telepon dulu." Jungkook melangkah menjauh dari meja makan.


Jiyeon menatap punggung kekasihnya, pasti ada yang tidak beres," Hm,,mom, dad. Aku ingin menyusul Jungkook sebentar." Jiyeon berlalu tanpa mendengar ucapan kedua orang tuanya.

obsessisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang