Chapter 29

902 121 9
                                    

"Penjaga!!" Jiyong berteriak hingga dua penjaga yang tengah berdiri di depan pintu masuk dengan terburu.

"Suntikan nyawa untuk anak itu. Biarkan ia beristirahat."

Dua penjaga itu nampak menganguk sebelum menggotong tubuh Jungwan dari ruangan Jiyong.

Suntikan dengan cairan berwarna hitam yang Yakuza gunakan jika ada seseorang yang benar-benar pantas untuk menerima cairan itu. Cairan dimana seorang mayat bisa kembali hidup dalam waktu 24 jam.

Jiyong menghubungi Jungkook , untuk memberitahu yang sebenarnya.

Jungkook yang tengah bersiap-siap dengan sarung tangannya, ia berjalan mendekat menuju Zico yang tengah terduduk di tengah ruangan dengan tenang. Namun, deringan ponsel mampu memecahkan kosentrasi Jungkook.

"Brengsek!" umpat Jungkooi saat melihat Jiyong menghubunginya.

"Ada ap...." ucapan Jungkook terpotong.

"Kau sudah lihat siapa orang yang duduk di ruang bawah tanah?" Tanya Jiyong dengan panik.

Jungkook mengerutkan keningnya, ia melihat Zico yang masih terikat di kursi. " Kau mengangguku."

"Dia bukan Zico!"

Jungkook menyeringai, tangannya terulur membuka kain hitam yang menutup seluruh bagaian wajah dan terpampanglah wajah orang asing yang tengah menatapnya tajam. Jungkook memperhatikan tattp dibelakang telinga orang itu, berbentuk akar da  itu merupakan tanda kalau pria itu merupakan adalah salah satu anggota Yardies.

"Jungkook yang asli sedang berjalan menuju ke hutan kematian!"

Jungkook mengepalkan tangannyaa, rahangnya mengeras serta matanya berkilat tajam. Auranya memancarkan jati diri yang sebenarnya.

"Dan kau tahu? Leo tangan kananmu adalah pemimpin Yardies!"

Jungkook mengumpat, namun pikirannya beralih pada kekasihnya yang tengah bersama Leo.

Jungkook mengedikan bahunya acuh.

"Sebelumnya aku sudah tau siapa Leo sebenarnya dan Jiyeon sedang bersamanya." Ujar Jungkook tenang. Dibalik sisi cekatan dari seorang Jiyong,rupanya Jungkook lebih pintar dalam hal mengatur strategi.

Jiyong menggeleng takjub lalu tertawa," Bagaimana bisa?" Tanya Jiyong tak yakin melihat anak didikan yang dulu bergabung dalam Yakuza masih sangat kecil dan lugu, kini psikopat sudah menjadi jati dirinya yang sebenarnya membuat Jiyong ingin bertepuk tangan atas hasil didikannya yang berhasil.

"Sebelum menghancurkan musuh, kenali dulu sisi lemah dari musuh." ujar Jungkook tenang.

Jungkook menjauhkan ponsel ditelinganya agar bisa berbicara dengan salah satu bodyguardnya.

"Apakah Pitrus sudah makan?" Tanya Jungkook.

"Apakah Pitrus sudah makan?" Tanya Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Belum Tuan. Lee Ahjussi sedang membeli daging untuk Pitrus."

Jungkook menatap pria di depannya dengan tawa yang hampir meledak.

"Kalau begitu Pitrus akan kenyang hari ini. Bawah dia kedalam kandang Pitrus!" perintah Jungkook membuat beberapa anak buahnya yang tengah berjaga terkejut. Namun mereka tetap melakukan perintah dari sang tuan.

Jiyong mengerutkan keningnya pertanda ia mengingat sesuatu." Lalu bagaimana dengan Jiyeon?"

Jungkook duduk di sofa ruang tamu, matanya memandang ke arah kandang harimau dimana pria itu nampak berontak saat Pitrus sudah meraung-raung kelaparan.

"Lima helikopter sudah mengikuti kemana pun mereka pergi."

Jiyong mengangguk paham," Kalau begitu aku akan mengirim seluruh anak buahku ke hutan mati sekarang."

"Terserah kau." Jungkook menatap jam tangan dimana ia sudah memasang alat pelacak didalam anting Jiyeon.

Jungkook tidak akan membiarkan Jiyeon terluka sedikitpun,untuk itu ia sudah menyusun strategi dari awal sebelu semuanya berjalan. Zico dan Leo memang sangat licik, namun tetap dimata Jungkook mereka semua tak lebih bagus dari sampah.

Lima helikopter sudah Jungkooo kerahkan, letak hutan mati berada di tengah-tengah lautan tepatnya di pulai kecil yang mereka ubah menjadi markas Yardies. Mereka pikir Jungkook bodoh?

"Tenang dear , kau dalam pantauanku." Jungkook tersenyum miring,sebelumnya tepat dirambut Jiyeon terdapat alat penyadap suara yang ukurannya seperti jepitan rambut. Seluruh jepitan rambut Jiyeon, Jungkook ubah menjadi alat penyadap suara,dan Jungkook sudah memastikan bahwa kekasihnya berpamitan tadi, Jiyeon menggunakan jepitan itu. Sekarang tinggal menunggu pulau itu Jungkook bombardir.

Tapi tidak untuk Leo dan Zico. Dengan senang hati Jungkook akan menyelamatkan dua makhluk itu, karena Jungkook ingin mengacak-acak usus mereka dengan tangannya sendiri. Ia menjadi gemas ingin mengacak-acak wajah mereka berdua!


VOTE LAH! Enak banget baca karya orang tapi gak bisa ngehargain!🔥 🔥

obsessisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang