Apa yang harus aku lakukan? Bertaha tapi sakit atau pergi karena sayang.
Disisi lain Jiyeon membuka matanya setelah Jungkook pergi.
Jiyeon membuka pintunya secara perlahan dengan langkah yang mengendap-endap dari kamarnya.
Jiyeon membulatkan matanya saat melihat beberapa penjaga mengitari setiap ruangan lantai 1, Jiyeon membengkap mulutnya agar tidak menimbulkan suara.

Disisi lain Jungkook tengah melihat tingkah gadisnya,,matanya tak berkedip saat melihat semua pergerakan Jiyeon dari CCTV di kamarnya. Niat awal Jungkook adalah mengecek kondisi ruangan mansionnya,,namun sosok gadis yang berani nekat keluar dari kamarnya membuatnya tersenyum miring."Kaburlah kemanapun yang kau mau."ujar Jungkook.
Jungkook beralih pada ponselnya lalu menghubungi anak buahnya yang menjaga depan pintu utama dan gerbang utama.
"Selamat malam tuan, ada yang bisa kami bantu??" tanya anak buah Jungkook yang menjaga pintu utama.
"Perketat semua penjagaan pintu utama,,jangan biarkan siapapun keluar atau pun masuk tanpa izin dariku."
Jungkook langsung memutuskan panggilanya lalu beralih menghubungi penjaga gerbang utama.
Setelah menelpon mata Jungkook tak beralih menatap Jiyeon yang masih mematung di balik tembok,,setiap pergerakan Jiyeon sangat terlihat jelas Di CCTV karena setiap sudut maupun lainnya tidak pernah dijangkau Jungkook untuk memasang CCTV.
Jiyeon melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan perlahan,,berkali-kali ia menghembuskan nafasnya karena ia berhasil lolos dari penjagaan mansion. Ia terus berjalan menuju pintu utama,,namun detik kemudian dia membelalakan matanya dark balik tembok saat melihat sekitar 5 orang penjaga didepan pintu utama.
Bagaimana ini? Tanya Jiyeon dalam hatinya.
Lewat pintu belakang,,ya Jiyeon mempunyai ide mengapa tidak melewati pintu belakang?
Jiyeon mengendap-endap berjalan, detik selanjutnya ia membulatkan matanya saat 2 orang penjaga berjalan ke arahnya. Jiyeon langsung membuka pintu kamar yang ada disampingnya,,namun terlebih dahulu ia menyenggol vas bunga sampai terjatuh dilantai.
"Siapa disana?!" teriam penjaga.
Denga jurus seribu bayangannya,,Jiyeon berlari memasuki kamar yang entah kamar siapa. Ia mencari tempat persembunyian agar tidak ketahuan.
Lemari!! Jiyeon melihat lemari, ia berlari menuju lemari.
Jiyeon mengintip disela-sela pintu lemari dengan nafas memburu dengan jantung yang semakin berdegup kencang dan keringat yang membasahi wajahnya.
Semoga tidak ketahuan... ujar Jiyeon dalam hatinya.
Jungkook tersenyum saat Jiyeon memasuki sebuah lemari kamar tamu yang berada dilantai satu. Apakah Jiyeon tidak tahu betapa rindunya Jungkook saat menemukanny kembali gadisnya yang telah hilang. Sosok gadis yang mampu memikat hatinya hingga kepergiannya mampu memberi dampak yang begitu besar pada dirinya? Lalu dengan ketemunya Jiyeon apakah Jungkook akan melepaskannya? Jawabannya Tidak. Meskipun sang empu yang meminta,,tapi Jungkook bersumpah tidak akan membiarkan kekasihnya pergi lagi darinya,,jika diperlukan ia akan memotong kedua kaki Jiyeon agar tidak bisa kemana-mana.
🎶 🎶 🎶 🎶
Jiyeon membuka matanya,,nyawanya masih belum terkumpul,,ia melamun memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Saat mengingatnya sontak membuatnya terbangun dan duduk diatas ranjangnya, ia ingat sekali bahwa tadi malam ia harus pergi dari mansion ini,,lalu kenapa ia bisa diatas ranjang? Oh God! Apa semalam ia ketiduran dilemari? Lalu siapa yang membawanya ke kamarnys?
Clek....
Pintu terbuka menampilkan sosok pria berpenampilam santai dengan tampannya berjalan mendekati Jiyeon.
Jiyeon memundurkan tubuhnya hingga ia melangkah menjauh.
Jungkook mengerutkan sebelah alisnya," Kenapa kau mundur?"tanyanya.
Jiyeon menggeleng," T....tidak apa-apa."balas Jiyeon sambil memegang erat baju tidurnya.
Jungkook yang merasakan tidak ada respon dari Jiyeon ,,akhirnya memilih mendekati gadisnya.
Jungkokk mengelus puncak kepala Jiyeon dengan sayang." Jangan pernah berpikir untuk pergi dari hidupku."ujar Jungkooo sendu,,Jiyeon menelisik setiap inchi wajah sendu Jungkook.
Jungkook menggandeng tangan Jiyeon.
"Mau kemana??"tanya Jiyeon dari balik punggung Jungkook.
"Ke suatu tempat."
Jiyeon hanya mengangguk.