chap 6 teman

111 7 0
                                    

Kini waktu sudah menunjukan jam 05.30 Jihyo membangun kan jihye.
"Bangun jihye bangun"ucap Jihyo membuka jendela.
Jihye pun menggeliat dan melihat mama nya ia pun tersenyum.
Jihyo pun mendekat.
"Bangun sudah pagi"ucap Jihyo mendekat.
"Peluk"ucap jihye manja.
Jihyo pun memeluk tubuh jihye dan mengecup kening anaknya itu.
"Ayo bangun nanti kau telat"ucap Jihyo mengangkat tubuh jihye.
"Aaaaa aku masih mengantuk"ucap jihye.
"Ayo, bangun kau mau ikut tidak"ucap Jihyo.
"Kemana"ucap jihye masih menutup mata.
"Jeju"ucap Jihyo.
"Kapan sama siapa"ucap jihye.
"Kalau kau tak ikut aku akan bersama dokter Daniel"ucap Jihyo.
"Bukan doktel tapi papa"ucap jihye.
"Iya, itu maksudnya"ucap Jihyo.
"Aku mau ikut"ucap jihye.
"Makannya ayo"ucap Jihyo.
"Kapan berangkat"ucap jihye.
"Nanti siang, sekalian menemui kakek nenek"ucap Jihyo.
Mendengar itu jihye langsung bangun dan masuk kamar mandi.
"Tunggu aku"ucap Jihye.
"Iya" ucap Jihyo sambil mengambil baju untuk jihye.
Setelah itu jihye pun sudah selesai mandi ia pun memakai baju yang disiap kan mama nya.
"Tapi bukan kah kau halus belkelja"ucap jihye.
"Tidak aku mengambil libur"ucap Jihyo.
"Tapi kan kau halus belkelja untuk menghidupiku"ucap jihye.
"Emang siapa kau"ucap Jihyo.
"Aku teman mu"ucap jihye.
"Kau kan hanya temanku mengapa aku harus menghidupimu"ucap Jihyo.
"Itu lah guna nya teman untuk menghidupi satu sama lain"ucap jihye memeluk leher Jihyo.
"Ohh begitu"ucap Jihyo.
"Iya"ucap jihye.
"Kalau begitu gantian kau yang berkerja kau kan temanku"ucap Jihyo.
"Itu, tidak betul aku kan masih kecil"ucap jihye.
"Kalau begitu aku tak mau berteman dengan anak kecil"ucap Jihyo.
"Maka baik lah aku akan mengganti kan mu mencali uang"ucap jihye.
"Sudah, ayo turun"ucap Jihyo.
"Iya"ucap jihye memegang tangan Jihyo.
Mereka pun turun untuk sarapan dan menunggu jemputan Daniel.
Daniel pun datang dan mengetuk rumah.
*Tok tok* suara pintu diketuk Jihyo. Jihyo pun membuka kan pintu.
"Masuk"ucap Jihyo.
"Hai"ucap Daniel mengecup bibir Jihyo.
"Hai, jihye sudah menunggu apa kau yakin kita akan ke Jeju, kau kan harus berkerja"ucap Jihyo.
"Aku mau memenuhi janji yang waktu itu kita buat dengan jihye"ucap Daniel.
"Baiklah, aku akan keatas mengambil barang yang sudah dikemas tadi"ucap Jihyo naik keatas.
"Baiklah"ucap Daniel.
Daniel pun menghampiri jihye.
"Hai, papa"ucap jihye sambil menonton tv.
"Hai, apa kau sudah siap"ucap Daniel.
"Sudah"ucap jihye.

Jihyo pun turun sambil membawa koper nya dan milik jihye. Daniel pun membantu Jihyo menaruh koper berat tersebut didalam mobil miliknya. Jihyo Daniel dan jihye pun masuk mobil dan berangkat kepulau Jeju.

Sesampainya mereka disana Jihyo Daniel dan jihye pun langsung menuju ke rumah nenek dan kakek.
*Tok tok*Jihyo mengetuk pintu. Keluarlah seorang perempuan paruh baya yang tersenyum ketika membuka pintu.
"Nenek"ucap jihye memeluk nenek.
"Jihye cucu kecil nenek, berapa umurmu"ucap nenek.
"6 tahun, aku sudah besal kan"ucap jihye.
"Tentu, kau sudah sangat besar masuk lah temui kakek"ucap nenek pada jihye.
"Baik,kakek cucu telcantikmu datang"ucap jihye.
"Kenapa kau baru datang"ucap nenek memukul punggung Jihyo.
"Maaf, maaf"ucap Jihyo.
"Siapa dia"ucap nenek pada Daniel.
"Aah,perkenal kan saya Daniel"ucap Daniel.
"Dia pacarku"ucap Jihyo.
"Pacarmu, kau sudah tua tapi masih pacaran coba langsung menikah dan beri ibu cucu lagi"ucap nenek.
"Aku belum tua justru kau yang tua"ucap Jihyo.
"Yak, aku ibumu bocah tengik"ucap nenek memburu Jihyo.
"Maaf, maaf"ucap Jihyo bersembunyi dibelakang Daniel.
"Sudah kalian masuklah"ucap nenek.
"Baik"ucap Daniel.
"Iya, ayah anak tercantik mu datang"ucap Jihyo.

Sore nya mereka bertiga berjalan jalan kearah pantai dan juga membeli beberapa camilan khas pulau Jeju.
"Mama mari membangun istana pasir"ajak jihye.
"Baiklah"ucap Jihyo.
"Mari papa bantu"ucap Daniel.
Mereka bertiga pun membangun istana pasir. Dan bermain dipantai.
Setelah puas bermain dipantai mereka pun mempir kepasar ikan untuk membeli ikan dan beberapa makanan lain untuk dimasak.
"Mama ambil abalon itu"ucap jihye pada Jihyo.
"Kami beli abalon ini sekilo"ucap Jihyo.
"Baik, ini abalon kalian"ucap penjual.
"Terima kasih"ucap Jihyo.
Setelah membeli beberapa bahan mereka pun pulang.
"Apa kau tidak lelah"ucap Jihyo ke Daniel.
"Tidak, malahan aku bersemangat"ucap Daniel.
"Jihye kau tidak lelah"ucap Jihyo ke jihye.
"Tidak"ucap jihye.

Mereka pun sampai dirumah dan jihyo langsung memasak bahan yang dibelinya tadi. Makanan pun siap Jihyo dan ibunya lalu menghidangkannya ke kakek, jihye dan Daniel.
Mereka berlima pun makan malam bersama.

the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang