chap 17 ngidam

140 8 0
                                    

Hari ini Nayeon sedang bersantai dirumah sambil mengelus perutnya yang kian membuncit. Lalu jeongyeon pun datang membawa sarapan untuk Nayeon.
"Makanan udah siap"ucap jeongyeon.
"Terima kasih atas makanannya"ucap Nayeon lalu makan.
Setelah Nayeon makan jeongyeon pun membereskan piring. Ia tidak makan karena sudah makan sebelum Nayeon.

Setelah membereskan piring, jeongyeon pun duduk disamping Nayeon yang sedang mengelus perutnya.
"Coba elus deh"ucap Nayeon menuntun tangan jeongyeon.
"Udah mulai besar ya"ucap jeongyeon.
"Iya semoga anak kita selalu sehat"doa Nayeon.
"Iya, kamu mau makan apa lagi biar aku cari"ucap jeongyeon.
"Kamu gak kerja"tanya Nayeon.
"Sekretaris aku udah ngirim email tadi jadi mau dikerjain dirumah aja"jawab jeongyeon.
"Oh, kalo gitu bikinin sandwich daging campur apel sama saus tomat"ucap Nayeon.
"Makanan apa itu"ucap Jeongyeon.
"Udah bikin aja"ucap Nayeon.

Jeongyeon lalu segera membuat makanan yang dikatakan Nayeon tadi. Setelah beberapa menit sandwich pun jadi jeongyeon lalu menghidangkan nya dihadapan Nayeon.
"Ini sandwich mu"ucap jeongyeon menyerahkan piring berisi sandwich.
"Terima kasih atas makanannya"ucap Nayeon mulai makan sandwich buatan suaminya hingga habis.

Selagi Nayeon sedang makan jeongyeon pun mengerjakan pekerjaan kantor yang sudah dikirimkan sekretaris tadi.
Jeongyeon pun mulai mengerjakan ya satu persatu dimeja kerjanya belum juga menyelesaikan semua nya Nayeon datang dan duduk dipangkuan jeongyeon.
"Kenapa hmm"tanya jeongyeon sambil mengetuk dikomputer.
"Gak papa"ucap Nayeon beralih duduk jadi menghadap jeongyeon.
Jeongyeon pun menatap mata Nayeon
"Apa badan mu tidak nyaman"tanya jeongyeon.
"Tidak, hanya merasa kau semakin tampan dan aku semakin gendut"ucap Nayeon sambil menyentuh wajah jeongyeon.
"Apa maksudmu kau masih sangat cantik jadi tidak usah insecure"ucap jeongyeon.
"Tapi aku memang agak gendutan tiap bulan"lirih Nayeon.
"Kau gendutan karena hamil anak kita dan itu hal wajar itu membuktikan ibu dan calon bayi sehat"jelas jeongyeon.
"Benarkah"ucap Nayeon.
"Benar, jadi kalau kau mau makan apa pun makan saja"ucap jeongyeon.

Mendengar itu Nayeon pun tersenyum dan mengecupi bibir jeongyeon berulangkali.
"Mood mu sering berubah ya"ucap jeongyeon mencium bibir Nayeon lama dan melumatnya. Lumatan jeongyeon pun dibalas Nayeon. Jeongyeon lalu memeluk tubuh Nayeon agar memperdalam ciuman dan lumatan mereka juga menahan agar tubuh Nayeon tidak jatuh. Tautan mereka pun terlepas dan Nayeon pun terus menatap jeongyeon yang sedang fokus menatap komputernya. Nayeon pun melingkarkan tangannya keleher jeongyeon dan mengecupi jeongyeon lagi.
"Kenapa"ucap Jeongyeon.
"Kau semakin gemas, tumbuhkan jenggotmu"puji Nayeon.
"Kalau menurutmu bagus aku akan menumbuhkan nya"ucap jeongyeon.
"Tumbuhkan saja aku suka"ucap Nayeon menyentuh dagu jeongyeon yang ditumbuhi jenggot tipis.

Setelah beberapa lama jeongyeon pun selesai mengerjakan semua email yang dikirimkan sekretaris nya.
Ia pun melihat Nayeon yang mulai mengantuk masih dipangkuannya.
"Apa kau mengantuk"tanya jeongyeon
"Hmm"ucap Nayeon setengah tertidur
Membuat jeongyeon gemas.
"Apa kau tidak lapar ini sudah siang"tanya jeongyeon lagi.
"Hmm belum tadi aku sudah kenyang"ucap Nayeon. Nayeon pun tidur dipangkuan jeongyeon setelah itu jeongyeon pun mengangkat Nayeon menuju kamar mereka, ia pun merebahkan tubuh Nayeon dikasur.

Sementara Nayeon tidur jeongyeon pun turun untuk memasak makan siang untuknya dan Nayeon kalau sudah bangun nanti.

Setelah makanan jadi jeongyeon lalu memakannya dan setelah makan ia membersihkan piring bekasnya dan area dapur keseluruhan.

Sorenya Nayeon pun terbangun ia pun turun kebawah karena merasa lapar, ia melihat jeongyeon sedang memainkan game dan ia pun menghampirinya.

"Jeongyeon aku lapar"ucap Nayeon dengan muka bantalnya.
"Kau lapar, mau makan apa"ucap jeongyeon langsung menghentikan gamenya.
"Apa yang kau masak tadi, baunya enak"ucap Nayeon.
"Baiklah aku akan membuatnya lagi"ucap jeongyeon beranjak.

Jeongyeon pun membuat makanan sama seperti yang dimakannya tadi.
Dan menyajikannya dihadapan Nayeon.
"Makanan siap"ucap jeongyeon.
"Terima kasih atas makanannya"ucap Nayeon mulai makan.

Setelah Nayeon makan jeongyeon segera membersihkan piring bekas Nayeon.

Setelah itu jeongyeon pun melanjutkan game nya ditemani Nayeon.

Malam nya Nayeon dan jeongyeon akan bersiap tidur. Setelah menyikat gigi Nayeon segera melepas bajunya dan celananya hanya tersisa CD dan bra saja. Itulah kebiasaan Nayeon sejak ia hamil setelah itu jeongyeon pun keluar dari kamar mandi dan ia melihat Nayeon yang hanya memakai CD dan bra awalnya jeongyeon kaget tapi lambat lain mulai terbiasa.

"Ayo tidur"ajak jeongyeon.
"Ayo"ucap Nayeon.
Jeongyeon dan Nayeon pun merebahkan diri dikasur dengan jeongyeon memeluk tubuh Nayeon.
Mereka pun tidur.

Tegah malam nya Nayeon membangunkan jeongyeon.
"Yoen bangun"ucap Nayeon.
"Hmm apa"ucap jeongyeon.
"Aku lapar"ucap Nayeon.
"Kau mau makan apa"tanya jeongyeon.
"Makan nasi"ucap Nayeon.
"Ayo turun"ajak jeongyeon.

Mereka pun turun dengan Nayeon hanya memakai CD dan bra. Jeongyeon pun memasak nasi goreng untuk Nayeon dan dirinya.

Setelah nasi goreng jadi jeongyeon lalu menyajikannya.
"Makanan siap"ucap jeongyeon.
"Terima kasih atas makanannya"ucap Nayeon mulai makan.
Jeongyeon lalu duduk didepan Nayeon, ia pun mengambil jaket untuk menutupi tubuh Nayeon agar tak masuk angin. Lalu ia pun makan.
"Terima kasih atas makanannya"ucap jeongyeon mulai makan.
"Masih ada nasinya"tanya Nayeon yang piringnya sudah bersih.
"Masih lapar"tanya jeongyeon.
"Iya hehheh"ucap Nayeon cengengesan.
"Masih"ucap jeongyeon menuang nasi kepiring Nayeon.

Setelah makan mereka pun bersantai disofa sebelum kembali tidur.

Setelah selesai menyikat gigi Nayeon dan jeongyeon pun tidur.

the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang