chap 30 seorang adik

115 7 0
                                    

Pagi ini dirumah keluarga Daniel.
Mereka sedang bersiap akan berkerja dan kesekolah.

"Mah sepatuku mana"tanya jihye.
"Dicuci ambil yang baru dilaci kamar kamu"jawab Jihyo sambil memasukkan piring kotor kemesin otomatis.
"Ketemu gak"tanya Jihyo.
"Iya, ketemu"jawab jihye.

Lalu datanglah Daniel.
"Sayang pasangin dasi"minta Daniel.
"Sini"ucap Jihyo menyeka tangannya yang basah.
"Makasih"ucap Daniel mengecup kening Jihyo.
"Sama sama"ucap Jihyo.

"Jihye sudah belum"ucap Daniel.
"Sebentar"ucap jihye.
"Ayo nanti telat kayak waktu itu"ucap Daniel.
"Oke, aku dah siap"jawab jihye.

Jihyo pun mengantar Daniel dan jihye kedepan.
"Sampai nanti mama"ucap jihye mencium mama nya itu dan berlari kemobil.
"Hati hati"ucap Jihyo.
"Aku berangkat dulu ya"ucap Daniel.
"Iya, hati hati"ucap Jihyo.
Daniel pun mencium bibir Jihyo.

"Papa ayo nanti aku terlambat"teriak jihye.
"Iya"ucap Daniel mengecup Jihyo dan pergi masuk kemobil.
Jihye pun membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya. Dan dibalas lambaian oleh Jihyo.

Setelah mobil pergi Jihyo pun masuk rumah dan bersiap siap kekantor konsultasi.

Sesampainya disekolah.
"Sampai jumpa jihye"ucap Daniel.
"Uang jajan ku mana"tanya jihye.
"Bukanya mama udah kasih"tanya Daniel.
"Kata mama suruh minta papa"ucap jihye.
"Yasudah nih"ucap Daniel.
"Makasih, sampai jumpa papa nanti jemput ya"ucap jihye.
"Iya, kalo sempat"ucap Daniel.
"Harus pokoknya"ucap jihye.
"Iya iya udah mau masuk tuh"ucap Daniel.
"Iya"ucap jihye sambil turun dan melambaikan tangannya kemudian berlari.

Daniel pun menyalakan mobilnya dan kerumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit seperti biasa Daniel pun menerima pasien dari semua kalangan dan membuat mereka sembuh.

Dilain tempat Jihyo yang sudah sampai pun langsung dihampiri Sana dan Dita. Setelah ia menyapa para sahabatnya ia pun masuk keruangan nya dan mulai memeriksa rekam medis pasiennya.

Sorenya didalam rumah sudah ada Daniel dan jihye yang sedang bermain video game.

"Papa tolong aku dikepung diatas"ucap jihye.
"Segera"jawab Daniel.
"Bawa mobil dan darah darahku mau habis"ucap jihye.
"Baiklah"ucap Daniel.
Mereka pun melanjutkan bermain video game.

Sedangkan Jihyo sedang memasak didapur. Selesai memasak Jihyo lalu menghidangkannya diatas meja makan dan memanggil suami serta anaknya.

"Daniel jihye makan malam sudah siap"teriak Jihyo.
"Iya"jawab Daniel dan jihye kompak mereka berdua pun berlomba siapa yang lebih dahulu sampai dimeja makan.

"Hati hati"peringat Jihyo.
"Yey aku duluan sampai"ucap jihye.
"Yah kalah"sedih Daniel.
"Papa harus lebih cepat lain kali"ucap jihye menepuk pundak Daniel selayaknya teman.
"Sudah ayo makan"ajak Jihyo.
"Iya"ucap Daniel dan jihye duduk.
Mereka pun makan dengan tenang.

Setelah selesai makan Jihyo, jihye, dan Daniel pun bersantai disofa mereka sambil mendengar cerita jihye.

"Apa mama tau anak auntie Lia bersekolah disekolah yang sama dengan ku"ucap jihye.
"Apakah kalian sekelas"tanya Jihyo.
"Tidak, mereka di TK sedangkan aku SD"jawab jihye.
"Lantas kenapa"tanya Daniel.

"Mereka kan kembar jadi punya teman bermain kemarin saja su jie memberi temannya kado berupa cat yang dia dan jaesu buat"jawab jihye.

"Apa kau iri"tanya Daniel.

"Iya aku iri karena mereka berdua bisa saling menjaga dan bermain bersama sedangkan aku hanya mempunyai teman ketika sekolah dan ketika dirumah sendiri"ucap jihye.

"Kan ada papa"ucap Jihyo.
"Tapi kita berbeda umurnya"ucap jihye.
"Apa kau baru saja bilang bahwa papa tua"tanya Daniel.

"Bukan, aku hanya ingin punya adik agar kita bisa bermain dan saling menjaga kan umurku sudah 7 tahun jadi pasti bisa menjaganya"terang jihye.

"Apa kau ingin adik"tanya Daniel.
"Iya"ucap jihye semangat.
"Baiklah"ucap Daniel yang langsung ditatap Jihyo.
"Benarkah"ucap jihye.
"Benar"ucap Daniel.
"Wahh aku sangat tidak sabar menunggu kelahiran adikku"ucap jihye.

"Jihye sekarang tidurlah ini sudah malam besok kau harus sekolah"ucap Jihyo.
"Baiklah, tapi bisakah aku memiliki adik"ucap jihye.

"Apa kau sudah siap menjaganya, dan saat kau punya adik nanti bisa saja perhatian kami terbelah kan ada adikmu apa kau tak masalah"tanya Jihyo.

"Tak apa aku akan menjadi kakak yang baik dan menjadi panutan untuknya nanti"ucap jihye.

"Kalau kau yakin bisa saja kau punya adik"ucap Jihyo membuat Daniel dan jihye bergembira.

"Baiklah aku mau tidur cepatlah membuat adik"ucap jihye pergi masuk kekamarnya.

"Apa kau yakin akan hamil lagi"tanya Daniel.
"Mengapa tidak, apa kau tak setuju"tanya Jihyo.
"Aku tentu dengan senang hati setuju hanya aku tak mau nantinya jihye merasa tidak adil"ucap Daniel.
"Kan tadi kita sudah tanya dia jadi kemungkinan dia sudah tau bahwa nanti dia akan menjadi panutan adiknya"ucap Jihyo.

"Baiklah, kapan"ucap Daniel.
"Apanya"Bingung Jihyo.
"Bikin adik jihye"jelas Daniel.
"Kapan saja bisa"ucap Jihyo.

Daniel pun menggendong tubuh Jihyo menuju kamar dan meletakkan nya diatas kasur dengan hati hati kemudian Daniel mulai menciumi bibir serta leher Jihyo membuatnya mendesah.

Mereka pun melakukan hubungan suami istri.

Sementara jihye sudah tertidur di kamarnya.

Berhubung Daniel membuat kamarnya kedap suara jadi tidak ada satu pun yang mendengarnya.

the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang