chap 23 mendekati

94 7 0
                                    

Kini tinggal menghitung hari menuju hari lahirnya bayi Nayeon dan jeongyeon. Mereka berdua mulai menyiapkan segala sesuatu yang menyangkut kepentingan bayi mereka nanti seperti hari ini Nayeon dan jeongyeon sedang berada dipusat perbelanjaan untuk membeli perlengkapan.

"Karena jenis kelamin anak kita laki laki warna apa yang bagus menurutmu"tanya Nayeon pada suaminya.
"Warna hijau dan putih terlihat bagus"saran jeongyeon.
"Ide bagus"ucap Nayeon mereka pun membeli baju, keranjang bayi, kereta bayi, tempat tidur bayi dan lain lain.

"Apa kau tak lelah"tanya jeongyeon takut Nayeon lelah melihat kian hari makin sulit Nayeon berjalan karena perutnya yang makin membesar.
"Belum aku sudah menyiapkan energi untuk hari ini"ucap Nayeon.
"Baiklah"ucap jeongyeon.
"Mari melihat mainan bayi"ajak Nayeon.
"Baiklah"ikut jeongyeon.

Mereka mulai memilih perlengkapan bayi hingga semua daftar list selesai.
Kemudian jeongyeon pun mengantri sedangkan Nayeon duduk menunggu jeongyeon selesai membayar.

Setelah nya jeongyeon dibantu staf toko untuk membawa semua kedalam mobil dan setelah itu ia pun menyusul Nayeon yang sedang duduk sambil minum.

"Lelah"ucap jeongyeon melihat Nayeon duduk.
"Iya"ucap Nayeon cengengesan.
"Mau pulang sekarang"ajak jeongyeon.
"Nanti, aku mau makan dulu"ucap Nayeon.
"Baiklah"ucap jeongyeon ikut duduk.
"Kau pesan juga ya"ucap Nayeon.
"Iya"jawab jeongyeon.
"Kau mau apa"tanya Nayeon.
"Chicken katsu"ucap jeongyeon.
"Minumnya"tanya Nayeon lagi.
"Jus nanas campur buah naga"ucap jeongyeon.
"Baiklah"ucap Nayeon setelah itu ia langsung memanggil pelayan.
"Ada yang bisa saya bantu"ucap pelayan ramah.
"Kami mau pesan chicken katsu 1, jus nanas campur buah naga 1, nasi kari 1, cake black Flores 1, ayam krispi 2, kentang goreng 2 dan minum nya milk itu saja"ucap Nayeon.
"Baik pesanan ada akan langsung dibuat"ucap pelayan sambil pergi.
"Sebanyak itu"ucap jeongyeon.
"Hehehe, gakpapa kan"ucap Nayeon.
"Gakpapa maka sepuasnya"ucap jeongyeon.

Setelah menunggu cukup lama pesanan Nayeon dan jeongyeon pun datang mereka pun mulai makan. Banyak pengunjung lain melihat Nayeon yang makan terlampau banyak namun baik Nayeon dan jeongyeon bodoamat dengan itu dan mereka menghabiskannya.

"Selesai"ucap jeongyeon.
"Aku belum"ucap Nayeon.
"Santai saja"ucap jeongyeon mengeluarkan ponsel dan merekam Nayeon yang sedang makan.
"Sedang apa"tanya Nayeon.
"Merekam"jawab jeongyeon.
"Kenapa direkam"tanya Nayeon.
"Biar anak kita nanti tau perjuangan ibunya agar ia tetap sehat dengan makan"jawab jeongyeon.
"Baiklah"ucap Nayeon tersenyum sambil terus mengunyah.

Selesai makan mereka pun pulang kerumah untuk mulai mendekorasi kamar bayi mereka dibantu oleh orang tua jeongyeon yang datang berkunjung.

Sesampainya dirumah mereka disambut mama dan papa. Papa langsung membantu jeongyeon untuk membawa barang.
Sedangkan mama membantu Nayeon berjalan.

"Hati hati nay"ucap mama.
"Iya, mah"ucap Nayeon mereka pun masuk kedalam rumah.

"Pah bantu angkat yang ini berat banget"ucap jeongyeon.
"Iya"ucap papa ikut mengangkat barang berat itu.
Pak supir bantu dong"teriak jeongyeon pada supirnya.
"Baik pak"ucap sang supir.
"Banyak banget sih"tanya papa.
"Iya, ini Nayeon yang pilih"jawab jeongyeon.
"Ohh, pantes banyak"ucap papa membuat jeongyeon tertawa mereka bertiga mulai menaruh barang dikamar yang disiap kan oleh jeongyeon dan Nayeon.

Dimakan buahnya, sehat buat janin"ucap mama.
"Iya, makasih mah"ucap Nayeon.
Mereka berdua pun berbincang masalah pengalaman mama yang sudah pernah melahirkan dan juga mengandung sambil makan buah.

Datang lah papa dan jeongyeon yang terlihat lelah.
"Udah semua"tanya Nayeon.
"Udah"jawab jeongyeon.
"Mama ambilin minum dulu ya"pamit mama kedapur mengambil air.
"Iya mah, cepet ya"ucap papa.
"Iya"ucap mama.

Setelah itu mama pun menghidangkan minuman untuk jeongyeon dan papa mereka berdua pun meminumnya. Mereka berempat pun berbincang soal kenakalan jeongyeon sewaktu kecil.
Nayeon jadi makin tau masa kecil jeongyeon dulu.

Setelah itu mereka pun bubar karena sudah sore mereka masuk kamar untuk mandi sedangkan mama memasak didapur.

Didalam kamar Nayeon segera melepaskan bajunya menyisakan CD dan bra saja ia pun langsung masuk kekamar mandi dan berendam dibath up. Disusul jeongyeon yang juga hanya memakai CD dan membantu Nayeon menyikat bagian tubuh yang tak bisa ia gapai.

Setelah mandi jeongyeon mengeringkan rambut Nayeon agar tak masuk angin.
"Kau makin tampan dengan jenggot tipis mu"puji Nayeon yang melihat pantulan jeongyeon dari cermin.
"Benarkah, kau juga makin cantik"puji jeongyeon balik.
"Sekarang duduklah aku akan mengeringkan rambutmu"perintah Nayeon.
"Baiklah"ucap jeongyeon.

Jeongyeon pun duduk sesuai perintah Nayeon. Dan Nayeon mulai mengeringkan rambut jeongyeon.

Setelah beberapa lama akhirnya mereka turun untuk makan malam di meja makan sudah ada mama dan papa yang sudah duduk.
"Sini duduk"ajak mama.
"Iya, mah"jawab Nayeon.
Mereka berempat pun mulai makan malam mereka dengan tenang.

Setelah makan mama dan Nayeon sedang berada diruang tv mama sedang memberi Nayeon tips and trik untuk menjaga mood walau sedang hamil. Sedangkan papa dan jeongyeon mencuci piring bersama.

"Kata nya papa gak akan tunduk sama perempuan"ejek jeongyeon.
"Kapan papa bilang gitu"ucap papa pura pura lupa.
"Jangan sok lupa ya"ucap jeongyeon.
"Iya, tapi papa gak tunduk tapi papa nurut gitu"ucap papa.
"Heleh alesan"ucap jeongyeon.
Selesai mencuci piring papa dan jeongyeon segera menyusul Nayeon dan mama.

"Kalian gak tidur udah malem loh"tanya jeongyeon.
"Yaudah, nay tidur dulu ya pah mah"pamit Nayeon.
"Iya"ucap mama dan papa kompak.

Setelah itu jeongyeon segera membantu Nayeon naik untuk tidur mereka segera merebahkan tubuh dan mulai tidur.

the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang