chap 19 ingin

122 9 0
                                    

Sore hari dirumah keluarga dahyun.
Sana dan dahyun sudah pulang namun semenjak mereka pulang wajah Sana selalu murung tanpa dahyun tau alasannya.
"Kamu kenapa sih"tanya dahyun.
"Gakpapa, aku mau mandi"jawab Sana naik keatas dan masuk kamar mandi.
Dahyun pun hanya bingung karena baru kali ini Sana murung. Namun dahyun masih belum tau apa yang terjadi pada istrinya itu. Ia pun menyusul Sana yang sudah naik terlebih dahulu saat sudah masuk kamar dahyun melihat Sana yang sudah selesai mandi dan duduk dimeja riasnya tapi masih dengan muka murung.
"Kamu kenapa sih"tanya dahyun lagi.
"Gakpapa, kamu mandi gih"jawab Sana tersenyum palsu.
Dahyun pun masuk kekamar Mandi dan mulai mandi setelah selesai mandi dahyun pun melihat Sana yang akan beranjak dari duduknya.
"Mau kemana"tanya dahyun.
"Mau turun buat masak"jawab Sana.

Sebelum Sana turun tangannya ditahan dahyun.
"Kalo ada apa apa cerita aku suami kamu loh, kamu gak nganggap aku"ucap dahyun masih menahan tangan Sana.
"Bukan gitu"jawab Sana.
"Terus, dari masuk rumah sampe sekarang kamu murung terus"tanya dahyun.
Sana pun membalik tubuh nya kehadapan dahyun. Sana pun mencoba mencium bibir dahyun. Dahyun yang mendapat serangan dari Sana tanpa aba aba pun menerima ciuman itu. Dahyun tau ada yang tidak beres dahyun pun duduk dikasur dengan Sana dipangkuannya. Sana masih mencium bibir dahyun tanpa melumatnya. Setelah tautan mereka terlepas dahyun mulai menanyai Sana dengan pertanyaan yang sama.
"Kamu kenapa hmm"tanya dahyun merapikan rambut Sana.
"Gakpapa"jawab Sana bohong.
"Jadi kamu masih gak percaya sama aku"ucap dahyun lagi.
"Bukan gitu"ucap Sana akan menangis.
Dahyun yang melihat itu pun mengusap lembut air mata Sana.

"Cerita dong biar aku tau, kamu gak perlu mikul beban sendiri"ucap dahyun dan Sana pun mulai bercerita

"Tadi dirumah Lia semua orang membahas tentang kehamilan mereka dari Nayeon yang hamil 6 bulan dan Mina yang hamil 3 bulan serta Lia yang anaknya mulai bisa berjalan, sedangkan aku, aku dan kamu belum punya anak"lirih Sana.
"Itu kan rahasia Tuhan mungkin Tuhan lagi kasih kita waktu buat berdua sebelum punya tanggung jawab"ucap dahyun.
"Tapi kalo tiba tiba aku gak bisa hamil gimana"tanya Sana.
"Tapikan kata dokter kita berdua sama sama sehat jadi peluangnya besar"jawab dahyun.
"Tapi kalo aja kan"ucap Sana.
"Kalo kamu gak yakin ayo kita periksa kedokter saja"tanya dahyun.
"Iya"jawab Sana.
"Sekarang beban pikiran kamu udah selesai belum"tanya dahyun.
"Belum sebelum hasil kita aman"jawab Sana.
"Baiklah, ayo sekarang kita makan"ajak dahyun.
"Aku males masak"ucap Sana memeluk leher dahyun.
"Manja nya, yaudah kita pesan saja sekarang ayo turun"ucap dahyun.
"Gak mau"ucap Sana.

Dahyun pun menggendong Sana untuk turun kebawah dan memesan makanan.
"Nah udah sampe ayo turun"ucap dahyun.
"Gak gendong aja"ucap Sana.
"Nanti gimana kita ngambil makanan nya"tanya dahyun masih menggendong Sana didepan seperti mengendong anak kecil.
"Nanti kamu buka pintu aku yang Nerima makanan nya"ucap Sana.
"Baiklah"ucap dahyun menuju sofa untuk duduk.

*Tok tok* suara pintu diketuk dahyun pun segera bangkit dari duduknya dengan masih mengendong Sana. Tangan dan kaki Sana otomatis melingkar dileher dan pinggang dahyun. Dahyun pun membuka pintu dan seketika mendapat tatapan aneh dari sang kurir tapi ketika Sana membalik wajahnya sang kurir terpana dengan kecantikan Sana.
"Ini pesanan anda tuan"ucap kurir makanan.
"Baik terima kasih, sayang ambil pesanan nya"ucap dahyun.
"Iya"ucap Sana membalik wajahnya guna menerima makanan dari sang kurir.
"Cantik"ucap kurir dengan suara kecil
"Kenapa mas"tanya dahyun.
"Gak papa mas"elak kurir.
Kurir pun memberikan makanan tersebut pada Sana dan Sana menerimanya dengan satu tangan serta tangan satunya melingkar dileher dahyun. Setelah itu kurir pun pergi sementara Sana dan dahyun masuk dan menuju dapur masih dengan dahyun menggendong Sana.
Dahyun kemudian mendudukan Sana diatas meja dapur sementara dirinya menyiapkan makanan.
Setelah memindahkan makanan kepiring dahyun pun menyajikan nya dimeja makan.
Dahyun pun menghampiri Sana.

"Kamu seneng kan dipuji cantik sama laki laki lain"ucap dahyun jengkel.
"Kamu lucu kalo cemburu"ucap Sana melingkarkan tangannya keleher dahyun.
"Aku gak cemburu"ucap dahyun.
"Kamu itu cemburu"ucap Sana.
Dahyun pun mencium bibir Sana dan Sana pun membalas ciuman dahyun.

Setelah tautan mereka terlepas dahyun pun menurunkan Sana dan mereka pun makan malam dengan tenang.

Setelah makan mereka pun duduk disofa dan mengobrol.
"Emang sekarang kamu mau punya anak"ucap dahyun.
"Iya"ucap Sana.
"Kamu yakin kita sudah bisa bertanggung jawab"tanya dahyun.
"Aku yakin kerena ada kamu"ucap Sana.
"Kalau begitu ayo besok periksa dan sekalian minta saran dokter"ucap dahyun.
"Iya"ucap Sana.
Mereka pun lanjut mengobrol.

Setelah itu dahyun dan Sana sama sama mengantuk jadi mereka memutus kan untuk tidur.

the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang