chap 27 pintar

95 7 0
                                    

Hari ini dirumah keluarga yeji.

Yeji dan Lia serta kedua anaknya sedang sarapan.

Selesai sarapan pun yeji berangkat kekantor dan ia pun pamit pada istrinya dan anak kembarnya itu.

"Aku berangkat dulu ya"pamit yeji.
"Iya, hati hati ya"ucap Lia.
"Sampai jumpa nanti sore anak anakku"ucap Yeji mengelus kepala kedua anaknya.
"Hati hati pah"ucap jaesu dan su jie.
"Iya"ucap Yeji sambil masuk mobil.

Yeji pun melambaikan tangannya pada Lia dan anak anaknya.

Setelah yeji pergi Lia pun mengajak anak anaknya untuk masuk.

"Mah kapan kita sekolah"ucap jaesu.
"Apakah kau pikir kalian sudah cukup umur"ucap Lia santai.

Ia selalu berbicara santai pada anak anaknya karena tau bahwa anak anaknya pintar.

"Aku pikil kita sudah cukup umul"ucap su jie.
"Lihatlah cara bicaramu saja belum benar"ucap Lia.
"Mah don't judge a book by its cover"ucap jaesu.
"Mungkin kalian bisa langsung masuk SD"ucap Lia.

"Tidak bisa kami belum cukup umul untuk sekolah SD"ucap su jie.
"Tapi kalian sudah pintar"ucap Lia.
"Tapi umul kami belum cukup"bantah su jie.
"Dan menurut riset banyak anak yang dibuli sebab naik kelas terlalu cepat"ucap jaesu.
"Benal"ucap su jie.

"Baiklah, kapan kalian ingin sekolah"tanya Lia.
"Hmm kapan jaesu"tanya su jie.
"Hmm berapa umur mu"tanya jaesu.
"Aku, aku 5 tahun"ucap su jie.
"Sama aku juga berumur 5 tahun"ucap jaesu.

"Sudah selesai bicara nya, sudah kalian tentukan akan sekolah dimana"tanya Lia.
"Sebental"ucap su jie.
"Baiklah aku akan menonton tv"ucap Lia pergi menuju sofa tv.

Sedangkan jaesu dan su jie masih membicarakan masalah yang sama.

Pembicaraan mereka pun selesai mereka pun menghampiri Lia yang sedang menonton tv.

"Kami sudah menentukannya"ucap jaesu.
"Apa keputusan kalian"tanya Lia.
"Kami akan masuk ke TK dulu mengingat umul kami yang masih 5 tahun"ucap su jie.
"Tapi kalian sudah pintar kan"ucap Lia.
"Iya, tapi kita masih harus merasakan TK"ucap jaesu.
"Baiklah, nanti kita ajak papa untuk belanja keperluan sekolah"ucap Lia.
"Kapan"tanya jaesu dan su jie semangat.
"Hari Minggu"ucap Lia.
"Baiklah"ucap jaesu dan su jie.

Mereka berdua pun bermain sedangkan Lia menonton tv.

Lia pun mematikan tv dan berjalan untuk melihat apa yang su jie dan jaesu lakukan. Setelah sampai kamar anak anaknya Lia pun membuka pintu.

Terlihat su jie dan jaesu sedang melakukan eksperimen dengan warna.

"Sedang apa kalian"tanya Lia melihat kamar penuh cat warna walaupun su jie dan jaesu sudah melapisi lantai dengan koran.

"Kami sedang membuat warna baru su jie meminta warna gradasi untuk kado temannya"ucap jaesu.
"Apakah benar, siapa itu kalian kan belum sekolah siapa teman kalian"tanya Lia.
"Astaga aku punya banyak teman"ucap su jie.
"Siapa bisa kau sebutkan"tanya Lia.
"Bisa"ucap su jie.

"Dong hwa suk, Cha gu mi, Lee dong Hae, chaewon, Hye won, dan jihye, tapi jihye lebih tua dua tahun umulnya 7 tahun"ucap su jie.

"What sebanyak itu, kau dapat dari mana"ucap Lia.
"Itu teman dekat lumah ditaman"ucap su jie.
"Kalau kau jaesu"tanya Lia.
"Teman su jie adalah teman ku juga"ucap jaesu.
"Baiklah, lalu bagaimana kalian membereskan ini"tanya Lia.
"Kami sudah membuat alatnya untuk membersihkan ini, iya kan su jie"ucap jaesu.
"Benal"ucap su jie.

"Alat apa"ucap Lia.
"Kami belum menamainya"ucap su jie.
"Apa alat itu berguna"tanya Lia.
"Belum tau, kita ini juga sedang mengujinya"ucap jaesu.
"Lantas kalau gagal gimana"tanya Lia.
"Kami akan membuat yang balu tapi kalau masih tak belfungsi kami akan pindah Kamal"ucap su jie.

"Kalian membuat ku pusing, lakukan yang kalian inginkan aku akan pergi"ucap Lia.
"Baiklah, dadah mama"ucap jaesu dan su jie menutup pintu.

"Aku tak percaya melahirkan anak anak pintar seperti mereka, mereka memang mirip aku dan yeji"ucap Lia.

Lia pun melanjutkan kegiatannya sejak melahirkan perusahaan Lia telah diurus papa nya. Jadi ia tak perlu khawatir.

Sorenya yeji pun pulang ia langsung disambut Lia yang tersenyum.
"Hai"sapa Lia.
"Hai"jawab yeji sambil mengecup bibir Lia.
"Apakah kau lelah"tanya Lia.
"Sangat, tapi saat bertemu denganmu lelahku sedikit berkurang"jawab yeji memeluk Lia dan dibalas pelukan juga oleh Lia.
"Mana anak anak"tanya yeji.
"Sedang mandi"jawab Lia.

Yeji dan Lia pun masuk kedalam rumah.
"Mandi dulu, aku mau masak"ucap Lia.
"Iya"ucap Yeji naik keatas.

Diatas yeji bertemu anak anak nya yang akan turun.
"Papa sudah pulang, su jie cepatlah"teriak jaesu.
"Baiklah"ucap su jie.
"Hei hei santai saja papa tak pergi"ucap Yeji lalu datang lah su jie yang langsung memeluk Yeji.
"Papa"ucap su jie memeluk Yeji dibalas pelukan juga oleh yeji.

Yeji pun memeluk kedua anak nya itu.
"Turun dulu papa akan mandi lalu turun"ucap Yeji.
"Baiklah"ucap jaesu dan su jie.

Setelah selesai mandi yeji pun turun ia langsung menuju meja makan yang sudah ada Lia, jaesu, dan su jie disana

"Papa ayo makan"ucap su jie.
"Iya,papa ayo"ucap jaesu.
"Iya ayo makan"ucap Yeji duduk disamping Lia.

Mereka berempat pun makan malam.


the psychologist saida season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang