Siang hari dirumah keluarga jeongyeon.
Terlihat jeongyeon yang sedang merakit sebuah kursi yang nantinya dipakai untuk melatih Jeong Nan makan.
"Udah jadi"tanya Nayeon.
"Belum"jawab jeongyeon yang sedang merakit.Nayeon lalu mengambil petunjuk yang jeongyeon gunakan untuk merakit kursi itu.
"Kayaknya susah"ucap Nayeon.
"Banget"ucap jeongyeon sedikit menyerah.
"Yaudah sini ku bantu"tawar Nayeon.
"Loh yang jagain Jeong Nan siapa"tanya jeongyeon.
"Dia tidur"ucap Nayeon sambil menunjuk keranjang tidur yang tak jauh dari mereka.
"Oke deh"ucap jeongyeon menerima bantuan Nayeon.Setelah kurang lebih setengah jam merakit kursi, akhirnya kursi itu pun jadi jeongyeon menatap Nayeon sambil tersenyum dan dibalas Nayeon
"Kerja bagus"ucap Nayeon.
"Hah akhirnya"ucap jeongyeon."Yaudah aku liat Jeong Nan dulu"ucap Nayeon.
"Iya"ucap jeongyeon.Nayeon pun melihat keranjang bayi itu dan mendapati Jeong Nan masih tidur.
Nayeon lalu kembali menghampiri jeongyeon.
"Gimana udah bangun"tanya jeongyeon.
"Belum"jawab Nayeon.
"Yaudah aku beresin ini dulu"ucap jeongyeon.
"Aku bantu deh"ucap Nayeon.
"Oke"ucap jeongyeon.
Mereka pun mulai membereskan sampah kardus kursi itu.Setelah membereskan teras rumah mereka pun masuk dan menuju dapur untuk mengambil air minum.
Nayeon lalu mengambil air yang ada didalam kulkas setelah mengambil air Nayeon kembali menutup pintu kulkas dan balik badan namun tiba tiba.
*Chuu*
Jeongyeon mencium nya Nayeon yang mendapat serangan mendadak itu sempat akan menjatuhkan botol air yang ada ditangannya tapi untungnya jeongyeon dengan sigap menangkap botol itu.Jeongyeon terus melumat bibir Nayeon dan dibalas lumatan oleh Nayeon.
Lalu jeongyeon mengambil botol air dari tangan Nayeon dan menaruhnya diatas kulkas ia pun menaruh tangannya di tengkuk leher Nayeon.
Jeongyeon mengiring Nayeon untuk menuju meja makan dan mengangkat tubuh Nayeon untuk duduk dimeja agar mereka sejajar.
Dalam keadaan bibir menaut jeongyeon mengangkat tubuh Nayeon.
Nayeon lalu secara otomatis melingkarkan tangannya dileher Jeongyeon.
Nayeon pun melepas tautan mereka karena oksigen diparu parunya habis.
Saat jeongyeon akan menyatukan bibir mereka kembali tiba tiba terdengar suara tangis Jeong Nan.
"Ooeek ooeek"suara Jeong Nan menangis.
Jeongyeon pun hanya bisa menatap Nayeon dengan tatapan memelas.
"Sudah turunkan aku"ucap Nayeon.
"Kenapa sih pake nangis"kesal jeongyeon sambil menurunkan Nayeon.
"Yaudah aku liat Jeong Nan dulu"ucap Nayeon.
"Iya"ucap jeongyeon masih kesal.Nayeon lalu menghampiri Jeong Nan yang tadi menangis.
Sedangkan jeongyeon masih sewot dengan keadaan.
"Padahal tadi romantis banget loh, dasar anak gak bisa diajak kerja sama, anak siapa sih, ehh kan anak aku ya"ucap jeongyeon sambil berjalan menyusul Nayeon dan membawa botol minum sekalian.
Jeongyeon pun datang dan melihat Nayeon mengendong Jeong Nan.
"Nangis kenapa"tanya jeongyeon.
"Kegerahan, tapi tadi aku udah nyalain AC"jawab Nayeon.
"Oke, mau minum gak"tawar jeongyeon.
"Mau, sekalian bukain"ucap Nayeon.
"Nih"ucap jeongyeon menyerahkan botol pada Nayeon setelah membukanya.
"Makasih"ucap Nayeon sambil minum.
"Sama sama"ucap jeongyeon.Sorenya Nayeon sibuk memandikan Jeong Nan sedangkan jeongyeon memasak makan malam dan makanan untuk melatih Jeong Nan makan.
Sesudah memandikan Jeong Nan Nayeon pun mendudukan anak dikursi yang mereka rakit tadi siang.
"Aku mandi dulu ya"ucap Nayeon.
"Iya, biar Jeong Nan aku jagain"ucap jeongyeon.
Nayeon lalu naik keatas untuk mandi.Tak beberapa lama Nayeon pun turun dengan keadaan badan segar lalu ia langsung menuju ke dapur tempat anak dan suaminya berkumpul.
"Udah jadi masakannya"tanya Nayeon setelah sampai.
"Sebentar lagi"jawab jeongyeon sambil mengaduk bahan masakan.
"Kalo udah selesai nanti mandi"ucap Nayeon.
"Iya"jawab jeongyeon.Setelah jeongyeon selesai memasak ia pun menyajikan masakannya diatas meja didepan Nayeon dan Jeong Nan.
"Udah selesai, aku mandi dulu"ucap jeongyeon.
"Iya"ucap Nayeon.
Jeongyeon pun naik keatas untuk mandi.Nayeon lalu membuat kopi untuk dirinya.
Tak beberapa lama jeongyeon pun turun dengan badan segar ia pun langsung menuju dapur dan melihat Nayeon sedang membuat sesuatu.
"Lagi bikin apa"tanya jeongyeon.
"Kopi, mau"tawar Nayeon.
"Teh aja"jawab jeongyeon.
"Oke"ucap Nayeon sekalian bikin teh.Teh dan kopi pun jadi Nayeon lalu menuju kemeja makan dan menaruh teh didepan jeongyeon.
"Makasih"ucap jeongyeon.
"Sama sama"jawab Nayeon."Ayo langsung makan"ajak jeongyeon.
"Iya"ucap Nayeon sambil menyajikan nasi dipiring jeongyeon dan dipiring nya lalu di piring Jeong Nan."Bikinnya dari apa"ucap Nayeon menanyakan bubur.
"Labu kuning, gak terlalu manis kok"jelas jeongyeon.
"Hmm enak"ucap Nayeon setelah mencicipi sedikit.Nayeon dan jeongyeon pun mengajari Jeong Nan cara makan. Nayeon lalu menyerok bubur labu itu menggunakan biskuit sebagai contoh.
"Pegang ini"ucap Nayeon.
"Da da da"ucap Jeong Nan menikmati makan pertamanya dengan senyuman."Kayaknya dia suka"ucap Nayeon.
"Syukurlah kalo suka"ucap jeongyeon.
"Papa yang terbaik"ucap Nayeon memberi jeongyeon jempol.
Membuat jeongyeon tersenyum.Mereka bertiga pun melanjutkan makan malam.
Setelah makan Nayeon serta Jeong Nan memilih menonton tv sedangkan jeongyeon membersihkan piring dan memasukkannya kemesin otomatis.
Setelah selesai membersihkan piring dan membersihkan meja jeongyeon pun menyusul anak dan istrinya yang sedang menonton tv.
"Sedang nonton apa"tanya jeongyeon.
"Sssst"peringat Nayeon karena Jeong Nan sudah tidur.
"Oke oke maaf"ucap jeongyeon berbisik.
"Aku mau naik sambil bawa Jeong Nan, kamu matiin tv tolong"ucap Nayeon.
"Oke"ucap jeongyeon.Nayeon pun naik bersama Jeong Nan yang ada di gendongannya.
Sedangkan jeongyeon mematikan tv dan kedapur untuk minum serta membawa botol air kemudian naik menyusul Nayeon.
Jeongyeon lalu dengan pelan membuka pintu dan memperlihatkan Nayeon yang dengan pelan menaruh Jeong Nan kekeranjang bayi.
Jeongyeon lalu mendekat pada Nayeon setelah Nayeon meletakan Jeong Nan.
Jeongyeon juga memeluk tubuh Nayeon dari belakang.
"Kenapa"tanya Nayeon.
"Kangen"jawab jeongyeon.
Nayeon lalu memutar tubuhnya dan mencium bibir jeongyeon dan jeongyeon pun membalas ciuman Nayeon.Jeongyeon lalu merebahkan tubuh Nayeon kekasur mereka dan mulai menciumi leher tak lupa ia meninggalkan kissmark dileher Nayeon.
Nayeon yang mendapat serangan itu pun mendesah. Ia lalu membantu jeongyeon membuka bajunya dan juga baju miliknya.
Mereka pun melakukan hubungan suami istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
the psychologist saida season 2 (END)
Science Fictionmasih sama cuma bedanya pada punya anak baca season 1 dulu biar paham hehehe