ǝ ʌ ᴉ ɟ

32 11 0
                                    

Sudah satu bulan berlalu. Donghyeon tidak juga bertemu dengan Riwon, temannya. Gadis itu sudah tak muncul lagi di danau tempatnya biasa bermain.

Hal ini membuat Donghyeon bingung juga khawatir. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga ingin tahu bagaimana keadaan Riwon sekarang.

Sudah sembuh atau belum? Dia makan ikan yang banyak atau tidak?

Itu lah setidaknya, serentetan isi pikiran Donghyeon tentang Riwon.

Ia mendongak ke langit. Hari ini terang benderang, sepertinya tidak akan turun hujan.

Pagi ini Donghyeon harus kembali berangkat ke sekolah. Lokasinya tidak terlalu jauh, Donghyeon bisa menempuhnya dengan menggunakan sebuah sepeda gunung yang dibelikan ayahnya satu tahun lalu sebagai hadiah Donghyeon yang berhasil menduduki peringkat kedua di kelasnya.

Pemuda itu menutupi wajahnya dari sinar matahari.

"Donghyeon, mau bawa bekal atau tidak?" tanya ibunya.

Donghyeon yang sudah duduk diatas sepeda dan siap mengayuh pedalnya, menoleh ke belakang."Tidak ibu! Aku tidak mau bawa bekal lagi, aku bisa makan dikantin." setelahnya ia berpamitan dan pergi dari rumahnya.

Dalam jalan kecil, Donghyeon melewati danau itu lagi. Ia berhenti di depannya dan menatap tempat itu dengan seksama.

Donghyeon pun turun dari sepedanya. Ia berjalan ke tepi danau. Pemuda itu menunduk dan bercermin pada air danau. Donghyeon menghela nafas.

Pemuda itu tak menghabiskan waktu banyak disana. Saat merasa sudah terlalu kesepian, Donghyeon pun melangkah pergi dari danau dan berangkat menuju sekolahnya.

Saat sampai di sekolah, seperti biasa teman sekelasnya sedang berbicara tentang banyak hal-hal random.

Dan hari ini, Donghyeon jadi tertarik untuk bergabung.

"Ada berita apa? Kenapa kalian fokus sekali?" tanya Donghyeon pada teman-teman yang biasa bermain dengannya.

Anak-anak itu menoleh, dan salah satunya langsung menarik tangan Donghyeon.

Rupanya, mereka sedang menonton sebuah video dari YouTube. Tapi, ada yang aneh. Donghyeon merasa familiar sekali dengan tempat yang ada di video itu.

"Detik-detik...monster laut muncul?" gumam Donghyeon.

"Kau tidak mengetahui informasinya? Ini sekarang sedang viral! Dan laut yang dimaksud adalah lautan di dekat rumahmu, Hyeon!" cetus salah satu temannya.

Donghyeon meliriknya tak percaya."Aku tidak tau apa-apa."

"Eh, apa jangan-jangan kau sering ke laut ini untuk berenang?!"

"Tidak, aku—"

"Hyeon! Jangan lakukan itu, itu berbahaya—"

"Aku tidak—"

"Donghyeon kami tau hobimu, tapi—"

"Bisakah kalian tidak memotong ucapanku?!" sela Donghyeon sengit.

Ketiga temannya cengengesan, dan saling menyenggol bahu satu sama lain.

"Aku tidak pernah berenang kesana, aku juga tidak pernah bermain di tepi pantai itu." Donghyeon kemudian merasa deja vu, lalu ia menggelengkan kepalanya pelan."Tapi, pamanku tinggal disana."

Si pemilik ponsel mematikan handphonenya, dan menatap Donghyeon."Ada badai besar 2 hari yang lalu. Jadi, beberapa orang merekamnya karena ini cukup jarang terjadi. Tapi mereka bilang, mereka melihat monster laut yang mengerikan. Jika pamanmu nelayan, kau harus memperingatinya!" ujar teman Donghyeon itu.

Under The Sea[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang