ǝ u o

64 13 0
                                    

Rasanya dingin didalam sini. Tapi aku menikmatinya. Tenang dan damai. Kedalaman air yang tak terkira membuat pikiranku melayang tanpa beban. Aku merasa kosong tapi aku juga merasa senang. Rasanya bebanku hilang.

"Lee Donghyeon! Bernafas!"

"Bernafas lah! Hentikan ini sekarang juga!!"

Aku membuka mataku, dan menatap ke sekitar. Sesuatu yang beriak-riak diatasku menunjukkan jika aku masih menahan diri didalam air.

Sontak saja, aku langsung berenang ke kembali ke permukaan.

"Oh anak muda! Kau menakutiku!!"

Aku mengusap wajahku dan tertawa pelan.

"Rekormu bagus nak, apa kau tidak bernafas sama sekali di dalam sana?"

"Tidak pak, tentu saja."

Guru sekaligus pelatih renang disekolahku itu mengangguk pelan."Kurasa, kau bisa menang juga di olimpiade kali ini." ujarnya bergumam.

Aku menatapnya senang.

"Berapa rekor kali ini?" tanyaku.

"Hampir dua jam, dan aku merinding dibuatmu. Tapi sejujurnya, kau luar biasa Donghyeon. Apa kau punya insang?" tanyanya lalu ia tertawa kecil

Aku ikut tertawa dan memutuskan untuk keluar dari air.

"Apapun itu nak, aku yakin kali ini kau akan berhasil meraih medali emas lagi." ia menepuk-nepuk pundakku dengan bangga.

Aku hanya tersenyum tipis dan memohon izin untuk pergi ke ruang ganti. Aku masih memakai baju renang yang sudah seharusnya ku ganti sebelum pulang.

Setelah selesai, aku keluar dan langsung menuju ke kelas. Disana buku dan tas ku masih tersimpan.

"Seharusnya kubawa saja ke kolam renang tadi." aku sedikit bergumam saat mengambil tasku yang tersisa satu-satunya dikelas yang sudah kosong.

Aku menghela nafas. Rasanya jantungku berpacu dengan cepat saat menghadapi kekosongan ini. Padahal diluar pun masih ada beberapa murid yang berlalu lalang entah sedang apa.

"Lee Donghyeon."

"AAAAAA!!" aku reflek berteriak saat seseorang menepuk pundak dan memanggil namaku pelan.

Aku langsung berbalik untuk tahu siapa itu.

"Jang Kyujin!!" seruku.

Gadis itu menatapku polos, seolah-olah tidak mengetahui jika perbuatannya tadi membuat jantungku terasa merosot jatuh ke lambung.

"Ka-kau mengejutkanku!" ujarku jengkel.

"Oh, ahahahaha maaf. Aku hanya mencoba memastikan jika ini kamu. Aku kesini mau mengambil buku yang ketinggalan." setelahnya Kyujin berlari ke mejanya.

Ia mengambil sebuah buku kecil tipis dan memasukkannya pada tote bag yang dia pegang.

"Baiklah, aku duluan ya!" pamit Kyujin dan melambaikan tangannya padaku.

Aku membalas lambaiannya dan sesegera mungkin memakai tasku agar bisa segera keluar dari kelas itu.

Sore hari terasa sangat horor saat aku berada dikelas ini sendirian. Tempat ini jadi sangat angker apalagi jika sedang melakukan ulangan harian matematika.



༆ ꪊꪀᦔꫀ𝘳 𝓽ꫝꫀ 𝘴ꫀꪖ༄



"Riwon!"

Gadis itu berbalik, dan tersenyum seraya melambaikan tangannya padaku.

Seperti biasa, ia pasti sedang duduk ditepi danau sambil mengayun-ayunkan kedua kakinya pada air danau. Ditengah malam begini, Riwon sangat suka melakukan itu.

Under The Sea[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang