ǝ u o ʎ ʇ ɹ ᴉ ɥ ʇ

9 5 0
                                    

Donghyeon melangkah perlahan di samping danau. Matanya terus mengarah pada air danau yang jernih hingga memantulkan bayangannya.

Sesekali Donghyeon berjongkok untuk menyentuh air danau itu dengan jarinya, ia tersenyum sendu sambil mengingat-ingat Riwon.

Ngomong-ngomong soal Riwon, Donghyeon juga jadi teringat pada teman-temannya. Jihoon, Jimin dan Daniel.

Bagaimana keadaan mereka saat ini ya?

Donghyeon memutuskan duduk di tepi danau setelah puas mencari tempat yang nyaman untuknya kembali merenung.

"Ini lebih mengerikan dari yang kuduga,"

Donghyeon mengambil nafas,"Aku sendirian disini. Riwon pergi—aku tidak tahu kemana dia pergi."

"Aku juga ingin pergi, aku ingin mencarinya. Atau—pulang, kembali ke rumah untuk kembali ke kehidupanku yang biasa."

"—Sekolah seperti biasa, jajan, main dan sebagainya. Aku merindukan kehidupanku yang seperti itu." gumam Donghyeon.

Matanya berkaca-kaca,"Memang membosankan tapi aku rindu kehidupanku yang dulu."

"Tapi kau tidak bisa,"

Donghyeon terkejut mendengar suara yang menggema di sekitarnya. Tak berselang lama, di tengah-tengah danau, gelembung bermunculan.

Sepertinya, ada sesuatu yang bernafas didalam sana. Donghyeon sempat berpikir jika itu mungkin Riwon—dia berharap banyak. Tapi saat yang ada disana memunculkan sedikit demi sedikit wujudnya, Donghyeon kembali merasakan ketakutan luar biasa.

Ketakutan serupa yang menghampirinya beberapa bulan lalu. Netra cokelatnya bergetar, Donghyeon tidak berharap akan bertemu lagi dengan monster yang sama yang ia temui dulu bersama Riwon saat pertama kali pergi ke laut.

Apalagi dalam kondisi dan posisi seperti ini. Tak ada Riwon, tak ada yang akan membantunya jika monster itu menyerang Donghyeon.

Donghyeon menarik nafas dalam, dia berjalan mundur dan tersandung sebuah akar pohon besar yang berakhir membuatnya terjatuh.

"K-kau..!" serunya tak percaya, telunjuknya mengarah pada monster itu dengan bergetar,"Kau bisa bicara...!!"

"Memang," sahut monster itu.

"Jangan takut."

"Pernyataan bodoh!!" Donghyeon langsung membekap mulutnya sendiri.

Bodoh! pemuda itu merutuki diri dalam hatinya. Ia menatap takut-takut ke arah monster itu. Semakin lama, terlihat semakin besar.

Sekitaran Donghyeon jadi gelap karena monster itu menutupi arah datangnya matahari. Tingginya sampai kurang dari seratus meter—menurut Donghyeon. Sangat raksasa sekali.

Belum lagi besarnya yang benar-benar membuat tubuh Donghyeon melemas.

Ini kalau diinjak, aku bisa langsung berubah menjadi keripik kentang...

Apa aku akan mati disini, dan bukan ditangan So Junghwan?

Tuan Louis memang tidak mengatakannya, tapi—

"Aku tidak datang untuk menyakitimu,"

T-tunggu..? APA??!

Donghyeon membelalakkan kedua matanya. Kemudian menyipit dan memicing menatap makhluk raksasa itu.

"Aku tidak akan tertipu." sahut Donghyeon lugas.

Si monster terkekeh, mengerikan sekali.

"Lalu kenapa sekarang kau tidak terlihat takut lagi?"

"Ah...apa??"

"Itu karena kau tidak mendapat tanda bahaya dariku, bukan? Sudah kubilang, aku datang kesini bukan untuk menyakitimu, Lee Donghyeon, son of Phorcys."

"Terlebih dulu, aku akan memperkenalkan diriku. Aku adalah Sida. Aku adalah tangan kanan dari ayahmu, yang dititah untuk memberikan bantuan padamu saat waktu untukmu memenuhi ramalan telah tiba. Aku datang kemari untuk memberitahukan sesuatu yang penti—"

"Tunggu...apa? Tangan kanan siapa? Ayahku?" tanya Donghyeon menyela. Monster itu menganggukkan kepalanya yang terhubung oleh leher kecil pada tubuh khas kura-kura yang sebenarnya lebih mirip dengan badak atau jenis dinosaurus yang mirip itu.

Ah Donghyeon lupa—dia pernah lihat waktu jalan-jalan ke museum.

"Ya, aku adalah kepercayaan dewa Phorcys,"

"Lalu kenapa kau menyerangku dulu??" Donghyeon menyangsi.

Monster itu lagi-lagi terkekeh—Donghyeon harus mengingatkannya agar tidak melakukan itu. Itu benar-benar mengerikan.

"Itu karena kesalahpahaman Lee Donghyeon. Aku pikir kau disandera oleh Hydra itu, jadi aku melawannya untuk melepaskanmu. Kedatanganmu juga bertepatan dengan munculnya pulau para Siren serta kedatangan Charybdis. Aku harus memastikan mereka tidak berulah dan mengganggu manusia." jelas Sida.

"Aku juga baru selesai mengamati gerak-gerik para Kraken yang mencurigakan. Setelah kuselidiki, ternyata..memang benar lelaki itu sudah muncul. Dia berusaha mengendalikan isi lautan dengan pengaruhnya sebagai anak dewa Poseidon."

"Tapi kau jangan khawatir—bahaya di seluruh lautan hanya ada dipihakmu. Dewi Amprifit, Dewi Keto dan Dewa Phorcys memberikan restu mereka untukmu agar memenuhi ramalan itu. Dan satu lagi Lee Donghyeon,"

Donghyeon mendengarkan dengan fokus, memilih untuk mempercayai dan tidak memotong penjelasan Sida. Sida terlihat sangat meyakinkan.

"Berperanglah di laut selatan di Semenanjung Korea. Disana, aku akan menyiapkan pasukan lautan khusus untuk membantumu memenangkan peperangan ini. Kau harus melakukan ini, giring pasukan So Junghwan pergi kesana nanti. Kau harus—karena kumpulan kecilmu tidak akan bisa melakukan perang sendirian melawan pasukan So Junghwan. Dia sudah bertindak jauh, melebihi apa yang bisa kau bayangkan. Dan jika kau gagal menghancurkannya, maka seluruh dunia tidak akan berada dalam keadaan baik-baik saja. Camkan itu nak."

Tanpa kata, makhluk aneh bermata heterochromia itu kembali menenggelamkan diri ke dalam danau. Menghilang tanpa jejak. Seakan-akan sedari tadi, yang ada disana hanya Donghyeon.

"Laut selatan...di Semenanjung Korea? Dimana itu?" gumam Donghyeon bingung.

"AAAAAAAAAAAAA!!"

Donghyeon terkejut. Sedari tadi ia tidak menyadari ada 'kekacauan' tak jauh dari sana. Suara teriakan kini mulai jelas dari arah camp dan sekitarnya.

"Sial—apa lagi sekarang?!?"

༆ ꪊꪀᦔꫀ𝘳 𝓽ꫝꫀ 𝘴ꫀꪖ༄
























Funfact buat Sida, wkwk
Sebenarnya namanya itu berasal dari kata 'Sea' (laut dalam bahasa Inggris yang kalau dibaca jadi 'Si') dan Da, dari kata Dagon. Dagon ini ada di ceritanya monster universe, aku sendiri nemu dari google, kek nya masuk ke film Godzilla itu deh. Bentuknya gede dan keliatan keren banget gitu loh, cuma Dagon kayaknya bukan monster air. Makanya aku karang aja. Dan beberapa pula ada tambahan buat visualnya yang percampuran antara kura-kura dan dinosaurus yang mirip badak tapi dikepalanya ada kayak apa sih namanya? Huhu aku gak tau, pokoknya itu ajalaahh wkwk.

Atau ada yang mau bikin bayangan sendiri tentang Sida? Boleh, boleh banget wkwk.

Under The Sea[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang