u ǝ ǝ ʇ ǝ ʌ ᴉ ɟ

17 8 0
                                    

Tak sampai sepuluh menit, Daniel muncul dengan tingkahnya. Tapi tepat beberapa langkah menuju meja yang ditempati oleh teman-temannya, pemuda itu bergeming.

Ia menatap lurus pada sosok gadis berambut panjang hitam dengan topi berwarna putih.

Gadis itu tidak terlalu memperhatikan dirinya, ia hanya melirik sekilas dan kembali memperhatikan jalanan sambil meminum minuman yang dipesannya sembari menunggu Daniel.

"Daniel! Apa yang kau lakukan disitu?!" teriak Jimin kesal.

Daniel gelagapan sebelum akhirnya memutuskan untuk mendekat. Ia cengengesan pelan.

"Apa dia temanmu?" tunjuknya pada Riwon, tapi bertanya pada Donghyeon.

Donghyeon langsung menganggukinya tanpa bicara lagi.

"Kenapa kau lama sekali?!?" cetus Jimin, menyidang pemuda itu.

"Ayolah Jimin, hari ini sebenarnya terlalu menyenangkan untuk dihabiskan diluar ruangan. Tadinya aku mau menonton film kesukaanku saja di Netflix." Daniel mengerucutkan bibirnya.

"Hei, namamu siapa?" tanyanya pada Riwon, mengabaikan Jimin."Kalau aku Kim Daniel!"

Riwon terkejut mendengar cara berinteraksi Daniel yang terkesan sangat antusias.

Yah, Jimin dan Jihoon juga tak ada bedanya sih. Tapi, pemuda itu jauh lebih tertarik kelihatannya.

"Aku Kim Riwon..."

"Hei, jadi kapan kita akan pergi?" tanya Donghyeon jengkel.

Melihat Daniel yang mencoba mengajak Riwon berkomunikasi membuatnya tak nyaman. Kalau bisa, dirinya mau pergi dengan Riwon saja dan menjauhkan gadis itu dari Daniel.

"Ayo pergi sekarang." tukas Jimin.

Daniel mengangguk setuju."Ya! Ayo pergi, hari ini kita akan bersenang-senang kan? Besok sudah harus kembali ke sekolah dan mengikuti ulangan harian."

Jimin membelalakkan matanya.

"Apa?! Kok aku tidak tau??" tanyanya tak percaya.

"Kau lupa diberitahu oleh pak guru beberapa hari lalu?" ujar Jihoon, dan Jimin menggelengkan kepalanya sambil memanyunkan bibirnya.

"Ini menyebalkan."

"Kau kan ketua kelas, kok tidak tau?" tanya Donghyeon heran.

"Eh, Riwon, kau sekolah dimana?"

Riwon yang tiba-tiba ditanya begitu terkejut. Ia banyak terkejut kali ini. Bibirnya bergetar, tak sanggup untuk menjawab.

Sayang sekali, gadis itu tak pandai mengarang cerita.

"Dia sekolah ditempat yang cukup jauh. Ehm, dia hanya berkunjung disini. Rumah neneknya terletak tak terlalu jauh dari rumahku, kami juga baru berkenalan beberapa yang lalu." sahut Donghyeon, sibuk berpikir.

Ia harus bisa membuat para temannya mempercayai apa yang ia katakan tentang Riwon.

Dan untungnya, Daniel beserta dua orang lain hanya mengangguk-angguk saja.

"Ya...nenekku sedang sakit sekarang, jadi aku memutuskan untuk merawatnya dulu." imbuh Riwon, ia menundukkan sedikit kepalanya saat bicara.

"Tak apa Riwon, tidak ada masalah dengan itu."

Riwon kembali mendongak saat mendengar suara Jimin.

Saat itu pula, ia mendapati ketiga teman Riwon tengah menatapnya dengan aura yang menyenangkan.

Riwon menyunggingkan senyuman kecil."Euhm..ya." balasnya pelan.

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo pergi!" ajak Donghyeon bersemangat.

Under The Sea[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang