Donghyeon, Riwon, Sin-ah dan Ahyeon berdiri sejajar. Keempat manusia itu sudah berada di tepi pantai yang jauh dari kawasan penduduk. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak sesuai harapan.
Mereka tidak mencari laut yang jauh. Di ujung hutan yang biasa mereka lalui kalau ingin pergi ke rumah kakaknya Ahyeon, ada laut juga.
Lokasinya dekat dengan tempat Riwon dan Donghyeon terdampar setelah diserang monster laut dulu.
Donghyeon menarik nafas dalam lalu menatap lurus ke arah lautan.
Tak ada keraguan dalam hatinya—bukan karena Riwon yang menyarankan hal ini—tetapi karena Donghyeon menyadari jika lautan terkait dengan sendirinya pada benda yang saat ini ia pegang.
Pemuda itu rasanya ingin melempar benda itu begitu saja. Tetapi tak mau kena resiko kehilangan, ia lebih memilih berenang ke lautan diikuti oleh Riwon di belakangnya.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Donghyeon saat air laut sudah mencapai pinggangnya.
Riwon terdiam dan berpikir sejenak."Coba kau tenggelamkan benda itu ke air."
Donghyeon mengangguk dan memasukkan balok yang ia pegang ke dalam air.
Riwon kembali memperingatinya.
"Ingat, jangan dilepas!"
"Iya, aku mengerti Riwon."
Donghyeon dan Riwon pun menunggu. Satu menit, dua menit, hingga bermenit-menit pun terlewati dan tidak terjadi apa-apa.
Punggung Donghyeon bahkan terasa keram karena terlalu lama membungkuk.
"Apa kurang jauh?" tanya Riwon pelan.
Ia memandang lautan dan memayungi matanya dari sinar terik matahari.
Gadis itu tak paham sama sekali.
Donghyeon menoleh padanya lalu mengangkat balok itu. Dan benar, balok tersebut masih utuh-yang memberi perbedaan adalah hanya warnanya yang terlihat semakin mengkilap.
"Aku rasa, aku akan berenang Lebih dalam." putus Donghyeon. Riwon mengangguk dan mengikutinya.
"Kau tau, ini seperti nostalgia."
Riwon menoleh saat Donghyeon mulai bicara ketika mereka berjalan semakin dalam ke air. Sesekali gadis itu salah menginjak pasir dan terperosok ke air semakin dalam.
"Uhuk—nostal—apa??" Donghyeon terkekeh melihat Riwon yang sudah kesulitan karena air sudah mencapai setengah lehernya.
Donghyeon beruntung karena dirinya tinggi dan air itu baru mencapai dadanya.
"Dulu, saat aku dan kau pergi ke laut untuk melakukan penyelidikan karena merasa lautnya aneh."
"Oh, yang itu. Kenapa kau masih mengingatnya?"
"Tidak apa-apa," Donghyeon menggelengkan kepala.
"Aku hanya terpikir, mungkin suatu saat nanti kita tak akan bisa seperti itu lagi."
Perkataan Donghyeon sontak menghentikan pembicaraan mereka.
Riwon tercekat saat menyadari bahwa jalan takdir tak bisa mereka tebak.
Gadis itu berhenti melangkah dan hanya membiarkan diri melihat punggung Donghyeon yang basah dan semakin menjauh dari pandangannya.
Ia bergumam sendu, menyadari ketakutannya dan Donghyeon sama saja.
"Donghyeon..."
Tapi meski tak mendengarnya, Donghyeon berbalik dan tersenyum kecil.
"Aku merasa senang untuk setiap waktu yang kita jalani bersama. Aku tau, kita hanya bisa melakukannya dengan segala batasan tapi aku tetap senang. Terima kasih sudah ada disini untukku Riwon, aku sangat bersyukur untuk pertemuan kita dan waktu-waktu yang kita jalani selama ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/305263389-288-k801807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sea[✓]
Fantasy[ Lengkap! ] Donghyeon adalah seorang half-blood. Namun, dirinya tak tahu keturunan apa dia selain manusia. Donghyeon pun berteman dengan seorang demimonster bernama Riwon. Dari pertemanannya dengan Riwon, akhirnya Donghyeon perlahan-lahan menguak b...