"Ayah!" pekik Donghyeon senang, putus asa, panik dan cemas.
Pemuda itu langsung melangkah ke pinggiran atap untuk menarik ayahnya dari dua hiu yang membawanya.
Tapi cara mereka membawa ayah Donghyeon membuat pemuda itu sedikit khawatir.
Pasalnya, salah satu dari dua hiu itu memasukkan sebagian kaki kanan ayahnya ke dalam mulut hiu itu.
Sementara tubuhnya dibiarkan sedikit mengambang dan sedikit tenggelam mengikuti arus air.
Pemuda itu mengusak rambutnya dengan frustasi.
"Tak ada'kah cara lain untuk membawanya??" protesnya.
Kedua hiu itu saling menatap, lalu menggelengkan kepala masing-masing tanpa mengalihkan pandangan.
Donghyeon menghela nafas dan langsung menarik kedua tangan ayahnya di bantu oleh Riwon. Hiu yang tadi memakan sebagian kaki ayah Donghyeon pun, memuntahkannya. Mengeluarkannya.
"Tidak ada luka kan?" tanya Donghyeon.
Hanya sedikit goresan, jangan khawatir.
Tapi saat melihat goresan memanjang di kaki kanan ayahnya, Donghyeon kembali menatap hiu itu dengan tatapan protes lagi.
Andai bisa kugoreng hiu ini, batin pemuda itu kesal.
Hiu itu seakan mengerti, dan bertingkah manusiawi—ia tersenyum tanpa rasa bersalah sambil menampilkan gigi-gigi taringnya yang mengerikan.
"Setidaknya, mereka tidak memakan kaki ayahmu." ujar Riwon sembari menepuk-nepuk pundak Donghyeon.
Donghyeon mengangguk kecil, lalu membaringkan ayahnya disamping ibunya. Sepasang suami-istri itu masih tidak sadarkan diri sekarang.
Lee Donghyeon, karena tak ada lagi yang bisa kami lakukan dan keadaan air danau yang mulai surut, kami akan kembali ke lautan.
"Ah, iya. Terimakasih." Donghyeon tersenyum dan membungkukkan tubuhnya. Riwon pun melakukan hal serupa.
"Sampai jumpa!" seru Riwon sembari melambaikan tangan pada dua hiu yang kemudian berenang menjauh itu.
"Riwon, benar...airnya mulai surut." tukas Donghyeon.
Riwon menoleh ke bawah. Kini, air hanya merendam bingkai terbawah dari jendela kamer Donghyeon.
"Bagaimana cara kita turun?" tanya Donghyeon, menatapnya.
Riwon membalas tatapan pemuda itu,"Tenang, aku bisa membantu. Tapi nanti, kalau airnya sudah surut sepenuhnya."
"Baiklah."
Mereka berdua kompak terdiam. Donghyeon sesekali melirik Riwon, begitu juga sebaliknya.
Suara kepakan sayap yang kuat membuat mereka menjadi waspada.
Apapun yang muncul, mungkin bisa berbahaya dari Kraken yang Riwon hadapi sebelumnya.
Tapi, kewaspadaan mereka menurun saat seekor Griffin terbang dan mendarat di puncak atap rumah Donghyeon.
Riwon mengenalnya, tentu saja, itu Louis. Yang berkunjung lagi.
"Lihat kondisi tempat ini." Louis berubah menjadi manusia dalam sekejap dan berdecak penuh keprihatinan.
Pemuda itu menjentikkan jarinya dan air surut dalam sekejap.
"Apa kau sudah bertemu si pembuat masalah?"
"Tidak, dan apa kau sudah menemukan bangkai Kraken yang mati karena keracunan??"
Louis menatap Riwon dengan senyuman manis, sementara Riwon membalasnya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sea[✓]
Fantasy[ Lengkap! ] Donghyeon adalah seorang half-blood. Namun, dirinya tak tahu keturunan apa dia selain manusia. Donghyeon pun berteman dengan seorang demimonster bernama Riwon. Dari pertemanannya dengan Riwon, akhirnya Donghyeon perlahan-lahan menguak b...