x ᴉ s ʎ ʇ ɹ ᴉ ɥ ʇ

10 5 0
                                    

"Aku? Pingsan selama lima hari? Kalian bercanda ya?"

Donghyeon memandang orang-orang yang mengelilinginya. Tak ada raut wajah yang nampak menahan tawa. Semuanya menatap dengan serius, mereka tidak berbohong apalagi bergurau.

"Se-serius?" tanya Donghyeon.

Lalu Louis muncul. Pria itu mendekati Donghyeon dan menepuk pundaknya."Kau sudah merasa lebih baik?"

"I-iya,"

Donghyeon mengusap tengkuknya, tapi kemudian ia merasa sesuatu mengganjal tangannya. Tangan kanannya di perban.

"Sepertinya, kekuatan pedang itu terlalu besar."

Louis menoleh ke arah benda yang dimaksud, semua orang mengikuti arah pandangnya. Mereka menatap benda itu dengan horor.

Auranya masih terasa mengerikan. Mereka semua merinding setelah menatap pedang Donghyeon itu selama beberapa detik.

"Kamu pingsan karena kehilangan energi terlalu banyak setelah menggunakannya." sambung Louis, ia menghembuskan nafas."Ada tugas lain untukmu, Donghyeon. Sebelum—"

"Ah, aku harus menanyakan ini!" Donghyeon tiba-tiba menyela.

Ia menatap Louis, berharap kali ini akan mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Riwon—tuan Louis. Aku bermimpi, melihat Riwon dan dia kesakitan. Riwon benar-benar tidak baik-baik saja, apa mungkin sesuatu yang buruk terjadi padanya?"

Teman-teman Donghyeon menatapnya kemudian menatap Louis, mereka kurang tahu-menahu tentang Riwon. Bahkan beberapa ada yang tidak mengenalnya, salah satunya Haeun.

"Riwon itu siapa?" tanya Haeun bingung.

Ni-ki lantas mengisyaratkan gadis itu untuk diam. Haeun cemberut namun akhirnya memilih untuk menutup mulutnya.

"Tuan Louis," panggil Donghyeon.

"Jangan di bahas sekarang."

Louis berbalik, memunggungi Donghyeon. Ia tidak bisa mengatakan apapun.

"Saat ini, yang terpenting adalah kau dan—"

"Tapi Riwon juga penting!"

Donghyeon menatap Louis tajam meski hanya punggungnya yang bisa ia lihat, pemuda itu bersikeras."Setidaknya bagiku," tunjuknya pada diri sendiri,"Riwon sangat penting!"

"Aku kemari bersama Riwon, aku yang bertanggung jawab karena aku yang memintanya untuk menemaniku. Jika Riwon pergi dan belum juga kembali, maka aku akan mencarinya!" imbuh Donghyeon.

"Jangan keras kepala—jangan bercanda!" sahut Louis terdengar jengah."Kau tidak akan menemukannya dimana pun, bahkan tidak ada yang tau dimana dia saat ini!" bentak lelaki itu.

"Yang pasti, Riwon sedang mencari cara agar bisa membantumu. Dia ingin—" Louis terpaksa berhenti berbicara. Tiba-tiba sesak menyerangnya.

"Dia ingin kau menang dalam perang dengan So Junghwan nanti, Riwon ingin menyelamatkanmu."

Louis menghembuskan nafas."...Hentikan pembicaraan ini, dan persiapkan dirimu Donghyeon. Fokuslah pada tujuanmu saat ini." tegasnya.

"Kenapa Riwon harus melakukannya?"

"Donghyeon—"

"Riwon tidak mempercayaiku? Dia benar-benar tidak yakin jika aku bisa melawan So Junghwan dengan kekuatanku??!"

Semua Demigod yang ada disana memundurkan langkah mereka, mencoba mendekati pintu pondok Donghyeon.

Louis dan Donghyeon saat ini tidak dalam keadaan baik. Buruknya, mereka berdua memiliki hasrat untuk saling menyerang satu sama lain.

Under The Sea[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang