Donghyeon kembali ke area camp dengan nafas terengah-engah. Keadaan camp sudah setengah kacau saat ia melihat sekitarnya. Para demimonster dan demigod, bahu-membahu, tolong menolong untuk menyelamatkan satu sama lain dari serangan musuh yang tiba-tiba.
"Leeseo!" teriak Donghyeon melihat seorang gadis yang duduk dalam keadaan pasrah menghadapi minotaur yang akan mengangkat kapak untuk membunuhnya.
Leeseo sudah menutup matanya erat. Tak ada harapan lagi saat melihat monster itu dengan brutal hendak menyerangnya.
Tapi Donghyeon muncul disaat yang tepat, lalu menahan kapak itu dengan pedangnya. Baru beberapa menit melakukan penyelamatan, Donghyeon sudah berkeringat banyak.
"Leeseo!"
"Donghyeon!!"
Leeseo tidak jadi pasrah. Gadis itu mengusap air matanya dan menatap Donghyeon berbinar. Ia buru-buru berdiri dan mengambil pedangnya yang terlempar cukup jauh.
Minotaur itu menggeram marah, seluruh kekuatannya disalurkan pada kedua tangan yang semakin menekan kuat pertahanan Donghyeon.
Donghyeon sampai kewalahan jika saja Leeseo tidak membantu dengan memberikan tendangan telak pada tulang kering Minotaur itu.
"Rasakan itu, monster jahat jelek!!" seru Leeseo kesal.
Pasalnya, sebelum terjadi pertarungan, monster itu mencoba menggodanya. Iya, Leeseo tahu dia adalah keturunan Aphrodit yang cantik dan merupakan seorang Dewi cinta, tapi ya—Leeseo menolak untuk dicintai seekor monster!
"Leeseo, kau tidak apa-apa?" tanya Donghyeon, setelah mendekati Leeseo. Leeseo mengangguk."Aku tidak apa, kau sendiri?"
"Aku baik—ini belum apa-apa sepertinya,"
Donghyeon menatap Minotaur yang kini berdiri tegak dengan kapak terarah padanya. Ia menggeram semakin marah.
"GRRRRGGHH!" Minotaur itu melompat ke arah Donghyeon, mengangkat tinggi-tinggi kapak besarnya.
Donghyeon pun segera mendorong Leeseo untuk menghindar, dan berguling. Donghyeon sampai tak memiliki kesempatan untuk berdiri kembali selama beberapa saat karena Minotaur itu langsung menyerangnya membabi-buta.
Minotaur itu kembali berteriak keras, bercampur dengan suara-suara teriakan lainnya disana.
Donghyeon sebenarnya gemetar, dia ketakutan. Jangankan untuk mengangkat pedangnya agar terhunus pada monster itu, menatapnya saja Donghyeon tak mampu.
Jika Riwon disini, Donghyeon pasti sudah diolok habis-habisan.
"Donghyeon, kau tidak apa-apa??" teriakan Leeseo terdengar jelas, Donghyeon hanya bisa mengangguk samar.
"Donghyeon, aku akan membantumu!"
"Tidak, jangan!"
"Tapi aku bisa—AAAAA! DONGHYEON TOLONG AKU!!"
Donghyeon bangkit dengan kaki yang sedikit gemetar. Ia meringis sambil memegang bahunya. Tangannya sakit setelah berguling-guling di tanah tadi.
Tapi sepertinya tak ada waktu untuk Donghyeon berleha-leha. Minotaur itu sudah mendekati Leeseo dan berusaha melukai gadis itu.
Donghyeon tidak bisa membiarkannya. Pemuda itu menghembuskan nafas kemudian menatap ke angkasa.
"Riwon, lihat aku hari ini—aku akan...benar-benar menjadi seorang pahlawan."
Setelah berucap seperti itu, Donghyeon mengangkat pedangnya, lalu berlari kencang menuju ke arah Minotaur tadi.
Saat Minotaur itu menyadari adanya bahaya dari arah belakangnya, ia berbalik dan saat itu pula, Donghyeon dengan segala keyakinannya menebaskan pedang miliknya hingga berhasil memotong lengan Minotaur dalam sekali tebas.
![](https://img.wattpad.com/cover/305263389-288-k801807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sea[✓]
Fantasy[ Lengkap! ] Donghyeon adalah seorang half-blood. Namun, dirinya tak tahu keturunan apa dia selain manusia. Donghyeon pun berteman dengan seorang demimonster bernama Riwon. Dari pertemanannya dengan Riwon, akhirnya Donghyeon perlahan-lahan menguak b...