15 | Dia Milikku

4.1K 724 94
                                    

Jika seandainya aku ingin balas dendam, maka telah lama aku menghabisi semua manusia. Namun, aku tahu dendam tak akan pernah menyelesaikan masalah.

 Namun, aku tahu dendam tak akan pernah menyelesaikan masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danadyaksa mengusap wajahnya yang basah oleh hujan. Lelaki itu tak menghiraukan nasehat dari siapa pun untuk berhenti mencari gadis hadiah persembahan. Kabar hilangnya gadis berambut biru yang di bawa pulang oleh Raja saat melakukan persembahan itu telah tersebar ke seluruh kerajaan Nirankara. Danadyaksa bahkan menjanjikan akan memberikan hadiah yang sangat besar bagi siapa pun yang berhasil menemukan Caca. Namun, sampai saat ini tak ada kabar apa pun yang ia terima.

Danadyaksa tak pernah mengatakan alasan sebenarnya Caca menghilang, hanya segelintir orang yang tahu pasti. Ia tak akan membiarkan siapa pun berani membuka mulut, jika alasan Caca melarikan diri adalah untuk bebas dari kekangannya. Tak ada informasi yang pasti membuat rakyat menebak-nebak, bahkan banyak yang beranggapan jika gadis cantik itu diculik oleh Raksasa dan disembunyikan di hutan sunyi. Tapi tak ada yang berani menginjakkan kaki mereka ke hutan sunyi, sebab siapa pun yang masuk ke sana tak akan pernah bisa kembali.

Di bawah guyuran hujan, mata Danadyaksa semakin tajam menatap lautan. Selama jasad Dinda Ardelliya belum di temukan, ia tidak akan pernah menyerah mencari gadis itu. Walau hanya sedikit kemungkinan gadis itu masih hidup, ia tetap akan berpegang pada sedikit kemungkinan itu.

"Jika Dinda masih hidup, bersembunyilah dengan baik. Jika aku menemukanmu, maka bukan salahku jika aku menyakitimu," bisiknya sebelum meninggalkan Laut Barat.

Sebelum menaiki kudanya, Danadyaksa menatap ke arah Hutan Sunyi. Hanya itu tempat yang belum ia periksa. Haruskan ia menyuruh orang mencari ke dalam sana?

Danadyaksa menyuar rambutnya yang basah, ia pasti akan menemukan Dinda Ardelliya. Di mana pun gadis itu berada Danadyaksa pasti akan menemukannya. Sedari awal gadis itu sudah ditakdirkan untuk menjadi miliknya dan Danadyaksa tidak akan membiarkan miliknya hilang begitu saja.

Bahkan jika ia harus menyakiti gadis itu agar tetap berada di sisinya, Danadyaksa akan melakukannya dengan senang hati.

***

Caca pernah menebak-nebak di bumi bagian mana kerajaan Nirankara ini dan tahun berapa. Namun, ia tak pernah mengira jika kerajaan Nirankara adalah bagian dari cerita dongeng.

Raksasa dan Timun Mas.

Sekarang Timun Mas telah menjadi Ratu, Raksasa pun telah terkurung di hutan sunyi. Cerita ini telah mencapai ending. Seperti cerita yang pernah Caca baca, Timun Mas pada akhirnya hidup bahagia di istana. Namun, ia yakin Timun Mas tak sebahagia yang diceritakan dan Raksasa tak sejahat itu.

Raksasa itu pasti tahu, Caca takut padanya, oleh karena itu Raksasa memilih menjauh agar Caca dan Ningrum lebih nyaman berteduh di dalam guanya.

Pertanyaannya adalah, mengapa dulu Raksasa menginginkan Timun Mas? Mungkinkah benar-benar untuk di makan? Rasa-rasanya Raksasa terlalu sabar untuk menunggu seorang gadis tumbuh remaja hanya untuk dijadikan santapan. Kenapa ia tidak menculik orang-orang kampung saja? Dengan badan sebesar itu, ia akan dengan mudah mendapat mangsa.

Oh, My Giant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang