Sebelum lanjut baca, jawab pertanyaan aku dulu ya, serius nih,,,,
Kalian di kapal mana dan kenapa?
CACA-YASA
CACA-DANA
Sudah?
🌟🌟Happy Reading 🌟🌟
***
Apa yang bisa kumiliki, takkan hilang untuk yang kedua kalinya.
Sekarang aku takkan kehilanganmu, aku akan memeluk erat dirimu.
Bersiaplah, ini mungkin akan sedikit menyakitkan.
***
Danadyaksa menyeringai menatap gadis yang sudah tak berdaya di bawah kakinya. Ketika gadis itu bergerak, kakinya kembali menekan perut gadis tersebut. Lelaki itu tertawa miris.
"Berani sekali kau menghianatiku. Berani sekali orang rendahan sepertimu menyembunyikan Dinda Ardelliya dariku," desisnya penuh amarah.
Berbulan-bulan Danadyaksa seperti orang gila menangisi gadis yang dicintainya. Ia terpuruk sendiri, sakit sendiri, sedangkan orang yang ditangisi hidup dengan nyaman dan bahagia. Malam-malam penuh rindu ia habiskan di kamar gadis itu sendirian, tak terbayang bagaimana mengerikan rasa kesepian itu. Setelah tahu dalang dari semuanya, ia sangat ingin mencabik-cabik tubuh gadis pelayan di bawahnya ini. Jika bukan karena gadis ini, maka Dinda Ardelliya pasti sudah menjadi miliknya seutuhnya.
Namun, untuk saat ini Danadyaksa akan bersabar. Ia akan membunuh gadis pelayan ini di depan Dinda Ardelliya nanti. Supaya gadisnya itu tahu, apa akibat yang akan ia tanggung jika berani lari dari pelukannya.
"Baginda."
Panggilan itu membuat Danadyaksa menarik kakinya dari Nilam, ia melirik sebentar gadis yang kini terbaring tak berdaya dengan tubuh penuh luka tersebut.
"Kenapa?" tanya Danadyaksa.
Prajurit itu menunduk, tanpa berani menatap junjungannya. "Berita buruk Baginda, utusan kita tidak bisa memasuki Hutan Sunyi. Hutan tersebut seperti memiliki pelindung dan tak bisa untuk dimasuki."
Mendengar hal tersebut, aura Danadyaksa semakin gelap. Matanya kembali menatap Nilam yang tak sadarkan diri dalam penjara bawah tanah yang kotor dan lembab.
Haruskah Danadyaksa memotong jari gadis itu dan mengirimkannya ke Dinda Ardelliya agar gadisnya pulang? Tapi jika Danadyaksa lakukan itu, Dinda Ardelliyanya akan semakin ketakutan. Dan Danadyaksa tidak menginginkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Giant [END]
FantasyDi tengah pelariannya Caca bersembunyi dalam sumur tua. Namun, ia tak menyangka kalau sumur itu menghubungkannya dengan dunia lain. Tempat asing yang menganggapnya sebagai hadiah dari persembahan. Walhasil Caca kembali melarikan diri. Caca pikir di...