🐊- HAII GANTENG.
•••
Zora melongo menatap betapa megahnya sekolahan unreal ini, definisi mimpi tapi nyata tuh gini kali ya?
Berasa mimpi tapi ternyata ini nyata.
"Betah gue disini, mana cakep-cakep lagi ni Dekel sama Kakelnya," serunya melirik siswa/i yang berlalu lalang di lobi.
Hingga tiga cogan datang dari ambang pintu masuk, membuat atensi Zora lurus seketika.
Cakep anjirr!!. Batinnya berteriak dalam hati, duh mana gayanya gaya badboy lag- badboy?
Seketika Zora ingat jika di dalam novel ini hanya Antagonis dan teman-temannya yang memiliki gaya badboy.
"Wishh bener-bener sempurna ternyata, " gumamnya tersenyum tipis lalu ia melangkah menuju lift untuk ke kelasnya.
XI IPS A itu kelas milik Zora yang tertera jelas di ingatannya, setelah sampai ia langsung masuk lalu duduk di kursi baris 4 sisi jendela kiri.
Semua yang ada di kelas menatap Zora seolah gadis itu makhluk teraneh di kelas ini.
Zora yang menyadarinya, balik menatap mereka lalu, "Ada apa kawand? Gue asli kok bukan makhluk halus!"
Semua terlihat lebih memicingkan matanya lalu salah satu pemuda nyeletuk, "Diluar gak hujan badai kok, tapi kenapa makhluk semacam lo dateng gak ada drama kesiangan dulu?"
"Pftt-" Zora membekap mulutnya, ia kira apa. Ternyata si Zora ini sebadung itu kawand sampe-sampe anak-anak pada aneh dia datang sebelum bell berkumandang.
"Sialan kalian, gue mau tobatlah udah mo kelas 12 juga! Yang ada kalian tuh, harusnya kalian bahagia melihat bidadari ini tobat!" katanya sedikit mengpede.
"Hilih tobat apaan lo! Dari kelas sepuluh ampe sebelas lo tu gak pernah tuh dateng sepagi ini!" Dina sang bendahara kelas menyahut dengan gaya cibirannya yang pedas.
"Nah! Iyaa tuh, makanya tadi kita heran sama lo. Gua kira lo khodam yang ngelindur sampe sini,"
Zora tak bisa berkata-kata, ternyata di balik novel nyebelin itu ada kehidupan seasik ini.
Eh tunggu, ini serius dunia novel kan? Eumm dari nama sekolah sih kayanya iya, tapi gak tau bener apa boong. Tar deh gw selidiki lebih dalam lagi tiga badboy tadi. Batin Zora kembali meragukan tebakannya.
"Ngaco lo! Mana ada khodam se real gini!" setelah itu, bell berbunyi membuat siswa/i hening. Tak lama seorang guru pun masuk.
Dua jam 30 menit guru sejarah ngedongeng, akhirnya bell yang di tunggu-tunggu dateng juga.
Zora sontak berdiri akan kekantin tapi ia terhenti kala. Kalo ini beneran dunia novel, alurnya udah sampe mana ya?. Tanyanya bingung, tapi sedetik kemudian senyuman lebar merekah tertampil di bibirnya.
"Masa bodolah, ngapain juga mikirin alur? Toh gue cuma figuran yang gak tertulis di naskah kan? Kalo bener ini duvel (dunia novel) sih," gumamnya lalu berjalan kekantin sendiri.
Zora itu spesies orang yang pilih-pilih temen tapi milih-milihnya keterlaluan sampe gak punya temen, jadilah ia cuma sendirian sekarang:)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ZORA?
FantasyCerita tentang Giska si buaya cap rawa-rawa yang transmigrasi ke tubuh figuran. ________ Cover by : @snowyEllncy