•••
Zora tengah duduk di kafe sembari kepalanya menengadah keatas langit yang dipenuhi dengan bintang dan ada bulan bualt yang sangat cerah.
Ada salah satu bintang yang paling terang di antara bintang lainnya, ia tersenyum dengan mata menyorot penuh kerinduan.
"Sirius is that you?" tanya Zora menatap bintang biru terang yang tengah mengkerlap-kerlip bak pelangi.
"Sinetron said. Katanya kalo rindu sama seseorang itu liat bintang aja karena mereka ada disana tapi setelah di telusuri kegoogle, bintang itu adalah tempat Tuhan melempar setan. Jadi ... Apa mereka sudah menjadi setan? Eh maksudnya bukan souzon ya kawand ta–
"Pffft-" Zora sontak menoleh kearah kursi di depannya, di sana. Tepat di meja depannya ada pemuda yang tak sengaja ia tabrak dua hari lalu.
"Eh Darling?" panggilnya tersenyum manis.
"Panggil saya Aiden!" koreksinya cepat, ia risih saat dipanggil seperti itu.
"Sayang aja gimana?" goda Zora menaik turunkan alisnya, bahkan gadis itu sudah pindah tempat dan ikut duduk satu meja dengan Aiden.
Aiden menghela nafas pelan, cewe di depannya memang sebuaya itu, ia sering memergoki Zora yang tengah kedapatan menggoda siswa entah itu Kakel atau yang seangkatan dan Dekel, bahkan cewek aja Zora goda-_-
"Saya gak akan mempan digoda sama kamu, jadi panggil saya Aiden!"
"Gue gak ngegoda lo kok, gue serius!" jawab Zora tersenyum manis, membuat Aiden terdiam sesaat menatap senyuman manis yang sering kali ia lihat dari kejauhan.
Lama hening dengan keadaan saling tatap-tatapan, akhirnya Aiden jengah juga, "Kamu kenapa sih? Berhenti natap saya!"
Deg!
Zora menyentuh dadanya, gila? Serius? Hah?!!
Ia shock.
Astagfi– ALHAMDULILAH!! JANTUNG JANTUNG G-GUE BERDEBARRR GILA WOYYY!!. Batinya berteriak girang dalam hati, bahkan matanya sampai memerah hampir menangis karena terharu.
Aiden yang melihat Zora memegang dadanya dengan air mata yang turun langsung panik, ia segera bangkit dan mendekati Zora.
"Hey, are you okay? " tanyanya sedikit khawatir.
Zora tak menyahut membuatnya panik, dengan tergesa ia mengguncang bahu gadis cantik didepannya, "Heyy sadar, kamu kenapa? Kamu sakit? Ayok kita kerum–
"Aiden," panggil Zora memotong kepanikan Aiden, pemuda itu menghela nafas lega tapi tak urung ia masih khawatir.
"Iya, kamu kenapa? Dadanya sakit atau apa?"
"I think, I have crush on you Aiden. Sekarang bahkan mungkin sampai tua nanti," katanya membuat Aiden hampir tersedak air liurnya sendiri.
"Haha! Kamu jangan bercanda!" tawanya tak percaya dengan ucapan dari buaya betina semacam Zora.
Zora menggeleng, "Enggak!! Gue serius Ay! Disini, jantung gue saksinya!" ucapnya sembari menarik tangan Aiden dan menaruhnya di dada atasnya yang tengah berdegup kencang.
Bahkan degupannya dua kali lipat lebih cepat dari pada pas ia terpesona ke Pak Dokter yang udah punya tunangan itu.
Deg!
Deg!
Deg!
Detakan itu benar-benar terasa dan terdengar oleh Aiden, "Kamu cuma terbawa suas–" bibirnya ditutup oleh jari telunjuk Zora.
"No ... No ... No ... Jantung gue gak mudah bereaksi pada hal yang berkaitan dengan suatu perasaan Ay!" tak setujunya dengan ucapan Aiden.
Memang benar kok, jantung Zora itu orangnya pemilih. Buktinya spek sempurna kaya Albara atau Arios aja dia gak baper bahkan biasa aja, berbeda dengan perasaannya pada Aiden.
Aiden segera tersadar lalu ia menarik tangannya dari dada Zora, "Kamu cuma tertarik dan terbawa suasana Ra," kata Aiden lalu pergi meninggalkan Zora dengan terburu-buru.
Setelah berada di lantai satu, Aiden memegang dadanya yang juga berdebar kencang, ini semua gara-gara perilaku Zora yang confess mendadak.
"Iya, dia cuma bercanda, jadi kamu jangan terbawa suasana, apa lagi sampai jatuh cinta!" peringatinya pada diri sendiri untuk mengingatkan bahwa Zora itu hanya bercanda.
Yah buaya betina cap rawa-rawa seperti Zora memang sulit untuk ia anggap serius.
Karna gak lucu aja kalo dirinya sudah baper dan mabuk ampe kayang tapi taunya cuma bercanda doang-_-
Rasa yang melibatkan hati itu tak lucu untuk menerima kata 'bercandaan!'
Sedangkan Zora yang ditinggal malah nganga tak percaya, "Anjirrr!! Woy belum juga beres Confess-nya maen cabut aja tu anak!"
♡🍀♡
Setelah saya itung-itung, ch-31 itu gak cukup untuk Zora memperlihatkan keseriusannya pada Aiden🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ZORA?
FantasyCerita tentang Giska si buaya cap rawa-rawa yang transmigrasi ke tubuh figuran. ________ Cover by : @snowyEllncy