10.🐊

101K 13.4K 360
                                    

"Jadi kita akan kemana weekend ini?" tanya Via membuka percakapan di heningnya ruang makan mansion Alexander.

"E-ekhmm! Gue belom mandi btw," Zora menyengir dengan wajah polosnya, ah dirinya baru sadar jika ia masih mengenakan piama bahkan rambutnya masih acak-acakan.

Seketika semuanya menatap ke arah Zora, kantung mata yang hitam, rambut yang masih acak-acakan bak singa terus tak lupa baju piamanya yang kusut.

Tu anak tidur atau apa sih? Sampe acak-acakan gitu - Pikir mereka.

"Lo gak pake bra, yaa ... Ra?" tanya Via yang membuat Zora melotot sempurna.

"Ajg!" umpatnya seketika meraba dadanya yang shitt lupa!.

Semua yang mendengar itu sontak melirik kearah Zora, lebih tepatnya kedada.

"LIAT APA HAH?!! DASAR MATA KERANJANG!!" sentak Zora serya beranjak dari duduknya lalu ia berlari smbil menyeret lengan Via menuju lift meninggalkan meja makan yang diisi lima cogan.

Sedangkan para cogan langsung membuang wajah kesembarang arah dengan telinga yang pada memerah.

Zora setan!. Batin Dave, Arios dan Erlan.

Astaga!. Puji Bara dalam hati.

Agaknya saya harus menjauhkan Adik saya dari makhluk itu. batin Arhan yang mulai resah Adiknya takut ketetasan sikap brutal Zora.

***

Zora sudah rapih, wangi, cantik seduniah. Ygy skipp.

Kini mereka berada di pantai, setelah berunding di ruang tamu dua jam lalu akhirnya Bara mengajak mereka ke pantai.

Yyeayyy!

Ga jadi yeayy. karena ternyata ada tamu yang tak diundang sepuluh menit lalu gabung dengan mereka.

"Kak Ar nih cobain, enak tau! Aku udah nyoba barusan," kata Adora menyodorkan kelapa muda kehadapan mulut Arhan.

Yah ADORA! siapa lagi yang suka mengikuti Arhan dan Dave jika bukan tu anak.

Gak tau juga Zora tuh, aneh aja gitu. Kenapa Adora ada di mana-mana sih? Dan merusak acara tawa mereka.

Zora melirik kearah Dave yang tengah menatap Adora dan Arhan dengan tatapan sendu.

Kasian juga Mas sadboy. Gumamnya pindah posisi mendekati Dave lalu menyodorkan tangan, membuat fokus Dave teralihkan ke Zora sepenuhnya.

"Apaan?" bingungnya, tapi ia menerima sodoran tangan Zora dan digenggamnya dengan lembut.

"kita balap lari, siapa yang kalah dia jadi babu seminggu?" tantang Zora dengan senyuman miring.

Dave menghela nafas pelan lalu menggenggam semakin erat tangan Zora, "Deal!"

"WUHUUUU ZORA PASTI MENANG!!" seru Via yang mendengar tantangan Zora, membuat fokus mereka teralihkan sepenuhnya.

"Oke!! Gua yang jadi wasit!!" seru Erlan mengajukan diri.

"Gini aja, kalo kalian sampe di pohon kelapa itu dan balik lagi kesini, dia lah yang menang!" kata Bara.

"Boleh juga tuh," setuju Arios.

"Yaudah ayok. Bang Al itungin dong," pinta Zora.

"Siap Dek. OKE SEMUA SIAPPP!!" semua berdiri tapi wajah Adora seketika masam.

"SATU ... DUA ... GOOO!!" teriak Bara dan Via bersamaan dengan Dave dan Zora yang melesat lari dari sana.

ZORAA!!

DAVE!!

ZORAAA!!

DAVE!!

HUHU ZORAAA AYOKKKK!!!

DAVEEEE BURUAN BROOO!!

ZORA

DAVE!!

Teriakan Via dan Arios Erlan menggema menyemangati, bahkan Bara ikut berteriak .

Zora dan Dave berlari sambil tertawa karena sesekali keduanya saling tarik kaos mereka saat akan menuju finish.

"WUHUHUUUUU DAVEE MENANG!!" seru Erlan dan Arios bersamaan.

Via merengut kesal saat dukungannya jatuh di tengah jalan, segera ia berlari menghampiri Zora yang lesehan di pasir.

"Hah ... Huftt ... Hah ... Gilee cape anjirr!!" gumam Zora sembari mengatur nafasnya yang terasa sesak, pasokan udara di dadanya serasa menipis.

"Lo gapapa?" tanya Via khawatir saat Zora tak kunjung duduk.

"Gapapa, cuma cape," katanya memejamkan mata, namun tubuhnya tiba-tiba melayang membuahnya terkejut bukan main.

"Woy anjir!!" pekiknya memeluk leher Arhan, yang ternyata pemuda itu lah yang menggendongnya dengan ala-ala Bridal style.

"Saya baik, jadi diam!" sinisnya membawa Zora ke kursi pantai yang mereka sewa.

Semua menatap itu nganga, SEJAK KAPAN SI KUTUB KAKU ITU MAU NYENTUH CEWE TANPA DI MINTA?!!

Sakit ya. Batin seseorang yang melihat pemandangan itu, tangannya meremas botol minum yang tadinya akan ia berikan pada Zora.

♡🍀♡

Ada yang retak tapi bukan tembok:)

I'M ZORA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang