9.🐊

103K 13.6K 75
                                    


🐊-asu bgt!

•••

Kini. Zora, Dave, Via, Arhan, Erlan dan Arios tengah di Mall, yakni di timezone.

"Cetak poin bego jangan ngedipin yang lewat mulu!" tegur Dave menyentil jidat Zora.

"Ishh suka-suka gue lah!"

"Bukan suka-suka lo! Ni tim kita kurang lima biji ikannya sama si tim pink!" kesal Erlan.

"Lama lama otak gue geser juga ni gegara keseringan di jitak gini," keluhnya mengelus poni yang agak berantakan akibat Dave dan Erlan.

"Yaa, makanya jangan genit mulu! Buru mancingnya. Emang lo mau bayarin tu tiga kupret makan, hah?"

"Yaa, ogahlah!"

"Makanya buru!" gemas Dave.

"Oke ... Oke ... Serius gue nih serius!" nurut Zora mulai serius memancing ikan-ikanan.

Yup, mereka tengan mancing ikan mainan, mereka juga membuat dua tim yang mana nantinya yang paling banyak dapat ikan berarti dia pemenangnya.

Dan yang kalah dia harus membayar apapun yang mereka inginkan, sedangkan Zora dari tadi malah asik ngedip atau menggombali orang yang tak dikenal membuat Dave dan Erlan gemas bukan main.

Gemas dalam artian Dave dan Erlan untuk Zora tuh beda🗿

Tim ungu : Zora Dave Erlan.

Tim pink : Via Arios Arhan.

Tim pink nama yang bagus karena Via lah yang memilihnya setelah perdebatan panjang tadi, sedangkan tim ungu tau sendiri orangnya pada gak waras.

Untuk Arhan yang bisa-bisanya ngumpul bareng trio gesrek adalah, Via. Yah, Via yang meminta untuk ditemani main ke Mall dengan alasan takut digoda Om-Om gatal.

Arhan awalnya menolak, tapi setelah ia berpikir ulang juga ada kebutuhan yang harus ia beli jadi lah ia ikut dan menurut.

Tapi pas sudah sampai, mereka malah bertemu di lobi utama. Alhasil ya seperti ini_-

Awalnya mereka akan membeli sesuatu, eh si Zora malah mengusulkan untuk bermain game dan yah. Di sini lah mereka, mencoba berbagai game dan terakhir adalah memancing ikan-ikanan dengan perjanjian akan membayar apapun untuk si pemenang.

Dengan waktu lima puluh menit, mereka kini sudah menghabiskan 45 menit untuk memancing.

Kedua tim sudah mengumpulkan lumayan banyak ikan, seperti tim Pink yang 67 lalu tim Ungu yang di ketuai oleh Dave 56.

Sungguh poin yang tertinggal jauh, dan ini semua karena ulah Zora yang tak pernah serius memancing.

Waktu tinggal dua menit lagi, tapi tim Ungu baru saja mencetak 65 poin sedangkan tim Pink sudah 70.

"Arghhh!" erang Dave dan Erlan saat waktunya habis tapi mereka hanya mendapatkan 69 ikan.

"Wih kita menang!!" seru Via bertos ria dengan Arios dan Arhan, sedangkan tim ungu lesuh bak tak ada nyawa lagi.

"Kemana? Gucci atau ke Lv nih kita belanja?" goda Arios melirik puas pada tiga bocah yang kini lemas lesuh letih di sisi kanannya.

"Gucci keknya," sahut Via menahan tawanya saat matanya menangkap wajah sepet Dave dan Erlan.

"Mending beli apartemen baru dulu gak sih?" usul Arios.

"Anjirr harus tau diri ya kalian!" seru Erlan saat mendengar usulan setan Arios.

"Pasti kok~ " timpal Via tersenyum evil membuat Erlan dan Dave mendelik tajam, Zora? Gadis itu masih sibuk menghitung kembali ikannya takut Mas-Masnya salah hitung tadi.

"Asu banget!" umpat Dave dan Erlan bersamaan, membuat ketiga tim pink tertawa puas.

***

Paginya Zora masih mengenakan piama, kebetulan ini minggu dan kemarin ia benar-benar di peras oleh tiga kupret sialan itu.

Sial banget hidupnya, tapi gapapa lah itung-itung sodakoh kan :)

Kini Zora tengah sarapan sendirian, ia juga belum mandi dan baru bangun tidur tapi sudah laper duluan, alhasil ia memilih turun dulu untuk makan.

Sedang menikmati makanan dengan khidmat, tiba-tiba suara badak datang dengan tidak tau dirinya berteriak.

"GOOD MORNING EVERYBODY!!" nah, tiga badak yang tak tau kenapa mereka selalu menempel padanya akhir-akhir ini datang mengganggunya lagi.

"Berisik jamet!" kesal Zora pada Dave Erlan dan Arios yang tiba-tiba datang ke mansionnya.

Oh ini juga bukan kali pertama tu tiga orang datang bertamu tapi tak di undang ini, jika di hitung-hitung. Ia sudah seminggu berada di dunia ini, tapi mereka sudah seakrab ini. Contohnya Dave ddk.

"Wih gimana nih kabarnya? Apa kalian sudah missqueen?" goda Arios duduk di kursi meja makan yang berhadapan langsung dengan Zora.

"Sorry bro, duit gue gak bakal habis tujuh turunan, tanjakan, belokan, dan dataran langit bumi bahkan surga!" bangga Zora mengibaskan poninya.

"2in!"

"3in!" Erlan menyahut membuat Arios mendengus sebal.

"Ingat kawand, kekayaan kalian itu cuma titipa–

"ASSALAMUALAIKUM, KARPET MERAHNYA MANA NICHHH?!!" teriakan cemperng kembali menggelegar di mansion Alexander, memotong ceramahan pagi Arios.

"Sudah saya bilang jangan berteriak Via!" tegur Arhan dan Bara berbarengan.

Oh shitt, mansionnya sekarang di penuhi oleh cogan bervisual tak manusiawi!

♡🍀♡

Ada yang kurang gak sih🤔

I'M ZORA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang