8.🐊

110K 14.2K 795
                                    


🐊- COGAN NIH.

•••

17.45

Zora berjalan gontai menuju parkiran, sungguh ia tersiksa dan tangannya serasa mati rasa.

Gimana gak mati rasa, dia disuruh nyalin tugas yang sempat ia lewati tadi pagi karna kesiangan, mana lima lembar! LIMA LEMBARR JING-_-

Lima lembar yang ukuran jilidnya panjang kali lebar dan isinya tu bikin arghhh kepala ngebul.

"Lesuh amat lo?" celetuk Dave yang datang dari belakang tubuh Zora lalu tanganya segera merangkul bahu gadis itu sokab.

"Berat setan! Singkirin gak!!" sinisnya menatap tajam Dave.

"Mau digendong?" tawar Dave yang kasihan dengan penolongnya.

"Yaudah buru jongkok!" cepatnya semangat 45, yaa dia emang lagi males jalan terus yang mau ngegendongnya juga cogan. Mana bisa dia nolak🌚

"Giliran gini aja semangat lo!" cibir Dave berjongkok dan Zora langsung naik kepunggungnya, lalu megalungkan kedua lengannya di leher pemuda itu.

Siswa/i sudah menghiri dengan kedekatan  makhluk sempurna ciptaan Tuhan di depan sana.

"Berat amat sih! Makan nasi ya?"

"Makan lo! Bacot mulu hidupnya, buruan gue cape pengen makan!!" keluh Zora menidurkan kepalanya dibahu Dave.

Dave terdiam, jujur saja ini kali pertama ia menggendong dan berjarak sedekat ini dengan perempuan.

Bahkan dengan Adora saja ia tak sedekat ini, dan anehnya lagi ia tak merasa canggung. Malah ia merasa nyaman?

"Loh Kak Dave, kenapa Kak Zoranya? Kok digendong?" tanya Adora yang datang bersama Arhan disisinya.

"Dia cape," singkat Dave menatap malas kearah keduanya yang tengah bergandengan tangan.

"Aku juga cape, Kak Arhan aku juga mau dong di gendong kaya gitu~ " rengeknya pada Arhan yang emang ada disisi Adora.

"Kamu normal, dia tidak normal makanya dia di gendong!" jelas Arhan membuat Zora melotot.

"Heh Beb, ini semua gegara lo ya tadi! Andai aja tadi lo bolehin gue makan di kantin pasti gue gak gini tuh!!"

"Beb?!" Dave dan Adora berseru berbarengan menatap Zora dan Arhan bergantian.

"Iya! Dia 'kan calon pa-mphhh!!" mulutnya dibekap kuat oleh tangan lebar Dave saat Dave menurunkanya tanpa aba-aba, hampir saja Zora kejengkang.

"Kalian pacaran?" lirih Adora dengan mata berkaca-kaca.

Arhan tak berbicara matanya malah melirik pada Zora yang masih dibekap oleh Dave.

"Kita duluan!" dingin Dave membawa Zora masuk kedalam mobilnya.

Entah kenapa rasanya panas saat mendengar Zora memanggil cowok lain dengan panggilan 'Beb'

Brukh!

Brukh!

Dave menutup pintu mobilnya denan kencang, sampai Zora saja sedikit terkejut.

I'M ZORA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang