•••
Zora duduk diam di ruangan Dares Papanya tapi matanya menyorot lurus pada Cctv yang tengah menayangkan video ruangan serba putih tapi gelap, di setiap dindingnya sudah terputar video mengerikan yang direkam kemarin.
Arhan.
Yah Arhan, sudah satu hari Arhan ia kurung di ruangan serba putih itu, di setiap detiknya disetiap dinding putih itu tertayang adegan di mana ia membunuh Dave dan mengulitinya, tak lupa ia juga menayangkan video pembunuhan Adora.
Lalu paginya, Arhan makan dengan Steak daging milik Dave dan orek jantung milik Erlan. Minumannya adalah wine dari darah Dave yang di campur susu putih. Membuat warna minuman itu seperti juss strawberry.
Sungguh makanan nikmat dan lezat.
"Haha, akhirnya gue bisa ngurung lo Arhan. Akhirnya gue bisa liat lo makan dengan lahap lalu muntah saat minum, akhirnya ... Akhirnya gue bisa memberi putaran film untuk menemani harimu yang cerah diruangan yang cerah juga," puas Zora tersenyum lebar.
"Nanti sore kita ketemu yaa Beb, gue udah kangen buat nyentuh kulit lembut lo nih. Eh tunggu, mental kamu amankan Beb?" tanya Zora lagi menatap khawatir pada layar laptopnya.
Di sana Arhan menggumamkan namanya dan memaki atau kadang menyumpahinya mati, setiap harinya Arhan hanya duduk di pojok dengan dua tangan yang memeluk lutut. Lalu wajahnya yang di sembunyikan dalam-dalam di kedua lututnya.
Persis seperti orang depresi.
"Beee are you okay?" tanya Zora khawtir tapi bibir dan matanya mengatakan ia sangat puas dengan tontonan di depannya.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Non, diluar ada Den Arios dan Nona Via," suara maid menarik senyuman lebar Zora menjadi santai kembali.
"YAA, SAYA AKAN KEBAWAH!" teriaknya tanpa mengalihkan tatapan matanya kelayar laptop, "Bee aku goes dulu ya, nanti abis goes aku janji kita bakal ketemu," setelah mengatakan itu Zora menutup laptop lalu keluar dengan wajah ceria seperti biasa.
"Hallo Ayang," sapa Zora dengan senyuman manisnya.
"Ayang ... Ayang lo! Gue lama nunggu disini nih!" keluh Via mendelik kesal, Zora terkekeh pelan.
"Maaf yaa, gue 'kan sekarang jadi Ibu CEO," katanya menarik lengan Via lalu memeluk tubuh pendek gadis itu erat.
"Iyee deh Ibu ceo," goda Via membalas pelukannya, akan tetapi hatinya sungguh sakit saat melihat wajah Zora yang terlihat lelah.
"Btw kita goes kemana nih?" Arios membuka suara, setelah Zora melepaskan dekapan Via.
"Danau komplek aja gimana?" usul Zora, yang langsung di setujui keduanya.
"Oke setuju gue!" seru Via lalu keduanya berjalan keluar dari mansion menuju sepeda yang sudah siap di teras depan.
"Pelan-pelan aja sambil ngangin," usul Zora saat mereka sudah keluar dari gerbang.
"Okayy!!" seru mereka serempak.
Ketiganya goes sambil sesekali mengobrol dan tertawa, hingga sampailah di tujuan. Mereka langsung memarkirkan sepedanya dan berjalan mendekati danau lalu ketiganya duduk di rerumputan sisi danau,
Via menghela nafas pelan, "Abang gue udah dua hari ilang Ra, dia gak balik-balik kerumah," ceritanya menatap danau dengan sendu.
Jujur saja, meskipun Arhan itu dingin dan nyebelin tapi Via sudah sayang pada Abang barunya yang baik dan pengertian itu.
"Sama, Dave dan Erlan juga gak balik udah dua hari, bahkan Tante sama Om udah nelponin mereka tapi tetep gak diangkat," sahut Arios sembari menyelupkan kedua tanganya ke Air.
"Bahkan nih ya, gue belum liat si dora budeg udah hampir enam hari ini!" kata Via yang aneh banget gak biasanya tu dora explore gak nempelin Abangnya.
Zora akan menyahut tapi ponselnya berdering membuatnya urung, "Tar dulu gue ngangkat ini dulu," izinnya lalu berjalan agak jauh dari tempat mereka duduk.
"Hmm?"
- Dia tak mau makan Non - ucap Bodyguard yang menjaga Arhan.
"Saya kesana sekarang!" setelah mengatakan itu, Zora mengantongi hapenya lalu berjalan mendekati Via yang tengah bercanda ria dengan Arios.
"Gue balik duluan yaa, ada meeting mendadak," bohongnya, Via menghentikan tawanya lalu menatap Zora sedih.
"Eh? Sekarang banget ya? Tadinya kita mau makan bareng Raa,"
"Maaf yaa, kalian berdua aja yang makan gue balik duluan. SEE DISEKOLAH BESOK!!" teriak Zora seraya menggoes sepedanya menjauhi area danau.
"Males banget, Zora gak seru ishh sekarang mah!" ketus Via cemberut.
Arios mengacak rambut Via gemas, "Sabar yaa nyet," katanya langsung berlari untuk menghindari amukan Via.
"IPON SINI GAK LO! BANGSAT!!"
"AMPUN BADAK NGAMOK!!" teriak Arios lalu tertawa terbahak sambil menggoes sepedanya menjauhi area danau.
♡🍀♡
•• Keadaan mental Arhan sekarang-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ZORA?
FantasíaCerita tentang Giska si buaya cap rawa-rawa yang transmigrasi ke tubuh figuran. ________ Cover by : @snowyEllncy