31.🐊

57.2K 8K 132
                                    


•••

Paginya Zora berangkat menuju sekolah menggunakan motor sport dengan Via yang ia bonceng di jok belakang.

"RA BONYOK GUE JODOHIN BANG AL SAMA RIONA DONG!" teriak Via kencang, karena ia tau. Jika tengah di motor, maka setan budek akan menutup telinga mereka-_-

"IH AYANG AING MASA DI JODOHIN SAMA SI CHILDISH SIH!"

"HAH?"

"AYANG AING MASA DI JODOHIN SAMA SI CHILDISH SIH!!" ulang Zora sekali lagi dengan sangat kencang.

"HAH? MANG ODIH MAEN TENIS? BANG AL DI JODOHIN SAMA RIONA RA BUKAN MANG ODIH MAEN TENIS!!" koreksinya dengan berteriak di sebelah helm Zora.

"BUSET BUDEG AMAT TELINGA LO!!"

"MAKAN GUDEG? EMANG DISINI ADA GUDEG?" Zora memutar bola mata jengah, orang mah budeg malah makan gudeg-_-

"Serahlah lo! Gue cape!" malas Zora kembali fokus kejalan.

"Kalo cape berhenti Ra, sekalian nyari Kang gudeg, gue juga pengen makan hehe," cengir Via menggaruk pipinya yang gatal.

Nah kan, giliran laun aja denger, heran Zoratuh sama gendang telinga Via.

Motor Zora memasuki area parkiran Elite-school, siswa/i sudah menatapnya dan Via dengan hiri.

- Kapan gue dibonceng sama Kak Zora?

- Kak Zoraa kenapa harus lakik banget? Kan aku jadi pengen belok!!

- Kenapa liat Via meluk pinggang Kak Zora gue jadi ngehalu kalo itu tu gue?

- Sadar bego lo Cewek!!

- Tapi gue seriusss anjimm!!

-KA ZORA KEREN PARAHH!!

Teriakan para Siswi heboh saat Zora membuka helm fullfacenya lalu menyugar surai panjang nan hitam itu kebelakang.

Zora turun dari motor seraya membuka seleting jaket bombernya, dia tersenyum manis kearah siswa siswi yang setia terpesona padanya.

-ARGHHH SENYUMANMU NENG!!

- ZORA TANGGUNG JAWAB HATI GUE KAYANG!!

DLL.

Zora terkekeh geli lalu mengedipkan sebelah matanya sambil menarik Via keluar dari area parkiran.

-KAK ZORA HUWAA GUE BELOK!!

-LEMAS MAKK!

- Jantung gue murahan banget astaga.

- Di senyumin dan dikedipin aja udah lemes apa lagi di terima sebagai ayang.

-Zora tolong jangan punya pacar!! Biar gue gak potek huhu.

-Zora kalo punya pacar kita yang potek berjamaah keknya.

Dan siswa/i menyetujui perkataan siswi berhoodie hitam itu.

"Berisik bat fanatik lo Ra! Tapi lo keren dah kalo lagi bawa motor jadi pengen jadi pac– Akhh!!" Via meringis saat jidatnya di sentil Zora.

"Sono kekelas, lo berisik!" usir Zora membuat Via cemberut.

"Ishh! Iyaa ... Iyaa gue kekelash!!" ketusnya pergi menuju kelasnya dengan langkah yang di hentak-hentakan kesal karena Zora yang terus menatapnya datar.

Zora yang melihat itu geleng-geleng kepala heran, lalu ia berbalik pergi akan menuju kelasnya juga.

***

Istirahat pertama sudah dimulai sejak sepuluh menit lalu, Zora hanya membeli dua nasgor yang dibungkus dan air mineral lalu beranjak menuju ke ...

Ruangan Osis.

Yah, Zora akan membuktikan jika cintanya itu sungguh bukan hanya singgah!

Biarkan kali ini ia yang mengejar dan bukan dikejar, untuk Aiden ia rela menurunkan gengsinya.

"Gue gak pernah narik omongan yang keluar dari mulu gue, jadi Aiden. Izinkan gue berjuang sekarang, untuk hasilnya? Gue gak akan memaksa lo dan gue siap menerima endingnya!" katanya mantap sembari menatap pintu ruangan Osis.

Saat akan mengetuk, eh pintunya langsung terbuka dan hampir aja ia menggetok jidat Ayang-_-

"Haii A–" Zora menatap name tag Aiden, "Aideniuz Cassevn, nama yang bagus untuk dicatat dibuku nikah kita nanti,"

Aiden memutar bola matanya malas dengan godaan jamet Zora, "Ngapain?"

"Iiih kok dingin sih? Perasaan kemaren kamu gak sedingin ini," rengek Zora membuat Aiden tersenyum paksa.

"Mana ada, ini saya senyum," kilahnya sembari tersenyum Pepsodent.

Zora terkekeh geli, "Gue beli nasgor, mau makan bareng?"

"Gak usah, makasih!" tolaknya cepat.

"Nolak rezeki itu dosa tau~" katanya menaik turunkan alisnya, Aiden mendengkus masam.

"Saya gak meminta!"

"Tapi gue yang beliin ini tanpa lo minta, mau ya? Sayang banget sih kalo gak dimakan, gue sengaja beli dua."

Aiden menghela nafas pasrah, mengapa sekarang dirinya yang didekati sih?!

Gak tau aja sekarang banyak mata siswa/i yang menatapnya aneh juga tajam.

"Yaudah!" pasrahnya membuat gadis itu tersenyum lebar, dengan semangat 45 Zora menarik Aiden kearah lift menuju rooftop.

"Kita makan dirooftop ya," usul Zora senyum-senyum sendiri karena berhasil mengajak makan bareng Aiden.

Sesampainya di rooftop mereka duduk di kursi tepat di bawah pohon anggur yang merambat indah kekawat yang membentuk seperti atap halte bus.

"Nih, ayok makan!!" ajaknya tersenyum senang sembari membuka kotak yang berisikan nasgor, lalu di sodorkannya tepat kehadapan Aiden.

"Aiden gue punya cerita," kata Zora sambil mengunyah kerupuk secara tiba-tiba.

"Apa?"

"Ada satu cewek yang gak pernah merasakan cinta dari sejak ia lahir ke dunia, lalu ia menemukan cintanya di dunia lain tapi orang yang ia cintai malah berkata ia bercanda. menurut lo? Harus apa agar si cowok tau kalo itu serius bukan hanya candaan semata?"

Aiden tertegun, mengapa ceritanya sedikit mengarah kekisahnya? Maksudnya dirinya kan sekarang tengah menyangkal pernyataan yang mendadak dari cewek di depannya.

"Perlihatkan dengan tindakan bukan hanya omongan. Itu menurut saya cara yang paling ampuh untuk membuktikan sekaligus melemahkan rasa bimbang dari si cowok," jawabnya membuat Zora senyum-senyum sendiri.

"Kalo gitu, mulai sekarang gue akan membuktikan dengan tindakan bukan hanya sebuah gombalan, Aiden gue suk- gak!! Gue cinta sama lo. Mungkin ini lucu karena kita baru bertemu dua kali doang, tapi disini ada lo akan tetap ada lo selamanya,

Kalo candaannya mah sampai matipun lo akan tetap ada disini," tunjuk Zora pada dadanya dengan mata yang menatap lembut sekaligus serius kearah Aiden yang terdiam.

♡🍀♡

Ketika buaya ketemu sama mylopenya🗿

I'M ZORA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang