•••Zora dan Via baru saja pulang sekull, tapi mobil mereka harus terhenti kala di depan sana ada yang tauran.
Keduanya saling lirik.
"Gimana nih? Putar balik atau terobosjing?" tanyanya meminta pendapat.
"Putar balik lah, kek gak ada jalan lain aja!" sahut Zora akan berbelok untuk putar balik, tapi usulan Via membuat pergerakan gadis itu urung.
"Eh, gimana kalo kita caper dulu ke mereka? Lumayan auy bnyak yang ganteng,"
"Boleh juga," Zora tiba-tiba keluar dari mobilnya lalu, "WOY, AYANG!! DISINI ADA AYANG GUE GAK?" teriaknya tidak tahu malu akan tetapi sayangnya tak ada yang menggubris.
"Sombong amat! Gue doain salah satu dari mereka jadi ayang kesekian gue!" ketusnya kembali lagi kedalam mobil.
Via sudah ngakak di dalam sana saat teriakan cempreng Zora tak dihiraukan pemuda di depannya.
"APA?!" sentak Zora ngegass.
"Yaa apa urusannya, saya gak ada urusann ... "
"DIA CUMA SEBAGAI KUASA!" seru keduanya bebarengan.
"TAPI MULUTNYA DI JAGA JUGA DONG!! JANGAN SEOLAH OLAH SAYA INI YANG GIMANAIN SAMA SI JACK! DUA TAUN DIA NGILANG IBU!!"
"Udah enggak ... "
"DUA TAUN!!" teriak Zora menunjuk Via dan seketika keduanya tergelak kencang.
"BWAHAHHA!!" tawa mereka meledak saat keduanya memparodikan meme kermat, nctzen pasti tau nadanya kaya apa:)
"Anjirr!! Lo pernah liat tu meme?" tak percaya Zora pada Via.
"Iya njirr, pas lo ngomong pake nada itu, gue langsung ngonek ke sonoh,"
"Lawak banget kita!"
"Udah lah yok balik, kerumah gue aja Ra sekalian kita ngegame dulu," usul Via saat Zora mulai berputar arah untuk mencari jalan lain, karena di depan sana sudah terblokir oleh bocah gak jelas.
"Yaudah oke," lalu keduanya pergi dari area yang masih dipake tauran sama anak motor.
Pas perginya mereka, tiba-tiba salah satu anak motor nyeletuk, "Tadi kaya ada yang teriak nyari ayang deh?"
"Mana ada, kan jalan udah kita blokir!" sahut temannya.
"Serius ajg! Gua denger!"
"Masa sih? Kok gua kaga?"
"Lo budek!"
***
Zora memijit pelipisnya pusing.
"Kenapa?" suara serak basah terdengar di sebelahnya.
Zora melirik lalu tersenyum manis, "Gapapa kok sayang," jawabnya dengan lembut membuat telinga Bara memerah.
Yah, Zora sudah berada di rumah Via. Bocah itu tadi izin mau mandi dulu tapi udah seabad belum turun juga ke arah taman, padahal hari sudah mulai sore.
"Sayang?" bingung Bara, tapi jangan di tanya jantungnya sudah seperti apa?
"Iyaa, kenapa sayang?" tanya balik Zora dengan sok coolnya -_-
"Saya tanya kenapa kamu manggil saya sayang, kita gak sedekat itu!" kesal Bara karna jantungnya yang semakin menggila saat mendengar suara berat Zora.
"Yaudah mau sedekat apa? Aku jabanin, sedekat nadi atau ... Sedekat ini?" Zora langsung beranjak berdiri dari duduknya seraya mengukung tubuh Bara yang memang tengah duduk di kursi yang berdampingan dengannya.
Keduanya saling bertatapan, nafas hangat Zora menyapa wajah Bara membuat pemuda itu reflek menahan nafas dan menjauhkan sedikit kepalanya karena jarak mereka yang cukup dekat.
"Kita udah sedekat ini, masa kamu gak mau dipanggil sayang sih Ay?"
Albara melotot sesaat, wangi strawberry tercium harum saat nafas Zora menyapa wajahnya kala gadis itu membuka suara.
"Ekhmm!" deheman keras membuat fokus keduanya langsung teralihkan kesisi kiri.
Di sana, Arhan tengah menatap mereka datar dengan aura yang dingin?
"Eh Babe, sini Beb duduk sama gue," pinta Zora dengan watadosnya.
Bara melongo.
Ini, yang bener saja dia baper sama bocah SMA yang sialnya ia melupakan fakta bahwa, bocah ini tuh buaya cap kakap! Sialan dasar bocah gendeng!.
Dengan kesal Bara berdiri dari duduknya dan akan pergi tapi tanganya dicekal oleh Zora, "Ay, mau kemana?"
"Keatas!" singkat padat nan dingin, Bara langsung menepis cekalan Zora lalu pergi dari sana. Sebelum itu matanya melirik kearah Arhan dengan sinis lalu setelahnya ia melewatinya.
Tinggalah Zora dan Arhan.
Keduanya saling bersitatap agak lama. Zora dengan tatapan nakalnya dan Arhan dengan tatapan dingin tanpa ekspresi.
"Bisa gak jangan menggoda siapapun lagi?" pinta Arhan, KARENA HATINYA BENER-BENER PANAS TAU!!
"Gue akan berhenti setelah lo jadi milik gue seutuhnya,"
Arhan tak bisa berkata-kata lagi, menanggapi bocah sableng dan buaya modelan Zora memang menguras energi dan kewarasannya.
Zora menatap punggung Arhan yang ngelongos pergi gitu aja tanpa menjawab dan menyangkal jawabannya, "Lo akan jadi milik gue Arhan, apapun yang terjadi. Lo pasti akan jadi milik gue, dan hanya milik gue."
♡🍀♡
Tolong sadarkan Zora🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ZORA?
FantasiCerita tentang Giska si buaya cap rawa-rawa yang transmigrasi ke tubuh figuran. ________ Cover by : @snowyEllncy