15.🐊

89.2K 11.7K 79
                                    

•••

Di kantin.

"Lo kenapa sih liatin gua mulu?" risih Erlan pada Zora yang terus menatapnya.

"Gue baru ngeh kalo lo itu cakep juga," kata Zora membuat rasa pede Erlan melonjak seketika.

Erlan menegakan duduknya lalu menyugar rambut kebelakang dengan sok ganteng, "Kemana aja lo? Gua itu emang ganteng parah sih, si Dadar aja lewat,"

Dave mendengus masam mendengar itu, matanya menatap Zora kesal, kenapa? Kenapa sikap Zora santai? Seolah kejadian tadi pagi itu hanya mimpi semata, padahal ia sudah hampir gila.

"Ra," panggil Arios membuat semua menoleh ke arahnya.

"Hmm?"

"Kalo semisal gua suka sama lo, gua harus apa?" pertanyaan Arios ini membuat yang ada di satu meja kantin seketika menatap Zora serius.

"Mudah aja sih, buat hati gue berdebar dan lo akan resmi jadi pacar gue," katanya meminum teh manis dengan cool.

"Najis!! sok cool banget tai!! lo tuh gak cocok tau!!" seru Erlan mendelikan matanya julid.

"Btw ipone, lo suka sama Zora 'kah?" tanya Via pada Arios.

Panggilan baru Via untuk Arios.

Arios - Ios = ipone:)

"Semisal yaa Vi, semisal!"

"Kalo suka beneran juga gapapa kali, ya gak?" jawab Via menaik turunkan alisnya pada Dave dan Erlan, tapi dua pemuda itu malah memutar bola mata malas.

"Sebenarnya jujur aja kali kalau suka ma gue mah, gw gak akan nolak lo kok," kata Zora menaik turunkan alisnya menatap Arios yang langsung berekspresi datar.

"G." Arios menjawab singkat padat nan di perjelas dengan wajah yang minta di tampolnya membuat Zora mendengus sebal.

"Padahal sukamah jujur aja, lagian syaratnya mudah kok. Buat jantung gue berdegup kencang maka lo lulus tes!" setelah mengucapkan itu bell masuk berbunyi.

"Yaudah lah, masuk kandang lagi aja wahai anak utan!" ajak Via yang di angguki semuanya, mereka beranjak dari duduknya keluar dari kantin menuju ke kelas dengan berbarengan.

Di pertengahan koridor, tiba-tiba Dave menarik tangan Zora dan dibawanya kebelakang sekolah.

"Jelasin!" pintanya dengan nada dingin seraya menatap tajam Zora yang ada di depannya.

Zora menaikan sebelah alisnya bingung, tapi detik berikutnya ia mengerti, "Saran gue yang dikantin juga berlaku buat lo, hati gue gak normal jadi buat hati gue kembali normal maka gw akan jadi milik lo."

"Tapi kenapa hati lo gak berdebar sedangkan gua hampir gila Ra?" tanya Dave menunduk dalam.

"Kalo kata Doktermah lo jatuh cinta sama gue, tapi kan guenya enggak. Makanya hati gw gak berdebar,"

Dave mendongak menatap Zora lekat lalu ngangguk ngerti, jadi Zora belum menyukainya oleh karena itu sikap buaya betinanya masih ngalir?

Ah jika begitu, "Oke! Mulai sekarang gua bakal buat hati lo berdebar!" serunya dengan semangat 45!

Zora tertawa pelan lalu mengangguk tipis, "Coba aja, tapi kalo gak berhasil jangan salahin gue," setelah mengatakan itu Zora beranjak pergi tapi sebelum itu sudut matanya melirik kearah pojok gendung kosong.

Sesaat bibir ranumnya tersenyum tipis dengan kilat mata aneh. Tebakan gue benar? Hahaha lucu banget sih lo. Batin Zora.

♡🍀♡

Akankah ujang Dave berhasil mendebarkan jantung dan hatinya nyai Zora?

Kita tunggu selanjutnya di indobuccin:v

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, semoga puasanya lancar yaaa, ingat kalo siang-siang jangan baca yang🌚

Udah ah mau lanjut tidur🐊

I'M ZORA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang