Lisa Pov
Pagi ini suasana kelas bisnis sedikit membosankan, di umurku yang sudah 23 tahun ini aku masih harus menempuh pendidikan S2 bisnisku sebagai sebuah syarat wajib dari keluargaku agar aku bisa mencapai sebuah kebebasan dalam memilih jalan hidupku. Ayah mengatakan bahwa setelah lulus S2, aku bisa melakukan apa saja yang aku inginkan, aku bisa membuka usaha sendiri, bekerja dikantor ayah atau bahkan menganggur. Itu satu-satunya hal yang paling memotivasiku disini. Aku yang terlahir dari keluarga yang cukup kaya kurasa, menjadi sedikit bosan dengan hidupku yang terlalu normal ini. Semua tanpa usaha bisa aku dapatkan dengan mudah tapi kecuali satu hal, jennie kim, gadis sialan itu selalu mengganggu pikiranku. Dia tak terlalu cantik, hanya saja kurasa dia akan pas jika berada di tanganku. Bukan tentang jari ataupun sex, hanya saja dia memang terlihat berbeda. Perpaduan sifat keibuan dan gairah dalam dirinya yang selalu tampak menggebu-gebu itu membuat Aku menyukainya sangat. Aku telah mengejarnya hampir 1 tahun kebelakang ini namun usahaku rasanya selalu sia-sia. Karena kata chaeyoung gadis itu straight.
Aku mempunyai sahabat bernama park chaeyoung dia teman masa kecilku, bisa dibilang dia adalah kembaranku dari miss V yang berbeda. Keluargaku dan chaeyoung telah bersahabat sejak dulu kala. Dalam hal bisnis juga ikatan keluarga kami begitu dekat. Orang tua chaeyoung menerjuni bisnis pakaian dan beberapa brand aksesoris wanita terkemuka didunia, sedangkan keluargaku mempunyai kerajaan bisnis multimedia, kami diibaratkan sebagai payung hukum segala bidang yang berkaitan dengan media di berbagai dunia. Jika aku mengambil kelas bisnis maka chaeyoung mengambil kelas desaigner, dia memiliki bakat alami yang luar biasa tentang menciptakan karya hanya dengan tangan kirinya itu. Dia cantik, dia memiliki aura kecantikan yang begitu lembut, sedikit memiliki darah australia membuat rambut blondenya menjadi ciri khas dalam membalut wajah oriental khas koreanya itu.
Aku dan rose telah hidup berdampingan sejak kecil, bahkan kami telah memiliki satu rumah bersama. Karena kesibukan orang tua kami yang lebih sering melakukan perjalanan dinas di luar negeri. Maka para orang tua kami sengaja menjadikan satu telur-telur hasil reproduksi mereka dalam satu wadah dengan pengawasan yang ketat. Aku mencintai chaeyoung seperti aku mencintai diriku sendiri. Dia adalah aku dalam versi perempuan.
'''ahhhhh'''''
Aku menguap lagi, sudah kuhitung ini adalah uapanku yang ke 21 kali selama 2 jam mata kuliah ini. Bertambah dewasa semakin membosankan apa yang aku dengar dalam mata kuliah ini. Bahkan saat aku terjun ke dunia bisnis secara langsung, aku meyakini aku lebih ahli dari profesor yang sedang menjelaskan sesuatu pada laptopnya itu. Mungkin ketika aku menyelinap keluar dari kelas ini, profesor ini juga tidak akan menyadarinya, karena dia terlalu fokus pada laptopnya. Entah siapa yang sebenarnya dia ajar.
Sebenarnya ayahku sendiri juga tahu bahwa aku tak perlu ikut kelas semacam ini hanya untuk ilmu bullshit yang mereka terangkan. Mereka hanya menjelaskan supply dan demand dalam sebuah teori tentang penjualan, sedang dalam dunia bisnis bahkan faktor rumor tentang keluargaku bisa menyebabkan turunnya segala macam penjualan. Pada bisnisku tak perduli lagi dengan supply dan demand yang kami butuhkan hanya pencitraan. Apa itu tertulis dalam teori itu? Tentu tidak. Kurva yang mereka gambar bahkan hanya berbentuk diagonal. Sedang kurva dalam laporan tahunan perusahaanku bentuknya seperti detak jantung pasien yang sedang koma. Kata ayah kuliah ini hanya tentang menunggu usiaku matang. Dan selagi aku menunggu usiaku cukup dewasa aku bisa duduk dan menghabiskan waktu selama bertahun-tahun dengan mendengarkan lelucon yang garing oleh seorang profesor ditempat ini.
Aku melihat ujung bawah layar laptopku jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, ini artinya kelas jennie dan chaeyoung telah usai. Oh iya mereka satu kelas, disanalah aku mulai mengenal jennie kim, saat aku mengantar chaeyoung kekelasnya untuk pertama kali. Chaeng selalu tidak percaya diri pada saat hari pertama kuliah. Aku ingat-ingat sejak kecil gadis itu memang selalu merengek untuk kuantar menuju kelasnya saat pertama kali kami sekolah. Aku bergegas mengambil handphoneku, tak ingin membuang waktu lagi aku langsung mengirim pesan pada chaeyoung.
Chipmunk
Tunggu aku 30 menit lagi,
kau bisa menahan jennie sebentar?
Aku merindukan pipi chubby ituNe, selesaikan mata kuliahmu dengan cepat. Aku menunggu di taman
Aku tersenyum puas dengan jawaban chaeyoung. Gadis itu memang selalu bisa diandalkan jika membahas tentang jennie. Dengan sogokan ramyeon pedas dan sedikit whisky dia akan sudah merasa sangat senang.
Setelah 30 menit berlalu, akhirnya kelasku berakhir juga. Aku bergegas memasukkan laptopku kedalam bagku lalu menuju ke taman dimana chaeyoung mengatakan akan menungguku disana.
Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh taman yang begitu luas ini, taman ini menjadi satu dengan kantin kampus. Aku mencari sosok blonde yang sudah bisa kupastikan itu chipmunkku, dan gadis berbaju pink disampingya itu adalah si pipi chubbyku yang menggemaskan. Aku berlari mendekati mereka, aku berada dibelakang mereka berdua yang sedang asyik menggambar desain baju mereka sepertinya. Aku menutup mata jennie, secara langsung chaeyoung melihat kearah belakang. Chaeyoung memutar mata malas kepadaku. Hahaha aku tak peduli dengan gadis tupai ini.
"Lisa, kau sudah menyelesaikan kelasmu?" Jennie menebak tanganku yang masih menempel dimatanya. Aku melepas tanganku dari tangannya lalu beralih duduk ditengah mereka berdua.
"Bagaimana kau tahu itu aku?" Tanyaku antusias
"Aku hafal dengan parfum juga jarimu" jennie selalu suka mengatakan hal yang manis, aku menyukai satu sisi ini dari dirinya. Tapi jangan senang dulu dia tidak hanya berlaku seperti itu padaku saja. Dia memang meiliki sisi yang manis itu saja.
"Benarkah? Ohh apa kau pernah aku tiduri sampai kau hapal aroma parfumku dan juga jariku?" Aku membalas ucapan jennie dengan santai.
"Bodoh, setiap hari kau melakukan ini pada jennie. Dan setiap hari kau membuat jennie menebak bahwa itu kau. Kau merasa special begitu dengan seperti itu? Dasar menyebalkan"
Aku tertawa mendengar omelan chaeyoung, dia selalu lucu ketika marah seperti ini. Semakin membuat pipinya yang dibawah itu semakin turun
"Jen, aku menggodamu tapi kenapa chaeyoung yang kepanasan ya?"
"Haha, lisa hentikan itu. Kau sudah menyelesaikan kuliahmu?" Jennie meleraiku yang mungkin sebentar lagi akan mulai peperangan dengan si blonde ini.
"Ne, baru saja selesai. Kau ingin sesuatu? Aku bisa membelikanmu minuman. Disini terlalu panas"
"Belikan aku jus jambu sana, jangan terlalu manis. Aku muak dengan hal yang terlalu manis seperti ucapanmu itu" aku mencubit pipi chipmunk gemas, kenapa chipmunk ini justru memotong ucapanku pada jennie, siapa juga yang menawarinya minum pede sekali dia.
"Diam kau ini aisss. Banyak bicara sekali, jangan membuat konsentrasi jennie buyar untuk memilih minuman"
"Haha, tidak lisa. Baru saja Mino oppa menawarkan aku minuman, dan mungkin sebentar lagi dia akan kembali. Mianhe aku sedikti terlambat, kau tahu bukan aku tak pandai menolak sebuah tawaran dari orang lain?"
Aku sedikit bersedih, karena kurasa aku memang terlalu lama membuat gadis seseksi jennie menunggu hingga ada laki-laki lain yang sigap membelikannya minuman.
"Sudah cepat pergi sana, belikan saja jennie snack jika kau ingin kami tetap lama disini untuk mengerjakan tugas" chaeyoung selalu mampu mengobati rasa sakit karena penolakan yang diberikan jennie secara halus padaku.
"Ah ne, ne tunggu sebentar ne. Jangan pergi kemanapun jennie. Aku akan membelikanmu makanan dalam 5 menit"
"Jangan banyak omong sialan, kau belum mengantri sudah menjanjikan 5 menit. Pergi saja kami akan menunggu"
"Baiklah chipmunkku yang cantik. Aku pergi dulu"
Aku bergegas berlari menuju kantin, dia jennie kim selalu bisa membuat seorang putri tunggal manoban menjadi seperti babu didepannya. Tapi aku menyukai bahasa cintaku yang ini. Aku menyukai bisa memberi apa yang diinginkan orang yang aku cintai.
To be continued.......
Nahh gimana-gimana welcoming partnya??
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SISI (COMPLETED)✔️
FanfictionSetiap orang memiliki banyak sisi dalam hidupnya. Tak selamanya yang putih akan terus menjadi bersih, Tak selamanya juga yang hitam adalah kotor. Seperti segitiga yang memiliki 3 sisi dalam setiap ujungnya. Terkadang cinta memaksa seseorang untuk m...