46. Jepang

254 22 6
                                    

Lisa pov

"Kenapa harus jepang J?"

"Aku ingin melihat bunga sakura lisa"

"Tapi tidak dengan merubah jadwal pesawat kita beberapa jam sebelum kita terbang ke Australia baby"

"Kau ingin tetap ke Australia?" Jennie menunjukkan wajah sedihnya. Sebenarnya jennie mengatakan ingin melakukan bulan madu tapi dia tidak memiliki tujuan. Aku menyarankan untuk pergi ke Australia, barangkali aku bisa menemukan chaeyoung disana. Aku tetap memikirkan gadis itu. Tapi jennie tetaplah jennie, dia selalu mempunyai keinginan yang kadang membuatku sampai tidak habis pikir di buatnya. Untung saja aku memiliki pesawat pribadi sendiri, jadi aku tidak perlu kebingungan mencari tiket ke jepang.

"Kajja, kita berangkat" aku menggandeng tangan jennie menuju ke pintu pesawat kami.

"Kau sudah tau kita akan kemana di jepang?" Aku melihat jennie yang sedang sibuk berdandan. Dia terlihat seperti sedang fashion show sekarang, dengan pakaiannya yang tampak mencolok semakin membuat dia berkesan ekslusif untuk mata orang awam.

"Kau tidak pernah ke jepang?" Jennie melihat ke arahku.

"Tentu saja pernah, tapi aku tidak pernah pergi ke jepang hanya untuk melihat bunga sakura baby j"

"Kau tidak suka ideku?" Aku menepuk jidatku, apa jennie sedang hamil? Kenapa dia sensitif sekali

"Aku menyukainya j, apapun tentang keinginanmu aku menyukainya. Hanya saja, aku tidak memiliki tour guide semendadak ini"

"Sudah, diam saja aku yang akan menjadi tour guidemu" jennie dengan sombongnya mengibaskan rambutnya. Aku hanya tersenyum melihat gadisku yang sedang tinggi sekali tingkat percaya dirinya. Jennie setauku hanya pernah ke LA tidak pernah ke negara lain. Dan sekarang dia berlagak seperti jepang adalah miliknya.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, kami sampai di bandara Jepang. Jennie merengek lagi meminta langsung makan di restoran dengan menunjukkan gambarnya dari hp padaku. Aku hanya mengiyakan permintaan istri tercintaku ini.

Saat kami sudah sampai di restoran aku memilih tempat duduk paling ujung, jennie langsung mengatakan akan ke toilet sebentar. Dia menyuruhku memesan makanan. Aku mulai melihat-lihat sekitar, interior restoran ini cukup bagus. Hingga aku menangkap salah satu gadis yang sangat aku kenal. Apakah aku harus menyapanya? Atau membiarkannya saja? Kenapa jennie lama sekali, aku butuh sarannya.

Aku terus memperhatikan meja yang berada sekitar 5 meter dariku, dia tak sendirian, ada orang lain di sampingnya. Mereka tampaknya begitu sepasang kekasih.

"Kau sudah memesan makanan?" Jennie datang dengan cepatnya membuyarkan pandanganku.

"Emm sudah baby" aku menjawab tanpa aku melihat jennie. aku masih terus memperhatikan dua orang yang sedang berinteraksi itu. Hingga jennie sadar akan aku yang tidak fokus padanya.

"Ada apa? Apa yang kau lihat?"

"Aku melihatnya" sambil mataku memberi kode pada jennie pada dua orang itu. Ekspresi jennie nampak terkejut.

"Astaga, kenapa kau tidak menemuinya lisa. Selesaikan masalahmu" jennie mendorong sedikit tubuhku. Aku menggeleng pelan.

"Kenapa? Ahh kau sangat pengecut"

"Lihatlah mereka berdua sedang sibuk berkencan, aku tidak mau mengganggunya"

"Kau cemburu?" Mata kucing jennie mulai seakan menerkamku

"Sejak kapan aku cemburu pada gadis lain j?"

"Kalo begitu temuilah dia, minta maaf lah atas semua kesalahanmu juga ayah"

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang