9. Tuan Manoban

322 23 6
                                    

Author pov

"Lisa bangun, hei hari ini aku mulai bekerja secara resmi di kantor. Apa hari ini kau tidak menjemput jennie? Dia memiliki jadwal pemotretan hari ini"

Lisa masih menggeliat dibalik selimut tebalnya, entah apa yang dilakukan gadis ini semalam. Chaeyoung tidak mendapatkan lisa dirumah hingga pukul 11 malam. Mungkin lisa baru pulang pagi ini.

"Aku sedang tidak enak badan chaeng, tubuhku sangat lelah. Aku telah mengabari jennie bahwa aku tidak bisa menjemputnya. Aku juga sudah mengirimkan mobil baru untuk dipakai jennie saat aku tidak bisa menjemputnya"

"Mobil baru? Kau membelikan jennie mobil baru? Kau memakai kartu kredit siapa lisa? Kau ingat bukan ayahmu telah membatasi limit kartu kreditmu dan menyuruhmu mulai bekerja agar menghasilkan uang?"

"Aku tentu saja memakai kartu milikmu, aku belanja menggunakan namamu, jadi tagihannya akan masuk kekantormu"

Chaeyoung membuang nafas kesal, gadis ini tak pernah mau sedikit saja berubah menjadi dewasa, jika sampai ayahnya mengetahui hal ini chaeyoungpun akan terkena imbasnya. Sepengetahuan chaeyoung Ayah lisa sangat tidak menyukai jennie, entah apa alasannya. Tapi tuan manoban adalah orang yang sangat pemilih untuk apapun itu.

"Baiklah, aku tidak tahu harus menjawab apa ketika ayahmu tau itu. Meskipun tagihan itu masuk kekantorku, ayahmu akan tetap mengetahui bahwa kau membelanjakan jennie mobil"

Lisa tidak menjawab apapun ucapan chaeyoung, dia justru menenggelamkan wajahnya dibalik bantal miliknya.

"Kau perlu kupanggilkan dokter?" Chaeyoung membuka paksa bantal yang menutupi wajah lisa. Chaeyoung meletakkan punggung tangannya kekening milik lisa. Dia ingin memastikan apa dia harus menghubungi dokter atau tidak.

"Anniya. Pergi saja"

Chaeng memutuskan pergi kekantor, meninggalkan si keras kepala ini di rumah. Setibanya di kantor chaeng melihat jennie sudah berada di area pemotretan, chaeng bergegas menghampiri jennie untuk sekedar menanyakan kesiapan jennie.

"Kau tampak cantik jen, bagaimana apa semua sudah siap?" Tanya chaeyoung

"Ah ne, terimakasih kesempatannya. Ngomong-ngomong apa aku tidak bisa berkesempatan melakukan pemotretan dengan seorang model pria yang tampan?"

"Apa maksudmu?" Tanya chaeyoung dengan sedikit mengernyitkan dahi.

"Kau tahu, aku ini masih normal. Lisa tak memiliki penis jadiiii aku ingin merasakannya juga"

"Bersikaplah profesional jen, aku disini adalah atasanmu, bukan temanmu. Jangan mengucapkan kalimat rendahan seperti itu lagi saat berada dikantorku"

"Kau ini terlalu kaku"

Chaeyoung tidak lagi memperdulikan jennie, tiba-tiba chaeyoung melihat semua anak buahnya menundukkan badannya. Chaeyoung langsung membalikkan badannya, dan ternyata itu adalah tuan manoban. Ada urusan apa hingga ayah lisa ini mampir ke kantornya tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

"Uncle, Tumben sekali" chaeyoung langsung merapat pada badan tinggi ayah lisa ini. Tuan manoban langsung memberikan pelukannya pada gadis yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri, bahkan mungkin tuan manoban lebih menyayangi chaeyoung dibanding anaknya sendiri.

"Rosie, uncle merindukanmu jadi uncle ambil penerbangan awal karena mengetahui hari ini kau resmi menjadi CEO cantikku"

"Uncle, terimakasih selalu ada bahkan kau lebih mengertiku dibanding ayahku sendiri"

"Jangan mengatakan hal buruk tentang ayahmu, aku tidak ingin rosie kecilku menjadi seorang yang pendendam"

"Ahh ya, uncle ini model baru yang aku rekrut uncle. Maaf tidak mengabari uncle tentang ini"

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang