5. Penjilat

369 26 0
                                    

Lisa pov

Siang ini ayah menelfonku agar segera pulang kerumah. Ini tentu menjadi berita yang kurang baik mengingat kemarin terjadi keributan besar antara aku dengan chaeyoung. Pasti gadis itu sudah mengadu pada ayah.

Setelah menyelesaikan mata kuliahku, aku bergegas menuju rumah. Aku mengerti bahwa ketika ayah sampai harus pulang ke korea hanya untuk menemuiku, itu menandakan sesuatu yang tidak bagus sedang terjadi. Seingatku terakhir posisi ayah berada di Amsterdam, dan tiba-tiba dia berada di korea setelah pertengkaran kami. Jadi apalagi jika bukan karena gadis kesayangan ayah itu sampai ayah memutuskan pulang.

Aku sampai dihalaman rumahku, diparkiran aku melihat juga mobil chaeyoung terparkir rapi disana. Ini akan menjadi hari yang panjang. Aku sedikit gugup ketika aku melangkah masuk ke rumahku sendiri. Aku membayangkan bagaimana merahnya wajah ayah ketika marah padaku. Aku menyukai ketika ayah mendidikku dengan keras dan menyayangi chaeyoung seperti princess kecilnya. Mungkin sedikit tak adil tapi aku menyukainya.

"Bagaimana harimu manoban?" Begitu aku sampai diruang tamu, suara ayah telah menggema begitu besar diruang tamu ini.  Aku mengambil posisi duduk dihadapan ayah yang disampingnya sudah ada chaeyoung. Lihat siapa yang terlihat seperti putri manoban.

"Aku baik ayah, ada hal penting apa sampai ayah rela pulang ke korea?" Aku mengambil snack diatas meja. Berharap suasana menegangkan seperti ini bisa kunetralisir dengan mudah.

"Tak perlu banyak basa-basi, kau tahu kesalahanmu. Kenapa tidak meminta maaf dan memperbaiki hubungan kalian?"

Aku sudah paham dari awal kemana ujung pembicaraan ini.

"Jadi gadis ini sudah mengadu pada ayah?" Aku menunjuk chaeyoung dengan tatapan sinisku, Ayah balik menatap tajam ke arahku.

"Siapa yang kau bilang gadis ini?" Suara ayah meninggi

Aku salah bicara, aku tahu ayah akan marah saat aku memanggil chaeyoung seolah orang asing. Aku memilih diam saja, daripada mulut bodohku semakin memperburuk keadaan

"Apa yang membuatmu menjadi bedebah seperti ini? Apa yang kurang dari didikan ayah padamu? Semua kebutuhanmu sudah ayah penuhi, bahkan keinginanmu ayah berikan. Jangan mengatakan karena ayah kurang perhatian. Sadarlah bahkan setiap hari ayah menelfonmu hanya untuk memastikan kau sudah makan dengan baik atau belum. Ayah tidak bisa selalu ada di sampingmu bukan berarti ayah tidak mencintaimu. Bahkan 24 jam dalam 7 hari jika kau menginginkan ayah disampingmu, ayah akan penuhi. Tapi kenapa sikapmu tidak bisa sedikit lebih lembut pada chaeyoung" ayah mulai berdiri dan menunjukku

"Aku minta maaf belum bisa menjadi seperti yang ayah inginkan. Hanya saja masalahku dengan chaeyoung tidak ada hubungannya dengan kasih sayang ayah padaku. Aku hanya sedikit kesal padanya"

"Tidak ada hubungannya kau bilang? Kalian ini saudara, meski chaeyoung bukan anak kandungku atau memiliki ikatan darah denganmu tapi ayah menyayangi chaeyoung sama denganmu. Ayah tidak ingin kalian bertengkar hanya karena gadis murahan seperti itu" aku sedikit mendidih saat ayah mulai menyinggung jennieku. Gadis yang aku cintai tak boleh disebut dengan hina.

"Kau tidak mencintai kami dengan sama, kau jauh lebih mencintai gadis ini ketimbang aku. Sejak kecil bahkan ketika aku berebut mainan dengan chaeyoung kau selalu memarahiku dan memberikan mainanku pada gadis ini. Kau pikir aku tahan harus hidup selalu berdampingan dengan gadis ini. Tidak bisakah kau memberikanku kebebasan untuk hidup mandiri tanpa bayang-bayang Chaeyoung dihidupku. Aku muak menjalani ini semua, aku bahkan lebih muak ketika mulutmu mengatakan sesuatu yang buruk tentang jennie. bahkan kau sendiri belum mengenalnya"

'plakkk' ayah menamparku untuk pertama kalinya di hidupku. Dia memang pria yang tegas tapi bukan pria yang kasar. Dan hari ini ayahku menamparku demi membela gadis ini. Chaeyoung seolah menjadi pahlawan kesiangan bagiku, dia menenangkan ayahku. Dasar penjilat ulung, makan saja semuanya.

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang