4. Sakit

484 39 12
                                    

Rose pov

Sejak pulang dari kuliah tadi perutku merasa begitu sakit, aku tidak mengingat makanan apa yang telah aku konsumsi siang ini. Aku merasa semua makanan yang aku konsumsi tidak ada yang berbahaya. Aku hanya memakan oat pada saat sarapan, makan siang hot pot direstaurant jepang bersama lisa dan aku menghabiskan imoni lisa karena dia sudah keburu pulang saat jennie menelfon untuk diantar pulang tadi.

Kini aku tak berdaya diatas tempat tidur. Aku tidak bisa melakukan apapun sekarang, perutku terasa begitu sakit, aku kedinginan, jantungkupun berdebar sangat cepat. Aku merasakan sensasi seperti ini hanya bila aku merasakan alergi terhadap sesuatu, tapi aku tidak mengkonsumsi apapun yang aneh-aneh. Aku melihat tanganku kini mulai memerah, shit tidak salah lagi aku salah makan.

Kenapa tidak ada yang masuk kamarku sih, kemana para maid ini. Apa mereka tidak tahu majikan mereka sedang sekarat disini sial....

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dengan keras, disana lisa muncul dengan senyum sumringahnya. Terimakasih tuhan kau telah mengirimkan aku seorang malaikat untuk melepaskanku dari sakit perut ini. Lisa melihatku yang sedang meringkuk dibawah selimut. Dia menarik selimutku dengan cepat. Mungkin dia mengira aku sedang bercanda.

"Kau kenapa hah? Sedang merajuk?" Lisa bodoh apa dia tidak melihat aku sedang kesakitan seperti ini.

"Aku sakit lisa" aku menjawab pelan, badanku serasa rontok dan hilang tenaga saat ini. Lisa langsung datang menghampiriku. Wajahnya sedikit khawatir dengan keadaanku. Aku tahu gadis ini tidak pandai mengungkapkan rasa khawatirnya padaku, dia selalu gengsi aku tahu itu.

"Tidak mungkin kau sakit, baru saja kau makan siang denganku dan tak terjadi masalah" lisa mengelak

"Aku tidak tahu, aku sepertinya sedikit alergi. Aku tidak yakin apa yang aku makan"

"Alergi?" Lisa mulai melihat tangan dan badanku, dia begitu dekat saat memeriksa wajahku. Jantungku semakin berdebar karenanya. Gadis gila ini justru tidak membantuku malah membuat debaranku semakin keras.

"Kau tidak memakan imoniku kan?" Lisa menatap mataku tajam, jarak mata kami hanya 20cm kurasa.

"Aku menghabiskan imonimu, memangnya kenapa?"

"Dasar chipmunk bodoh, kenapa rakus sekali? Kau bisa memesan makanan lain jika masih lapar kenapa maemakan sisa imoniku?" Lisa mulai menelfon seseorang.

"Ya, datanglah. 10 menit kau tidak sampai dirumah aku tutup rumah sakitmu"
Lisa menelfon seseorang diluar sana. Setelah melakukan panggilannya lisa kembali fokus padaku.

"Kau bodoh. Aku memesan imoni dengan kuah cumi dan kau malah menyantapnya dengan lezat ya? Rasakan alergimu sedang berkembang subur diperutmu. Aku tidak akan ikut campur kali ini. Ini salahmu, kau yang rakus" lisa menunjukku dengan jailnya

"Tapi aku tidak tahu jika imonimu ada cuminya, kau meninggalkan makananmu yang masih utuh, itu sangat sayang lisa."

"Dan sekarang kau merepotkanku karena sakitmu, sudah jangan banyak bicara aku akan merawatmu"

Aku tersenyum simpul ketika lisa dengan omelannya masih setia memperhatikanku. Lisa kembali ke kamar dengan sebuah baskom air hangat.

"Buka bajumu, aku akan mengompres perutmu. Aku tidak yakin ini membantu tapi ya sudahlah mari lakukan saja"

Belum sempat lisa mengompres air hangat ini ketubuhku, telfon lisa kembali berdering.

"Jennie, memanggil. Tunggulah sebentar"

Aku mengangguk pasrah ketika lisa menjauhkan dirinya dariku. Tak lama setelah itu lisa kembali padaku dan dia berpamitan untuk pergi kembali.

"Chaeyoung, alergimu kali ini tidak parah kan? Aku sudah menelfon dokter dia akan segera sampai. Aku harus kerumah jennie sebentar ya? Aku akan segera pulang"

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang