44. Salah Sangka

283 20 18
                                    

Lisa pov

"Rosie posie.... You know that jennie its not kim actually" aku berteriak memasuki ruangan chaeyoung

"What are you talking about lisa?" Chaeyoung berbicara padaku dengan santainya.

"Jennie bukan anak tuan kim"

"Lalu?" Tanya chaeyoung lagi, ah aku baru ingat tentang obrolanku bersama ayah masih menjadi rahasiaku dengan diriku sendiri.

"Ahh ayah dulu mengatakan tidak menyukai marga kim... Tapi ternyata jennie bukan kim"

"Aku tidak paham lisa, kata-katamu memutar-mutar"

"Baiklah, aku perjelas saja. Siang nanti aku mengatakan tentang jennie ke ayah. Dan jika ayah memberikan aku dan jennie ijin untuk berhubungan. Emmmm aku kira kita tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini" aku sedikit tidak tega mengatakan ini pada rosie. Aku tahu ini sedikit atau banyak pasti melukainya. Chaeyoung menghentikan aktivitasnya dia melihat mataku dalam.

"Baiklah, Aku akan ikut, aku akan membantumu menjelaskan pada ayah tentang pernikahan kita yang benar-benar tidak bisa dilanjutkan" chaeyoung tersenyum.

"Kau benar-benar tidak apakan chipmunkku?"

"Apa yang kau katakan, ini juga sesuatu hal yang aku tunggu sejak lama. Setelah pernikahanmu aku rasa aku akan berlibur lisa"

"Aku ikut..... Kau akan berlibur kemana?"

"Aku tidak tahu, mungkin ke Australia, dan aku tidak ingin kau ikut bersamaku. Carilah tempat liburanmu sendiri. Buat jennie bangga jika memang kalian jadi menikah"

"Baiklah kalau begitu. Nanti sore kita ke mansion ayah ya" chaeyoung mengangguk. Semoga jennie benar-benar mau pergi denganku menemui ayah. Hubunganku dengan jennie sepertinya sudah menemui titik terang, meski aku harus mendapatkan jennie dengan merebutnya dari deb. Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi.

Lisa pov end
......

Jennie pov

Sore hari, segala aktivitas meeting dengan calon klien sudah selesai. Penentuan beberapa jadwal pemotretanku di korea sudah tertata rapi. Aku menyukai diriku yang sekarang. Aku berniat membereskan tasku lalu berlalu pergi. Deb terlihat mendatangiku

"Kau sudah selesai sayang? Ayo kita pulang dan makan malam"

"Ya deb, sebentar lagi aku sedang membereskan berkasku" deb mengangguk. Tak lama kemudian pintu ruanganku terbuka di sana sudah ada lisa yang datang dengan senyumnya. Ada apa lagi gadis ini...

"Kau sudah bersiap j?" Aku mengernyitkan dahi, apa yang dibicarakan gadis ini

"Bersiap untuk apa lisa? Aku sedang bersiap untuk pulang bersama deb"

"Kau lupa? Kita sudah ada janji bukan tadi pagi, bahwa sore ini kau akan menemaniku pergi ke rumah ayahku" aku terkejut, apa lisa serius tentang ucapannya tadi pagi? Bahkan aku tidak menganggapnya seperti itu. Bagaimana mungkin aku benar-benar bertemu dengan tuan manoban. Aku melihat deb terus memperhatikan kami. Sedangkan lisa seolah tak menganggap deb ada

"Aku tidak merasa ucapanmu tadi pagi sebagai suatu hal serius li"

"Tidak, tidak aku serius kali ini j. Deb bisakah aku meminjam jennie sebentar. Kami akan pergi menemui ayahku, ada sesuatu yang penting. Aku tidak hanya akan berdua dengan jennie. Chaeyoung sudah menunggu di parkiran mobil. Apa tidak masalah?" Lisa bertanya dengan santai pada deb

"Bawalah jika jennie mau denganmu" aku memutar mata malas, dengan mudahnya gadis ini membiarkan kekasihnya dibawa oleh mantannya untuk bertemu ayah mantannya. Apa deb memiliki otak yang waras? Atau dia memang tidak memiliki kecemburuan padaku?

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang