21. Trouble

350 16 4
                                    

Author pov

"Chaeng aku hari ini ada meeting dengan Mr kyo terkait beberapa proyek iklan yang mereka inginkan untuk big program acara tahunan mereka. Aku memiliki ide seperti ini bagaimana menurutmu?"

Lisa mengambil sebuah laptop yang sedang disiapkan oleh jisoo.

"Nyalakan proyektornya jisoo" lisa mulai presentasinya di depan rose, ini hal yang selalu dia lakukan ketika akan melakukan penawaran iklan pada client bisnisnya.

'tok tok tok'

"Siapa yang mengganggu meeting kita ini?" Lisa tampak kesal. Jisoo langsung berdiri untuk melihat siapa tamu yang datang.

"Ini mina lisa, dia mengatakan jennie ingin bertemu denganmu"

"Jennie? Suruh dia masuk" hal tersebut membuat chaeng melototkan matanya.

"Lisa, ini hal rahasia kenapa kau mengajak orang lain bergabung" protes rose

"Jennie bukan orang lain chaeyoung"

Gadis kecil yang bisa berubah mode menjadi seorang ruby jane kini sudah menyembulkan kepalanya di antara pintu ruang lisa.

"Masuklah jennie, kenapa mengintip begitu hem?" Lisa berdiri mengelus surai rambut jennie yang nampak berantakan.

"Aku telah mencari kemana-mana. Apa aku mengganggu?" Jennie masuk ke dalam pelukan lisa. Hal itu membuat mata chaeyoung berputar, sekali lagi lisa telah melupakan soal menjaga perasaanya. Jisoo yang menyadari hal tersebut akhirnya mengelus tangan chaeyoung di bawah meja. Jisoo paham bagaimana kondisi kehidupan rumah tangga dua orang bosnya ini. Chaeyoung yang merasakan tangannya sedang di belai seseorang lantas menarik kedua tangannya untuk di letakkan di atas meja. Dia tidak ingin menciptakan perasaan aneh di hatinya untuk orang lain.

"Kita mulai saja lisa" chaeyoung mulai berkonsentrasi melihat pada slide yng ditampilkan lisa. Sementara jennie sedang memainkan hpnya nampak tak peduli sedikitpun dengan apa yang mereka bertiga lakukan di ruangan ini.

"Presentasi selesai, bagaimana pendapatmu chaeng?"

"Bagus, aku rasa ide seperti ini akan mustahil untuk ditolak oleh Mr kyo. Tinggal perbaiki lagi bagaimana caramu membawa diri"

"Baik tentu saja, aku akan melakukan meeting dengan mr kyo dua jam lagi. Aku rasa akan lebih baik jika aku pergi mempersiapkan ini sekarang. Ini akan menjadi hebat ketika aku mendapatkan proyek ini"

"Teruslah semangat seperti itu lisa, aku menyukainya" puji chaeyoung sambil menyentuh pundak lisa. Jennie yang melihat adegan tersebut mendadak merasakan cemburu dalam hatinya.

"Apa kau tidak membutuhkan pendapatku untuk masalah ini baby?" Lisa yang awalnya fokus pada chaeyoung kini mengalihkan pandangannya pada jennie.

"Tentu saja, bagaimana menurutmu presentasiku jennie?" Mata lisa nampak berbinar

"Itu tampak hebat, tapi sayangnya aku tidak mengerti dengan apa yang kalian bahas. Kau marah denganku?" Lisa mulai menunjukkan wajah kecewanya. Inilah salah satu alasan kenapa lisa tidak berani menentang ayahnya tentang jennie. Lisa tahu bahwa jennie tidak sepadan untuk masalah kepintaran bisnis. Mereka berdua memiliki dua sisi yang sangat berbeda meski memiliki basic pendidikan yang sama. Chaeyoung seolah memiliki bakat alami dalam hal berbisnis, membahas segala sesuatu tentang bisnis akan terasa imbang jika itu dengan chaeyoung. Tapi dengan jennie, lisa tidak menemukan hal itu. Handphone lisa tiba-tiba bergetar membuyarkan segala pikiran lisa. Lisa membuka notifikasinya, itu sebuah email lagi dengan nama pengirim yang sama dengan sebelumnya.

" Kau menikmati permainanmu lisa? Bagaimana jika kau kalah kali ini?"

Lisa tak ingin bersusah-susah membalas pesan ini, karena dia tahu dia tidak akan menemukan apapun tentang email ini.

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang