14. Perjodohan

302 25 15
                                    

Author Pov

"Kau sekarang duduk lisa" tuan manoban menunjuk ke arah kursi

"Ayah seharusnya tidak melakukan ini pada jennie, dia gadis yang aku cinta ayah. Kenapa ayah tidak sedikit saja mencoba menerima jennie"

Setelah kepergian paksa jennie diruangan kantor lisa kini hanya tinggal lisa dan ayahnya. Perdebatan panjang sepertinya akan kembali terjadi. Dua orang ini sangat jarang sekali terlihat akur.

"Lalu bagaimana ayah harus memperlakukan gadis seperti itu lisa?"

"Setidaknya ayah mengenalnya dahulu, dia tidak seburuk yang ayah kira"

"Ayah tidak perlu mengenal seseorang untuk mengetahui segala latar belakangnya. Apalagi perilakunya barusan sangat tidak masuk di akal sehatku"

"Dia hanya cemburu ayah"

"Kau yakin dia cemburu padamu?" Ekspresi meremehkan keluar dari wajah tuan manoban.

Lisa hanya diam saja dengan pertanyaan ayahnya, tidak bisa dipungkiri di dalam hati lisa masih terdapat keraguan yang cukup besar pada jennie. Jika yang dibahas adalah cinta lisa untuk jennie, maka lisa akan dengan yakin menjawabnya, tapi jika tentang perasaan jennie, lisa sendiri masih ragu.

"Kau diam saja bukan? Dan juga Meskipun dia cemburu, caranya sungguh tidak berkelas. Bagaimana dia mampu menjadi pendampingmu? ketika dia tak mengerti situasi dan tidak bisa menjaga nama baikmu di luar rumah. Pikirkan segala hal yang jauh, cinta tidak melulu tentang jarimu"

"Bisakah ayah tidak ikut campur dalam urusan percintaanku? Kali ini saja yah kumohon jangan pisahkan aku dengan jennie. Baru pertama kali aku merasakan cinta dan ayah sekarang mau mematahkan hatiku"

"Kau hanya perlu jatuh cinta sekali lagi dan itu dengan rosie" jawab tuan manoban santai

"Kenapa selalu chaeyoung yang ada dipikiran ayah, bahkan ketika ayah menyuruh aku menikah dengan semua wanita di dunia ini, itu akan terasa lebih mudah untuk kuterima dibanding menikah dengan chaeyoung yang sudah ku anggap adikku sendiri. Bagaimana aku bisa mencintai chaeyoung sebagai seorang wanita jika nyatanya cinta yang aku miliki untuk chaeyoung adalah cinta seorang kakak pada adiknya"

"Pernahkah ayah menyuruhmu mencintai rosie sebagai seorang adik? Tidak bukan? Jadi... Tidak akan ada pembahasan lebih lanjut tentang penolakan ini, jika kau masih ingin memakai nama manoban di belakang namamu ikuti semua aturan yang aku buat. Sekarang panggil rosie kemari"

Lisa tak bisa berkata apapun lagi, ayahnya selalu tegas jika dengan lisa. Ketika ayahnya mengatakan tidak maka jangan berharap ada kesempatan lain untuk menawarnya. Lisa mengambil handphonenya mencari kontak chaeyoung dan menelfonnya.

"Pergi kekantorku segera, ayah menunggumu"

Tak perlu banyak basa-basi lagi lisa hanya mengucapkan itu dan mematikan telfonnya. Sang ayah hanya melihat segala gerak gerik lisa. Kini dua orang ini hanya saling berdiam diri, tuan manoban tak ingin membuka percakapan apapun lagi, begitu jugad dengan lisa. Mereka sedang menyelami pikirannya masing-masing sambil menunggu kedatangan chaeyoung. Lisa masih memikirkan jennie, bagaimana jika gadisnya marah. Jennie tadi pulang dengan ekspresi wajah yang begitu aneh, jika lisa di posisi jennie tentu dia akan marah ketika di lecehkan orang tua kekasihnya sendiri di depan umum.

Setelah kurang lebih 10 menit pintu ruangan lisa terbuka, di sana chaeyoung sudah tampil dengan cantiknya. Entah malaikat seperti apa yang melekat pada chaeyoung. Jika jennie memiliki kesan wajah yang cantik seksi juga memprovokasi, maka chaeyoung memiliki kesan aura cantik yang teduh dan menyejukkan. Chaeyoung memang seperti air, kedatangan chaeyoung selalu menetralkan segala keadaan sengit yang terjadi antara lisa dan ayahnya. Lisa membutuhkan chaeyoung untuk menenangkan ayahnya yang sedang marah padanya.

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang