13. Kejutan

280 26 10
                                    

Jennie Pov

"Sial kemana dirimu lisa, kenapa akhir-akhir ini dirimu seperti berusaha menghindar dariku"

Aku membanting handphoneku, aku begitu kesal dengan lisa. Bagaimana bisa dia tak mengabariku sejak kemarin. Tidak biasanya dia menghilang seperti ini. Bahkan terakhir permasalahan kamipun sudah selesai. Tapi lihat gadis ini sekarang menghilang. Harusnya aku tak terlalu memikirkan lisa, lisa hanya pemuas segala kebutuhanku. Secara finansial dan ranjang lisa terbilang cukup handal. Lisa juga telah memberikanku blackcard yang bisa aku pakai semauku, aku juga bisa membeli pria dengan kartu ini. Hanya saja kenapa pikiranku justru terpusat pada lisa sekarang. Aku sudah menanyakan lokasi lisa pada chaeyoung dan gadis tupai itu selalu mengatakan bahwa lisa sedang sibuk bekerja. Apa menjadi CEO sesibuk itu? Setidaknya memberi kabar dengan mengirim pesan sebelum tidur harusnya bisa bukan. Gadis itu memang sialan. Sepertinya aku harus ke kantornya kali ini. Itu ide bagus, jadwalku juga kosong hari ini. Aku segera bersiap diri menuju perusahaan kekasihku. Aku harus tampil anggun agar terlihat cocok dan tidak menjadi bahan pembicaraan di kantor lisa.

.

Kini aku telah sampai pada lobi manoban corp, aku tidak tahu bahwa gedung perusahaan milik lisa bahkan 3x lebih besar dari gedung milik Chaeyoung. Lisa memang sangat kaya. Aku langsung menuju ruang receptionist. Receptionist ini menatapku dengan pandangan aneh.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" Gadis dengan wajah bule ini sudah membuka percakapan kami

"Ah ya, bisakah aku bertemu dengan lisa?"

"Nona lalisa manoban?" Gadis ini malah justru bertanya padaku. Aku memutar mata malas.

"Memangnya seberapa banyak nama lisa di kantor ini?"

"Sangat banyak nona, asal anda tahu  perusahaan ini memiliki jutaan karyawan bahkan mungkin nama lisa akan muncul ribuan ketika saya mencari dalam data kami. Jadi nona lisa manoban yang anda cari?"

"Terlalu banyak bicara, bahkan nada bicaramu terdengar sombong. Cepat katakan di mana ruangan lisa? Aku ingin bertemu"

"Dengan siapa saya berbicara?"

Aku cukup geram mendengar banyak pertanyaan wanita ini. Kenapa tidak katakan saja ruangan lisa.

"Jennie Kim"

"Baik nona kim, apa anda sudah memiliki janji dengan nona lisa?"

"Katakan saja padanya, bahwa jennie kim ingin menemuinya dan dia akan berlari kesini"

"Maksud anda?"

"Ahh sial, aku tidak membuat janji sebelumnya dengan lisa. Hanya katakan saja padanya bahwa aku kesini. aku kekasihnya"

Receptionist itu justru hanya tersenyum padaku, senyumannya seolah mengejek.

"Sejak nona lisa menjabat sebagai CEO dikantor ini, bahkan jauh sebelum itu begitu banyak wanita yang datang kesini dan mengaku sebagai kekasihnya. Lalu pada wanita yang seperti apa yang harus saya percaya nona kim? Mungkin anda bisa menghubungi nona lisa terlebih dahulu untuk memerintah saya memberikan ijin pada anda untuk masuk."

"Astaga, aku ini bukan wanita gila yang mengaku-ngaku sebagai kekasih lisa. Aku ini model"

"Bahkan dari kelas artis yang terkenal dikorea pun pernah datang dan mengaku sebagai kekasih nona lisa. Nona kim"

Aku memilih menjauh dari receptionist gila ini, berdebat dengannya tidak akan menghasilkan apapun. Dia keras kepala, lihat saja aku akan menginjak harga dirinya ketika dia tahu bahwa aku benar-benar kekasih lisa. Aku memilih duduk di kursi salah satu lobi, menerobos masuk ke dalam kantor ini sepertinya mustahil. Semua orang pegawai di sini memiliki kartu akses untuk masuk liftpun harus menggunakan kartu akses.

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang