32. Jennie

280 19 21
                                    

Jennie Pov

Aku bangun pagi seperti biasa, lisa mengatakan dia akan pergi ke kantor hari ini. Itu bagus untuknya, aku menyukai ketika lisa telah menemukan semangat kembali dalam dirinya. Aku membenci lisa yang terlalu bergantung pada chaeyoung. Chaeyoung gadis baik, hanya saja lisa tidak akan serasi dengan chaeyoung. Lisa tidak terlihat menawan ketika bersama chaeyoung, dia seolah hanya tangan kanan chaeyoung. Segala keputusan perusahaan harus melalui pemantauan chaeyoung.

Kini aku telah berada di gedung perusahaan milik Chaeyoung. Namaku semakin melambung tinggi sekarang. Kontrak pemotretanku jadwalnya pun penuh sampai tahun depan. Aku sangat berterimakasih pada chaeyoung yang benar-benar membantuku.

"Jen" aku menoleh ketika seseorang terasa memanggilku.

"Hai deb, you look great today" aku memuji penampilan gadis bule ini. Ini kali kedua aku bertemu dengannya sejak tanda tangan kontrak kemarin.

"Thankyou, as you look, im great cause i wanna meet you today" seperti biasa orang amerika akan selalu terlihat clingy.

"Haha kau bisa saja. Mau minum kopi bersamaku?" Tawarku

"Kau minum kopi di pagi hari?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku kira seorang model korea begitu menjaga apa yang dikonsumsinya hingga memiliki badan seproposional dirimu" lagi dia memujiku, pujian dari orang lain akan terasa aneh bagiku. Jika bukan dari mulut lisa sungguh aku tidak menginginkan pujian itu.

"Haha, jangan membuatku terbang sampai seperti itu. Aku bahkan mabuk beberapa kali asal kau tahu" aku menyombongkan diriku

"Benarkah? Aku tidak mempercayainya sebelum kita benar-benar mabuk berdua" aku sedikit merinding dengan candaan deb

"Jadi?" Aku mengalihkan pembicaraannya

"Ya tentu saja. Kafe di depan itu sepertinya terlihat keren"

Aku mengangguk lalu melangkahkan kakiku keluar kembali dari gedung. Aku berpapasan dengan lisa yang baru datang.

"Lisa" aku berlari kecil menghampirinya, dia hanya melirikku sedikit lalu melanjutkan langkahnya. Aku memberi kode pada deb untuk menungguku sebentar dan dia mengangguk mengerti.

"Hei, aku menyapamu. Apa kau tidak mendengarnya?" Aku bertanya pada gadisku

"Aku sedang banyak pekerjaan, setelah ini aku harus kembali ke rumah sakit. Jadi bersenang-senanglah tanpa aku" lisa menjawab dengan ketus

"Aku tidak bersenang-senang, aku hanya akan meminum kopi bersama deb, kau marah?" Aku melihat wajah lisa.

"Tidak jen, lakukanlah aku sedang sibuk" dia melepas tanganku.

"Kita sudah lama tidak melakukannya, apa itu membuatmu berantakan?" Aku berniat menggodanya. Percayalah lisa akan selalu tergoda dengan tawaranku yang satu ini.

"Berhentilah melakukan omong kosong, aku benar-benar sedang tidak mood melakukan apapun yang ada di otakmu itu. Aku pergi" Lisa melangkahkan kakinya ke dalam gedung. Aku tidak bisa melakukan apapun lagi jika lisa sudah mendorongku dengan kata-katanya.

"Kenapa dengan lisa?" Deb bertanya,mungkin dia menyadari sedikit perdebatanku dengan lisa

"Tidak apa-apa, aku hanya ada beberapa pekerjaan yang ingin aku tanyakan"

Kami pun sampai di dalam kafe, aku memilih americano, sedangkan deb memilih arabica. Dua jenis kopi yang berbeda. Kami memilih duduk di meja paling ujung. Aku tidak menyukai keramaian setelah menjadi model. Jika dulu aku senang tersorot mata banyak orang, kini aku mulai lelah diperhatikan banyak orang. Mereka tidak hanya menyorot pekerjaanku bahkan beberapa isu tentang hubunganku dengan lisa juga kadang tersorot. rumor tentang Aku menjadi simpanan lisa itu begitu menyebar.

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang